Ten

1.4K 140 5
                                    

Pria itu menutup pintunya dengan salah satu kakinya yang bebas. Membawa dirinya serta gadis yang dalam dekapannya memasuki kediaman mereka. Bibir keduanya masih bertaut dengan panasnya. Cepat dan begitu bergairah.

Kedua bibir itu terpisah untuk beberapa saat. Dengan sang gadis yang membantu sang pria melepaskan kemeja hitam yang dikenakannya. Pun sama halnya dengan sang pria yang kini melepaskan dress yang dikenakan gadisnya. Mencampakkannya bersama dengan kemeja yang telah lepas sebelumnya.

Jisoo tertawa pelan dan memekik bersamaan saat tubuhnya diangkat begitu saja oleh Namjoon. Mengecup bibir pria itu dengan cepat dan memeluknya. Pun dengan langkah Namjoon yang membawa keduanya menuju kamar.

Namjoon menjatuhkan tubuh keduanya di atas tempat tidur itu. Mulai kembali mempertemukan bibir keduanya dimana Jisoo menerimanya. Memeluk pria itu agar semakin mendekat padanya.

Satu-persatu penghalang di tubuh mereka mulai dilepaskan. Suara desahan sang gadis kini mulai mendominasi kamar itu. Memberitahu pada sang kekasih jika ia menikmati setiap perlakuannya pada seluruh tubuhnya. Dan ia mengeluarkan pelepasan pertamanya malam itu. Sedang sang pria menerimanya begitu saja.

Namjoon beranjak mendekat. Menyentuh pipi merona milik Jisoo. Cantik. Satu kata itu sudah mewakilkan bagaimana segalanya. Memberikan kecupannya pada kedua pipi itu. Lalu kembali turun menyusuri lekukan leher milik gadis itu. Memberikan kembali tanda pada yang memudar. Seolah memberitahukan pada dunia, bahwa gadis itu miliknya. Kim Jisoo miliknya dan tak ada akan siapapun yang bisa mengambilnya darinya.

"Angghh..."

Penyatuan itu telah dilakukan. Deru napas yang cepat bisa keduanya rasakan sebab jarak wajah keduanya yang sangat dekat. Ciuman itu dilakukan keduanya. Pun dengan sang pria yang memulai permainan inti malam itu. Pelukan sang gadis semakin mengerat setiap detiknya. Merasakan pria itu lebih dalam dan membuatnya tak bisa untuk tak mengeluarkan suara kenikmatannya.

"Katakan padaku, kau mencintaiku."

Namjoon memaksa. Menangkup wajah Jisoo untuk ia hadapkan padanya. Tentunya gadis itu terus mendesah saat ini. Ketika titik dari kenikmatannya terus dihujam oleh pria itu.

"Oppahh.."

"Aku menunggumu, sayang."

"Aku mencintaimu. Aku anggh mencintaimu..."

Jisoo mengatakannya. Di antara suara kenikmatannya. Namun apa yang ia ucapkan sebelumnya tadi sudah pasti berasal dari lubuk hatinya. Karena ia memang mencintai pria itu. Kim Namjoon miliknya dan tidak akan ada orang yang akan bisa mengambil pria itu darinya.

.

.

Jam masih menunjukkan pukul dua dini hari. Kedua tubuh tanpa helaian benang apapun itu masih saling memeluk. Hanya sebuah selimut yang menutupi tubuh tanpa busana keduanya.

Namjoon masih belum bisa untuk menutup kedua matanya. Masih menatap pada Jisoo yang sudah terlelap setelah kegiatan malam keduanya. Pria itu tersenyum sembari mengelus pipi milik gadis itu. Mendekat untuk memberikan sebuah ciuman di bibirnya.

Jisoo bergerak gelisah dalam tidurnya. Membuka kedua matanya dan merasakan jika Namjoon saat ini sedang menciumnya. Gadis itu tersenyum sembari mengalungkan kedua tangannya pada leher milik sang pria. Membalas ciuman Namjoon padanya dan membuat pria itu tersenyum.

"Hahh..."

Desahan itu kembali keluar dari bibir Jisoo. Merasakan bibir milik Namjoon kembali menyentuh lekuk lehernya. Lalu semakin turun untuk menyentuhkan bibir itu pada seluruh tubuhnya. Bahkan kini, selimut yang dikenakan keduanya telah teronggok tak berdaya di lantai kamar karena Namjoon yang menyibaknya dengan cepat.

one way love ❌ namsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang