*Prolog*

47 2 0
                                    

Banyak yang bilang rindu itu berat. Yaa..mereka mungkin belum tau tentang kisah ku dengan seorang lelaki yang mungkin bisa dikata jika aku adalah pengagum rahasianya. Menganguminya cukup menjadi dekat dengannya. Tidak seperti harapan perempuan lain yang harus memiliki, aku belajar untuk cukup menerimanya. Bukan berarti menerima jadi milikku tapi menerima kenyataan jika aku bukanlah perempuan yang diperjuangkannya.

Aku sudah mulai menyesuaikan rasa ini dengan apa yang terjadi. Menyesuaikan mata ini, saat melihat dia dekat dengan perempuan yang bukan aku dan menyelaraskan telinga serta mulutku saat dia memuji perempuan idamannya.                    

"Hahahaa sakit yaa..emang cinta harus sakit??"

Bodoh memang, saat kita mendekat lalu seolah dia menolak dan kita masih bertahan.
    
Namun apa boleh buat?? Seperti kata orang "cinta itu buta dan tuli" bahkan cinta itu bisa dibilang BODOH.

Serasa lelah dengan cerita romantis. Oiyaa..sedikit gambaran tentang lelaki yang kukagumi. Dia adalah salah satu bagian dari temanku. Ia adalah orang yang mengajarkan aku tentang ketabahan dan kerja keras. Tak hanya itu, ia adalah orang yang tegar.
Namun sayang ia adalah seseorang yang sedikit sombong dan sedikit tidak setia.

Pagi ini cukup membuat ku bahagia. Karna dipagi ini aku akan melihat senyumnya kembali. Aku tak yakin, jika sentuhan rasa dihati ini yang berbunyi kegirangan akan terjadi. Karna memang, biasanya jika hatiku senang, maka yang terjadi pasti kebalikannya. Tak tau,  ini hanyalah sugesti atau takdir.

Kuharap hari ini takdir atau sugesti itu tidak terjadi. Namun, sepertinya itu hanya sebuah khayalan. Apa yang menjadi harapan hari ini seakan sirna oleh sebutir gula pasir. Uhh.. menurut ku, kesalahan yang tak sengaja kuperbuat itu bukan hal yang besar tapi entah kenapa dia tampak sangat marah.

Kemarahannya itu bermula saat aku menyapu halaman kelasku. Saat itu aku sangat kesal. Halaman yang dipenuhi dedaunan dari pohon besar depan kelas menjadi faktor kekesalanku.

Sudah tak biasa lagi, saat mood hancur pasti apapun yang terjadi seakan tak mau tau. Tanganku seolah mengadu kecepatan dengan sapu dan tiba-tiba pukulan yang cukup keras membuat tanganku berhenti sejenak.
Mata dan leherku seketika langsung menoleh kebelakang. Dengan nada nyaring, si lebah (Lebah adalah lelaki yang kukagumi. Aku membuat nama samarannya agar tak ada yang tau jika aku menyukai dia bahkan ditau olehnya sekalipun) berkata:
"Selamat pagi pembantu, bersihkan seluruhnya yaa😂😂"
    
"Idih pd amat sih jadi tuan😏" sahutku dengan suara menentang.

"Ahh..kamu baperan amat sihh, bercanda doang kok, kamu lagi PMS ya??" Serunya dengan sedikit nada tertawa.

     "Sok tau, kalau gatau itu diam aja dan kalau gak mau bantu pergi aja" jawabku dengan nada yang keras dan membentak.

"Haa, tapi ngomongnya gausah gitu, aku hanya sedikit menggurau, kau paham??" Jawabnya kembali dengan volume Suara sangat kecil dan tampak wajah marah olehnya.

Disaat mulut ku ingin mengeluarkan kata maaf, dia langsung meninggalkan ku. Aduhh!! Jantungku berdebar sangat cepat. Aku merasa sangat bersalah. Tapi dilain sisi aku juga beranggapan BODOAMAT. Aku rasa dia sangat berlebihan.

Melupakan sejenak kejadian itu dan melanjutkan tugas ku. Tak terasa, halaman lebar yang dipenuhi daun itu telah kosong. Berjalan menuju ruang kelas untuk menyimpan sapu yang kupegang. Debaran jantung ini pun kembali berdetak tidak normal. Ini karna aku melihat dia sedang membereskan sapu dan tongkat pel dibelakang sudut kelas. Dan kebetulan kami berdua saja yang ada dalam kelas. Semua telah berbaris didepan kelas karna bel telah berbunyi. Berjalan dengan sangat hati-hati membuat dia tersadar aku ingin menghampirinya.

Dengan mata yang sedikit menoleh kesamping, ia langsung menghampiriku. Dan ternyata, bukan menghampiri ku tapi meninggalkan ku dan tanpa tedengar sepatah kata pun. *Patah hati dipagi yang cerah* menjadi judul dari cerita hari ini. Sambil melangkahkan kaki menuju sudut ruang kelas, aku memikirkan kejadian itu lagi dan hatiku tiba-tiba berkata "ahh.. badmood, kau menghancurkan segalanya."

Ingin rasanya mengulang kejadian itu, pastinya aku akan menyambut perkataan nya dengan baik-baik saja. Uhh..galau bet aku😪

BERSAMBUNG

Part 2
.
.
.
Stay

Mencintai Dengan Syarat👸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang