("Ibu kapan kita bahagia.. ibu kapan kita bisa makan enak Bukan makan sampah. Ibu kapan kita bisa dilihat orang..aku pengen sekolah bu,aku pengen sukses sperti anak tetangga kita dirumah dulu... ibu kenapa meraka orang kaya mengusir kita, hingga kita diam dikolong jembatan ini.. kenapa orang kaya mencaci dan menghina pekerjaan ibu sebagai buruh cuci.. kenapa mereka membentak ibu padahal ibu sudah mencucikan bajunya...ayah mana ibu... mengapa ayah gk pulang.. mengapa ayah tidak bangun ibu.. aku benci ayah. kenapa ayah tidak menghiraukan keadaan kita yang seperti ini ibu.. apa terlalu enakkah tempat tidur ayah ibu.. hingga ayah tak mau menemui aku..
Aku ingin tidur nyenyak tanpa hujatan.. tanpa tindasan orang kaya hingga merasakn tidur nyenyak seperti ayah.. ayah yang begitu nyenyak tidur dialam kubur..
aku sayang ibu.. aku berjanji ibu. Aku akan membanggakan ibu setelah ayah tiada..")
al menulis sedemikian banyak dibenaknya. Dituangkan didalam selembar kertas tanpa bersuara didepan seorang yang ia sayang... seorang ibu yang sedang menggendong adiknya dengan kelelahan tanpa keluhan.."Nak kamu sudah pulang" tanya ibu siti kepada al
"Iya bu. Bu hari ini aku sulit menemukan sampah sisa makan"
Al merasa sedih karna ia tak membawa pulang sisa kotak makan milik orang yang biasanya ia bawa."Enggk apa2 nak.. hari ini kita bisa puasa ya.. nanti habis magrib kalau ada uang ibu mau beli makan yang enaaaak enak.." ibu siti berusaha membuat anaknya kembali semangat.. ia juga mencoba membuat anaknya tahan kelaparan yang menimpa kluarganya. Padahal ia belum tau nanti magrib ada rezeki/enggak....
"Terus bagaimana dengan adik bu..?" Al menghawatirkan adiknya yang belum makan
"Iya gkpapa..nanti ibu buati sup bayam"
"Ibu mau buat sup bayam hambar lagi ya bu. Tanpa garam dn juga penyedap hehehe hmmm yummy.... itu enak bu. Nanti kita bukanya makan sisah adek aja" jawab al merubah suasana haru kembali sumringah dengan sedikir bercanda..
"Iya.. biar ntar ibu masak sup bayambnya lebih banyak.. biar anak2 ibu bisa makan" jawab ibu siti.---
Allahuakbar allahuakbar lailla ha'illallah
Al menuju dapur untuk mengambil hidangan bukanya dngn ibu. Dn ketika ia sudah membuka penutup lauk dimeja makan ia tak menemui sup bahkan air putih bersih untuk dibuat buka
(Alhamdulillah sudah adzan.. loooh sup bayamnya mana)ucap al menggerutu.
Ia mrnemui ibunya yang ada di luar..
"Ibu supnya mana.. aku lapar bu 😟"Bu siti kembali menangis karna ia harus membuat anaknya kecewa berulang kali hanya karna tak ada hidangan makan...
"Nak tadi ibu mencoba mencari bayam dan meminta kepda ibu dewi.. tp ibu dewi tidak memberi ibu setangkai bayam untuk dimasak" ucap ibu siti sambil menarik anakya dipelukan hangatnya
Al pun tak sengaja merasakan bunyi perut ibu siti yang menandakan beliau belum makan.. al kembali mencoba menahan rasa sakit di dalam perutnya. Krna apa readers ya🖒... krna al tidak mau melihat ibunya sedih hanya karna keluhan laparnya. 😔
"Lepas bu.. lapar anak lelakimu ini sudah hilang karna pelukan hangat ibu tersayangnya hehehe... aku minum ini aja bu seger. Lebih seger dari air matang" ia mengambil air yang ada disungai. Langsung diteguk olehnya. Ia mencoba membuat ibunya tersenyum.
Ibunya kembali menahan sedih ia tau anaknya kelaparan. Karna ia paham dengan sikap al yang demikian. Ia yang slalu tak mau merepotkan ibu. Yang tak suka melihat ibunya sedih...
"Iya nak.. sana kamu sholat dulu.." ibu siti menyuruh al untuk menunaikan sholat magrib.
"Iya bu" al mengambil sesuci di sungai dan dilanjut sholat
---
Ibu dan al yang sudah lelap tidur dikagetkan oleh suaraBruak bruak bruak
Ibu siti terperanjat kaget... ia mencari tempat sembunyi untuk mengamankan ke2 anaknya dari satpol pp yang mengobrak abrik tempatnya
"Nak ayo bangun.. kita harus cepet2 lari" ucap ibu siti dalam keadaan gemetar, yang beliau takutkan ialah ketika satpol pp tersebut membawanya dan kedua anaknya..
"Iya bu... ayo bu kita lari" balas al dengan berbisik kepada sang ibu.
Ibu siti membawa anak2nya lari dari pintu belakang...
"Ibu kenapa kita harus lari bu... kita mau tinggal dimana?"
Al dan ibu siti sedih mereka lagi2 kehilangan tempat yang ia tinggali.
Bu siti sudah merasa jauh dari tempatnya... ia dan anaknya duduk ditrotoar untuk beristirahat sejenak.
Datanglah ibu sinta.. ia adalah orang baik dan juga terkenal kedermawannya.. bu sinta tak tega melihat seorang ibu membawa anaknya yang masih berhak sekolah.dan menggendong anak bayinya di pinggiran jalan.. ibu sinta pun tak tega ia berfikir bagaimana jika posisi ibu siti ada padanya. Mungkin ia tak akan sesabar ibu siti. Dan ibu sinta menyapa ibu siti.."Ibu, kenapa ibu duduk dipinggiran jalan" sapa ibu sinta dengan rasa ibanya.
"Tak apa bu kami hanya menumpang beristirahat sejenak disini" jawab ibu siti
"Dimana tempat tinggal ibu?mungkin bisa saya antar" ucap ibu sinta sambil memegang tangan ibu siti yang gemeteran
"Saya dan juga ibu tidak punya rumah bu.. kami tinghal dikolong jembatan dan tempat kami sudah di obrak abrik sama petugas satpol pp.. entah kami tidak tau harus bertempat dimana. Mulai kemarin kami juga belum makan bu"ucap al menangis dengan memegang perut kosongnya
"Namanya adek siapa" ucap ibu sinta mengelus kepala al
"Nama saya al bu" jawab al
"Nak al kenapa gk sekolah?"tanya ibu sinta dengan nada lembutnya
"Gimana mau sekolah bu.. kalau makan pun susah bagi kami.. dan jika aku sekolah uang buat bayar keperluan sekolah juga tidak ada"
Al menangis mengingat ia harus ttup sekolahIbu sinta yang tak tega melihat al dan bu siti.. ia larut dalam keadaan kesedihan yang dirasa keluarga ibu siti

KAMU SEDANG MEMBACA
suka duka si anak pemulung
Randomusaha seorang anak yang membanggakan bagi orang tua.. Kebencian semua orang terhadap keluarganya... membuat seorang lelaki kecil berupaya mengubah alur crita hidup yang dibawa orang tuanya dan mampu merubah masa depannya dengan gemilang.. Nama:Ahmad...