Mafia BBH

Time

Author Pov

Baekhyun sekarang sedang di depan komputer,seperti biasa ia akan mencari informasi² tentang negara² lain.
Baekhyun tidak pernah lelah jika di depan komputer bahkan ia bisa seharian penuh di depan komputer.

Jika Baekhyun sedang di depan komputer lain hal nya dengan Sheilla.
Sekarang Sheilla sedang di gudang penyimpanan sejata,Sheilla biasanya ke tempat ini untuk mengambil senjata baru untuk ia pake saat ada misi² tertentu.
Ingat Sheilla adalah Mafia!
Jadi tak salah jika ia mempunyai Gudang senjata.

Saat memilih senjata Sheilla melihat Pisau yg mengkilat sangat menarik perhatian,saat Sheilla mengambik pisau itu ada sebuah ukiran Bertulisan Park Jihyo.
Nama Park Jihyo tidak asing lagi bagi Sheilla.
Ia,Park Jihyo adalah ibunya.

Menurut Sheilla ini mungkin Senjata Ibunya dulu pada saat ia masih jadi Mafia.
Sheilla pun nengambil dan pergi dari Gudang senjata.

Saat ini yang ada di pikiran Sheilla adalah ia sangat merindukan ibunya.
Sheilla pergi ke kamar dan langsung memeluk Foto Ibunya yang ada di lemari nakas milik Sheilla.
Ia memeluk dan menangis.
Ia kini sangat merindukan ibunya.
Bahkan sangat² rindu.
Ia mencium Foto ibunya dan nengusap lembut bingkai nya
"Ibu aku sangat merindukan mu" suara Sheilla terdengar parau ia kini kacau,hatinya sesak.
Sekarang ia hanya bisa mengutuk takdir,mengapa takdir begitu kejam padanya.
Mengapa takdir merebut ibunya dari dia.

Baekhyun melihat Sheilla berlari menuju kamar.
Pasti tidak ada yang beres dengan Sheilla asumsi Baekhyun.
Baekhyun pun berjalan menuju Kamar Sheilla.
Baekhyun melihat Sheilla menangis dan memeluk Foto ibu mereka.

Baekhyun tau pasti Sheilla sangat merindukan Ibunya.
Seperti dia juga merindukan Ibunya.
Baekhyun menuju tempat Sheilla dan memeluk Sheilla penuh hangat.
Jangan salah Baekhyun hanya memperlihatkan sifat manis seperti ini hanya di depan Sheilla.
"Oppa juga merindukan Ibu shel" suara baekhyun pun keluar dengan lembut.
Sheilla hanya menutup mata dan memeluk Foto ibunya dengan erat.
Trauma melihat ibunya di tembak di depan matanya kembali memenuhi pikirannya,sekarang ia takut Sheilla takut sekali.
Baekhyun melihat ekspresi Sheilla pun mengerti.
Ia tau Sheilla pasti mengingat kejadian Waktu itu.
Baekhyun pun memeluk Sheilla dan mengusap punggung Sheilla lembut.
Sheilla merasa tenang dan ia melihat wajah Baekhyun yang khawatir melihat nya.

Sheilla mengambil pisau itu dan memperlihatkan kepada Baekhyun.

Baekhyun melihat pisau itu dan mengusap ukiran yang ada di pisau itu.
Sekarang Baekhyun tau mengapa Sheilla bisa merindukan Ibunya.

Pisau ini adalah milik Jihyo ibu mereka.
Ini pisau andalan jika untuk membunuh mangsanya.
Pisau yang dari tembaga pilihan dan setajam samurai ini hanya di miliki oleh Jihyo.
Baekhyun tarok pisau itu di atas meja nakas dan kembali memeluk Sheilla.
"Sudah jangan seperti ini,jika ayah tau kau menangis ayah pasti akan mengurung mu di kamar"

Sheilla pun berhenti menangis dan tersenyum.
Ia menghapus sisa air matanya dan mengambil pisau yang tadi di tarok baekhyun dia atas nakas.
"Oppa apa ini boleh untuk ku?"
Baekhyun tersenyum dan nengusap kepala Sheilla, suda di duga pasti Sheilla akan meminta pisau itu.
"Iya,Ibu pasti senang jika kamu gunakan pisau itu dengan baik"

Baekhyun berdiri dan mencium kepala Sheilla.
"Oppa kembali kerja ya,kamu istrirahat besok kita akan pergi ke mansion Park"
Baekhyun pun pergi dari kamar Sheilla.

Jika kalian kira seorang Mafia tidak mempunyai hati, maka jawabanya mereka juga menpunyau hati jujur saja saat mereka membunuh orang ada rasa kasian dan iba melihat mereka tapi bagaimana pun keadaan lah yang memaksa mereka menjadi Mafia.

Baekhyun Pov
Jujur saja aku sangat merindukan Ibu.
Bahkan aku masih membutuhkan nya.
Dan hal yang aku sesali saar Ibu ku meninngal aku tidak bisa apa².
Dan aku pula tidak bisa menemukan Mafia yang membunuh Ibu ku.

Melihat Sheilla sedih,membuat hati ku tergores.
Disini siapa yang di salahkan?
Mafia itu atau Takdir.

Tbc

Mian ceritanya pendek dan kurang gereget.

Jangan lupa vote and comen