Ayah Disya dan risya baru pulang dari kerja. Ayahnya memberikan hadiah kepada Risya namun Disya merasa iri.
“Ayah, punya Risya boneka nya lebih besar, kenapa punya aku kecil” ucap Disya.
“Kamu terima aja ya,punya kamu lebih bagus” ucap sang ayah.
Setiap hari ayah nya hanya membelikan boneka untuk Risya dan tidak membelikan nya untuk Disya dan membuat rasa iri di dalam hati Risya.
Kini mereka telah duduk dibangku SMP.Risya selalu jadi juara kelas sedangkan Disya hanya mendapat juara dua saja.Ayah dan ibu nya pun hanya memberikan hadiah untuk Risya.Setiap hari sabtu Risya selalu diajak jalan-jalan sedangkan Disya hanya dirumah.
Perlakuan yang tidak adil ini membuat hati Disya.Disya selaulu curhat dengan Agung di taman komplek.
“Gung,kenapa ya orangtuaku selalu tidak adil” ucap Disya sambil mengayunkan ayunan nya.
“lo aja kali ngerasa gitu,senyum dong kalo cemberut gitu keliatan jelek”
“Hehe,makasih ya udah mau jadi teman curhat aku”
Ketika masauk gerbang sekolah Disya tidak sengaja menabrak seseorang hingga jatuh
“Aduh” ucap seorang yang sangat tampan.
“Maaf ya ( ucap disya)
“Ka kalo jalan hati-hati” ucap Risya
Cowo tampan itu diam karena merasa bingung melihat dua wajah yang sama.
“Kalian kembar ya?,kenalin aku Rey”
“Iya,aku Disya” ucap disya malu-malu
“Aku Risya”
“Aku tau bedanya Risya lebih cantik dan lebih manis” ucap Rey dengan senyum.
“Ayo ke kelas kita udah telat” ucap Disya dengan nada marah sambil menarik tangan Risya.
Pada malam hari setelah Disya belajar ia mengeluarkan buku,buku itu bewarna merah muda. Disya selalu menuliskan keluh kesah nya pada buku itu.Ia menuliskan amarah nya karena peristiwa tadi pagi.
“Dia nggk tau apa kalo aku suka sama Rey pada pandangan pertama,eh Rey malah suka sama dia” ucap Disya sambil mengeluarkan berapa tetes air mata.
Sebenarnya dari SMP setiap ada yang mendekati Disya pasti ujung-ujung nya akan suka sama Risya walaupun Risya selalu menolak karna dia tau bahwa Disya menyukai cowo tersebut.
Ketika Disya sedang menulis tiba-tiba Risya masuk,dengan cepat Disya menutup bukunya.
“Itu buku apa” tanya Risya.
“Buku pr” ucap Disya.
Setiap sabtu Disya selalu menyempatkan untuk bertemu dengan Agung.Disya selalu menceritakan hal-hal apa saja yang membuat dia iri kepada Risya, Agung hanya mendengarkan curhatan tersebut dan memberikan Disya beberapa saran.
Dimalam hari Disya hanya memikirkan Agung seharian.
“Aku kenapa sih mikirin dia terus” dengan senyum-senyum sendiri.
Ternyata Risya mendengar apa yang Disya ucapkan
“Ka kamu suka sama Agung,ciee”
“Iih apaansi kamu” ucap Disya dengan wajah memerah.
“Cerita dong udah lama kita nggk curhat-curhatan”.
“Tapi,jangan bilang siapa-siapa, Aku suka sama Agung”
“Cieeeeeee cieee semangat ya deketinnya.aku sayang kaka” ucap Risya sambil memeluk Disya.
Semakin hari rasa cinta Disya kepada Agung semakin besar dan Disya sering salah tingkah.
“Disya kamu kenapa diem aja dari tadi?” ucap Agung sambil memegang tangan Disya.
Disya hanya terdiam sambil meliat tangan nya yang sedang dipegang oleh Agung.
“Maaf ya”.
Disya selalu memikirkan kejadian tadi.Ketika malam hari tiba-tiba disya teriak
“AKU NGGK BISA GINI TERUS” ucap disya sambil memegang pipi nya yang merah’
Risya terkejut karna kasur mereka bersebelahan.
“Ka kamu kenapa” ucap Disya yang bingunng.
“Tadi siang tangan aku dipegang Agung”
“Ciee seneng tuh udah ah tidur”
Besok adalah hari ulang tahun Risya dan Disya yang ke-17 dan Disya sangat mengharapkan kado dari Agung karna ini bertepatan hari sabtu.
“Apasih ko berisik banget” ucap Disya sambil mengucek mata.
“Oh iya hari ini ulang tahun kita” sambil melihat ke arah kasur Risya.
Ternyata Risya sudah bangun dari tadi dan terdengar dari luar kamar.
“Selamat ulang tahun kami ucapkan”
“Itu apaan ya” ucap Disya sambil berlari membuka pintu kamar.
Disya sangat terkejut melihat Risya yang sedang dirayakan dengan kedua orang tua nya Disya menutup pintu kamar nya dan tidak jadi keluar.Air mata nya pun keluar,dia sangat kecewa dengan orang tua nya yang benar-benar melupakan Disya.Disya segera menghapus air mata nya dan berusaha agar tegar.Ia pun perlahan membuka pintu kamar dan keluar menuju Risya dan orangtuanya.
“Hey sayang selamat ulang tahun ya” ucap ayah dan ibunya untuk Disya
Disya hanya menganggukan kepala.Setelah mengucapkan kalimat selamat ulang tahun itu ayah dan ibu nya sibuk menyuapi kue ke Risya sedangkan Disya tidak.
“Ehem” ucap Disya untuk memberi kode kepada orangtuanya.
“Sayang kalau kamu mau kue ambil aja ya” ucap ibunya.
“Iya”.
Siang hari Disya siap-siap untuk untuk bertemu dengan Agung.Disya berdandan agar dia tampil sempurna di depan Agung.
“Ma aku mau ke taman komplek dulu” ucap Disya.
“Iya,kamu rapih banget”
“Tumben mama peduli sama aku,.aku berangkat dulu dah” ucap Disya.
Sesampainya Disya ditaman dia melihat Agung dengan Risya sedang pegangan tangan,dengan rasa kesal Disya berlari ke arah rumah. Ia segera menuju kamar dan menguncinya ia mengambil buku merah muda diary nya.Ia menuliskan semua ke kesalan nya sehingga membuat dia nangis.
Tuhan kenapa kau tidak adil.Kenapa dia sangat sempurna sedangkan aku tidak memiliki kelebihan apa-apa.Semua orang sayang sama dia sedangkan aku,tidak ada yang sayng padaku. Ambillah nyawaku tuhan.Apakah dia pantas disebut saudara.Kenapa aku harus terlahir didunia ini.
AKU BENCI KAU RISYA
Setelah Disya mengeluarkan keluh kesah nya pada buku.Tanpa ia sadari ia pun tertidur.namun tiba-tiba Agung menelepon disya
“Halo Disya kamu kenapa nggk ke taman”
Disya hanya diam.
“Disya kamu denger nggk”
“Maaf aku lagi nggk enak badan aku mau tidur dulu”.
Setelah dari kejadian itu Disya dan Agung tidak berkomunikasi lagi.Rasa iri Disya semakin besar dan itu membuat Disya tidak ingin bertemu dengan Risya kecuali untuk makan.
Hingga Risya pun merasa bingung dan bertanya ke Disya mengapa dia menjauhi Risya,
“Ka kamu kenapa jauhin aku?”
“Awas aku mau ke kamar”
“Ka jawab”
“AKU BENCI KAMU.KAMU ITU SEMPURNA SEDANGKAN AKU APA.SEMUA ORANG SAYANG SAMA KAMU PEDULI SAMA KAMU.LEBIH BAIK AKU NGGK PUNYA SAUDARA KAYA KAMU” ucap Disya dengan nada tinggi, ia pun berlari ke kamar.
Semenjak itu mereka tidak pernah menyapa bahkan didalam kamar pun
Ketika Disya di sekolah dia selalu memikirkan ucapan nya kepada Risya.Apa pantas dia berucap seperti itu.Tiba-tiba dia ditelefon oleh orangtua nya untuk segera pulang.Dia takut Risya kenapa-kenapa karna Risya tadi pagi kepala nya pusing.
Ketika Disya sampai dirumah dia bingung kenapa banyak orang dirumah nya,tidak seperti biasanya.Kenapa ada bendera kuning.Jantung Disya berdegup kencang.
Sesampainya dirumah Disya disabut oleh orangtua nya yang sedang menangis
“Ma pa ini ada apa”
“Risya “
“Risya kenapa”
“Risya sudah dipanggil tuhan” ucap orangtuanya sambil menangis.
“Risya” ucap disya sambil berlari dan memeluk jasad adik nya,
“Tuhan maafkan aku, aku tidak bisa menjaga adikku.Risya maafin aku kalo aku udah ngomong kasar ke kamu.Aku sayang sama kamu”.
“Disya kamu harus baca surat ini.Habis itu bunda akan menjelaskan nya”.
Untuk saudara yang aku sayangi.Maafin aku kalau aku punya salah ke kamu.Kalau kamu baca surat ini berarti aku sudah dipanggil tuhan.Aku sudah baca buku kaka aku tau kamu sangat benci sama aku.Aku mau bilang kamu adalah anugerah tuhan yang indah.Kamu lebih beruntung dari pada aku.Aku punya penyakit leukimia aku selalu melarang bunda untuk bilang ini ke kamu .Setiap hari sabtu aku selalu cuci darah.
Bunda pernah bilang kan ke kita kalau hati kita saling terikat aku nggk mau kamu ngerasain sakit ini juga.Aku berdoa ke tuhan supaya sakit aku hanya aku yang ngerasaiin.hari ulang tahun itu aku udah mgerencanaain sama agung untuk buat perayaan ultah untuk kamu tapi kamu nggk bisa dateng padahal aku nggk tau apa aku bisa rayain ulang tahun lagi bareng kamu.
Aku sayang kamu dan aku berharap tuhan nggk akan manggill kamu,sebelum manggil aku
Risya
Orangtua Disya menceritakan semua yang terjadi dan juga alasan mereka lebih memberikan prioritas ke Risya.
Setelah beberapa minggu Risya meninggal disya selalu ziarah ke makam risya pada hari minggu
“Risya, tuhan lebih sayang sama kamu,aku senang sekarang kamu nggk akan ngerasain sakit lagi” ucap disya sambil menangis.
“SELAMAT JALAN SAUDARA KU”.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT YOUR TWINS
Teen FictionMany individuals see twins is lucky but I don't think so