CHAPTER 1

52.3K 1.6K 57
                                    

Pagi itu aku bangun pukul 05:28. Aku segera bergegas mandi dan menyiapkan makanan spesial untuk Ibu dan juga nenekku. Entalah kenapa hari perasaanku bercampur antara rasa senang dan juga sedih tanpa tahu penyebabnya. Aku mencoba menghiraukan perasaan itu dan terus melanjutkan kegiatanku tadi. Setelah semuanya selesai aku melihat Ibu dan nenekku berjalan ke arah dapur dengan senyum manis mereka, entalah kenapa aku ingin menangis saat melihat mereka ya?. Aku menyambut mereka dengan senyum manisku.

"Ibu! nenek! selamat pagi!! Ayo sini duduk kita sarapan pagi bareng" ajakku pada mereka.

"Eh! Pagi Mei ! Tumben kamu bangun pagi biasanya harus dibangunin baru mau bangun dari kasur" goda Ibuku.

"Sekali-kali Bu masa nggak boleh!" Rajukku sambil manyun.

"Ini semua kamu yang masak? Ada apani semuanya kan masakan spesial keluarga kita tumben kamu masak ini? Ada sesuatu ya!!!?" Kata nenek dengan ucapan menggodanya.

"Eh nggak ada apa-apa kok nek, Mei cuman kebetulan ingin memasak ini" jawabku dengan raut wajah yang agak sedih tapi aku segera menutupinya dengan senyum manisku.

"Eh ayo dimakan nanti dingin jadi nggak enak dimakan" kataku dengan buru-buru.

Kami pun sarapan pagi dengan suka cita. Saat melihat mereka makan dengan senang aku merasa sangat bahagia tanpa sadar air mataku jatuh ke bawah. Menyadari hal ini Ibuku segera merespon

"Eh Mei kenapa kamu nangis? Katakan ada apa cerita sama Ibu ya sayang!" Kata Ibuku sambil menangkup pipiku dengan kedua tangannya kemudian memelukku.

"Nggak ada apa-apa Bu entah mengapa air mataku menetes tadi" jawabku sambil membalas pelukan Ibuku.

Setelah selesai sarapan pagi, aku segera bersiap untuk berangkat kerja. Aku bekerja di rumah sakit umum Generalt Healt sebagai dokter ahli bedah dan organ dalam.Aku pun pamit pada Ibu dan nenekku.

•••••

Setelah selesai bekerja aku berangkat untuk pulang ke rumah. Aku segera mengabari Ibu lewat sms jika aku sudah selesai bekerja dan akan segera pulang kerumah.

Mah aku udah selesai kerja ni aku akan segera pulang

Mei

Setelah selesai mengirimkan sms itu aku pun mengendarai mobil untuk pulang ke rumah.

Saat di persimpangan lampu merah menyala dan aku mulai menginjak remku,aku tepat berhenti di garis pembatas. Saat ini entah kenapa aku mengingat kenangan 10 tahun yang lalu.

Sekitar 10 tahun yang lalu adalah kisahku yang paling indah dan juga tragis. Dia yang sangat aku cintai rela mengorbankan hidupnya demi menyelamatkanku.

Tanpa sadar tanganku meraih kalung yang menggantung di leherku dan air mataku jatuh tanpa kusadari. Sebuah Kalung dengan liontin giok yang unik. Dimana didalam liontin ada bentuk bunga lotus berwarna hitam yang sangat cantik.

Tak terasa sudah 10 tahun ya!. Kuharap kau tenang disana. Kau tetap dihatiku dari dulu hingga sekarang tidak ada yang bisa menggantikannya.

Hingga dari arah belakang ada suara bising klakson. Yang menyadarkanku dari lamunan. Tanpa ku sadari mobil yang dibelakang menabrak mobil ku hingga mobilku maju tepat di tengah-tengah persimpangan itu dan kepalaku membentur setir mobil dengan keras.

Darah hangat mulai mengalir dari kepalaku. Tepat setelah itu ada cahaya lampu yang sangat terang menyilaukan mataku beserta suara yang sangat keras.

Pooooongggg

Dan braak mobilku terseret oleh truk besar itu dan terguling hancur di jalan sampai akhirnya mobil itu berhenti. 'Ah! jadi ini maksud dari perasaanku tadi. Ibu,nenek maafkan aku tak bisa pulang kerumah' batinku. Aku pun tersenyum pahit dan pemandangan merah darah mulai menyelimutiku dan perlahan berubah menjadi gelap.

Black Golden Lotus [PINDAH LAPAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang