CHAPTER 2

23K 1.2K 6
                                    

'Ugh apakah aku sudah mati? Disini gelap sekali. Hallo!! apa ada seseorang tolong hidupkan lampunya dong!" Teriak Mei.

'Eh iya lupa aku kan sudah mati nggak mungkin ada orang kan' Mei terkekeh.

Tiba-tiba ada setitik cahaya dan menyinari dirinya membuat Ia memicingkan mata karena cahaya itu semakin lama semakin terang hingga menyelimuti tubuhnya.

'Apakah aku akan dibawa ke surga atau neraka ya?' sejenak sesuatu terlintas di pikiran Mei, hingga cahaya itu semakin terang sampai Ia memejamkan matanya.

☘☘☘

"Putri!!hiks.....hiks....bangun putri!!"

"Jangan tinggalkan saya putri hiks....hiks"

Samar-samar Ia mendengar sebuah suara tangisan. Hingga tiba-tiba dadanya terasa sesak dan membuat Ia perlahan membuka mata.

Pemandangan pertama yang menyambutnya adalah sebuah kamar sederhana yang asing baginya. Ia mengernyitkan keningnya, bingung itulah pertama kali yang terlintas di dalam benaknya.

'Kamar siapa ini, aku ada dimana?' pikirnya.

"Ahh putri anda sudah sadar!! Syukurlah tuan Putri sudah sadar; hamba sangat khawatir putri"

Ia terkejut mendengar suara seseorang bersorak senang.Ia mencoba bangun dari berbaringnya namun seketika sekujur tubuhnya terasa sakit.

'Sakit! Kenapa sekujur tubuhku terasa sakit seperti ini dan lagi orang ini memanggil aku putri lagi!' Ia memilih untuk diam.

"Putri jangan terlalu banyak bergerak dulu tubuh anda masih lemah biar hambah ambilkan air minum dulu" ucap lagi orang yang berada disampingnya itu.

Dengan tergesa-gesa orang yang diketahui lewat suaranya itu adalah seorang perempuan mengambilkan air. Pandangan Mei masih sedikit buram Ia hanya dapat melihat cahaya remang-remang dimatanya.

"Ini putri minumlah!" Pinta perempuan itu, Mei pun dibantu oleh perempuan itu mencoba merubah posisi untuk duduk dan meminum air itu.

Sesaat kemudian Ia merasa ada sesuatu yang mencoba memberontak keluar dari tenggorokannya. Sontak Ia memuntahkannya dan nampak segumpal darah hitam kental tersembur ke baju yang Ia kenakan.

Sontak Ia kaget rasa sakit yang Ia derita tadi berangsur-angsur hilang. Dan lagi baju apa yang Ia dan orang ini kenakan seperti baju zaman kuno, Ia masih dalam pikirannya hingga tiba-tiba suara perempuan itu mengagetkannya.

"Putri anda baik-baik saja? Oh Astaga putri itu darah?"Orang yang dari tadi beradah di sampingnya tampak panik.

'Sebenarnya siapa dia? dan dimana aku ini? Apakah aku selamat dari kecelakaan itu?' Pertanyaan itu terlintas dibenaknya.

Saat Ia mencoba bertanya, mulutnya yang kering belum sempat mengatakan apapun kepalanya tiba-tiba sakit.

Kemudian Ia melihat semua ingatan yang dimiliki oleh pemilik tubuh sebelumnya seperti bioskop dengan durasi yang sangat cepat.

Saat melihat tuannya memegang kepalanya perempuan itu nampak panik lagi.

"Putri anda kenapa? Apa anda baik-baik saja?!" Kata perempuan itu.

Dari ingatan tadi Ia mengetahui jika nama pemilik tubuh sebelumnya adalah putri Liu Xiao Lan dan orang yang berada di sampingnya ini bernama Yin Li pelayan pribadinya, dan bagaimana Ia sampai dalam keadaan seperti ini. Sontak Ia menangis,benci dan bercampur rasa marah melihat kilasan balik ingatan penderitaan Putri Liu Xiao Lan.

Bagaimana tidak satu keluarga istana tidak meperdulikannya sama sekali dan malah mengasingkannya ke sini. Hanya kakak laki-lakinya saja yang peduli dengannya. Ditambah lagi selir Xiao Lu mengirim seorang pembunuh untuk membunuhnya dan Yin Li.

Ia merasa benci pada mereka semua dalam hati Ia berjanji tidak akan ditindas dan diremehkan lagi oleh orang lain. Sebagai balasan karena Ia menempati tubuh putri Liu Xiao Lan.

Melihat tuannya menangis membuat pelayannya itu bertambah panik " putri kenapa anda menangis? Putri tolong jangan menangis maafkan hamba jika hamba berbuat salah" Yin Li mencoba menenangkan nonanya dengan kowtow.

Liu Xiao Lan menggeleng dan mencoba bersuara walaupun awalnya kerongkongannya sedikit serat dan sakit. " aakh...akku uhuk aku tidak apa-apa Yin Li, aku hanya merasa bahagia saja" kata-kata yang pertama kali keluar dari bibir kering putri Liu Xiao Lan membuat Yin Li terperanjat.

"Apa! putri anda bilang apa? Apa hambah tidak salah dengar!!" Sontak Ia kaget dan mencoba untuk meyakinkan pendengarannya.

Putri Liu Xiao Lan menggelengkan pelan kepalanya dan berkata; " tidak kau tidak salah dengar aku baik-baik saja" kata Liu Xiao Lan sambil tersenyum lembut kearah Yin Li.

'Ah untung mereka memakai bahasa yang bisa aku mengerti bukan bahasa Alien sehingga aku tidak akan bisu juga' Mei membatin.

"Ii..ini sebuah keajaiban putri Liu Xiao Lan! Putri anda bisa bicara!! Terima kasih ya tuhan" seru Yin Li dan menangis terharu.

"Iya Yin Li aku bisa bicara" jawab Mei atau sekarang yang dipanggil Putri Liu Xiao Lan. Liu Xiao Lan pun memeluk Yin Li.

Pada saat itu Ia telah berjanji akan membalas rasa sakit hati putri Liu Xiao Lan dan pasti Ia tidak akan melukai satu titik pun tubuhnya lagi karena Ia adalah pemilik tubuh ini sekarang tapi dengan jiwa yang berbedah.

Sekarang dalam kamusnya hanya ada dua hal yaitu: pertama menikmati hidup barunya di dunia ini dan yang kedua membalas apa yang orang-orang perbuat pada pemilik tubuh sebelumnya.

'Bersabarlah kalian disana akan tiba saat dimana aku akan kembali dan akan membalas rasa sakit yang dirasakan Putri Liu Xiao Lan sebelumnya' Xiao Lan membatin dan tak lupa dengan seringai kejamnya.

Yin Li yang sedang dipeluk Xiao Lan entah kenapa merasa merinding seketika.

~~~~~~~~~~~~













Untuk jadwal updatenya tergantung mood author ya

Semoga suka sama ceritanya dan maaf mungkin masih terlalu kaku

Salam

Manispahit❤

Black Golden Lotus [PINDAH LAPAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang