"juice-nya pak bu masih fresh baru di buat.." tawar seorang pria yang kini sudah mulai lelah dan memilih duduk di bangku taman yang terdapat di bawah pohon
"hah.." pria itu menghela nafas dalam "gapapa deh hasil hari ini cuma segini" lajut pria itu
"kak bin.!!" pria itu hampir menjatuhkan beberapa juicenya karena kaget
"sua..bisa ga engga ngagetin gitu?" pria itu menatap datar wanita yang dia panggil sua itu
"abisnya kak bin melamun sih kan jadi sasaran empuk" sembari duduk di sebelah pria yang dia panggil bin
"oh jadi kalo kakak melamun jadi sasaran empuk kamu hmm?" pria itu mencubit pipi sang adik yang dia panggil sua
"aduh duh kak sakit ihhh nanti kalo pipi sua tambah melar gimana?" bentak sang adik yang malah terlihat lucu di mata pria itu, Moonbin ya itu nama-nya seorang anak yatim piatu yang harus memulai semuanya lagi dari nol setelah ibunya meninggal setelah melahirkan sua dan tepat satu tahun yang lalu sang ayah handa meninggal dunia karena kanker paru-paru yang di derita beliau itulah alasan moonbin sangat menyayangi adiknya Sua
"uhhh biarin biar tambah lucu eeheheh" Moonbin tertawa
"ih kakak mah,yaudah pulang yuk kak laper nih" sembari sua memegangi perutnya
"yaudah ayo dek" mereka berjalan untuk sampai rumah untungnya rumah mereka tidak terlalu jauh dari tempat Moonbin berjualan juice
"dek.." panggil moonbin "nanti mau makan apa?""dih tumben nanya kak? kan biasa juga kita makan nasi bungkus yang 10ribuan ih gimana sih" Sua masih menatap jalan lurus "ga kerasa yah kak.." Sua menatap ke atas langit yang sebentar lagi berubah menjadi gelap "ayah udh gak ada selama satu tahun biasanya kita jalan bertiga disini sambil ketawa.." Moonbin hanya diam dia tau apa yang adiknya rasakan karena dia juga merasakannya
"dek.." panggil Moonbin yang membuat sua menoleh ke arahnya "denger sini kan sekarang masih ada kakak kamu ga boleh gitu yang lalu biarlah berlalu kita ga boleh larut dalam kesedihan oke pokoknya kakak bakalan berjuang demi sua dan juga kita akan jadi orang sukses"
Sua tersenyum dan langsung memeluk kakaknya "makasih kak udah selalu ada buat Sua"
"udah yuk pulang nanti kita kemaleman" mereka kembali berjalan meuju rumah mereka
in another place
Di sebuah ruangan yang tertera plakat gelar CEO"pak eunwoo ini saya bawakan juice mau saya taruh kemana pak?" ucap seorang perempuan
"taruh saja di meja saya dan juga terimakasih yoojung" eunwoo masih sibuk memperhatikan layar komputernya
"baiklah pak saya permisi" yoojung meninggalkan ruangan eunwoo "astaga pak eunwoo gateng ga ngerti lagi orangtuanya ngidam apaan sampe bisa seganteng itu yatuhan maulah nikah sama babang eunwoo"
"eh eh mimpinya jangan ketinggian yah mba situ sapa? Eunwoo siapa? ga berbandi yah tolong" ucap seorang pria yang memperhatikan yoojung dari atas ke bawah
"eh mas Sanha.." tolong ingatkan yoojung untuk tidak menghajar sanha jika saja sanha bukan tunangan dari bosnya udah babak belur sanha "masuk mas pak eunwoonya udah nunggu"
"itu tau sana minggir ngehadangin jalan hus hus" Sanha mengibaskan tangan seolah mengusir yoojung
"huhhh untung tunangannya bos kalo bukan udah aku gelindingin nih dari lantai 69!!"-inner yoojung
" iya mas saya pergi semangat mas"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pineapple Juice [BinWoo]
Fanfiction"I don't care how complicated this gets,i still want you." 🔘Boys love content