Suara riuh anak-anak terdengar setelah kaki Sakie mulai menapak di lantai ruang kelasnya."Duuh,haha liat tuh siapa yang dateng?" cibir Jeno. "Baru kena hukum Pak Didik,mbak?"
Tak lama kemudian Sakie yang baru duduk di kursinya melepas sepatu kanannya dan melemparkannya telak mengenai seragam Jeno.
"Woi! Sans dong! Kotorkan baju gua!" omel Jeno ngga terima,dengan raut kesal yang imut cowok berponi itu menebahi baju seragamnya.
"Salah lu juga ganggu singa betina abis buru mangsa," bela Windya lalu duduk di samping Sakie.
"Salah siapa juga pake bolos di jam nya Pak Didik?" Jeno masih menyalahkan Sakie.
"Bisa diem ga sih lu? Gue lakban juga tuh mulut," ucap Sakie dengan tatapan tajam ke Jeno.
Sakie meletakkan kepala di atas meja,
"Duuuh panas bangeeet,"Teringat sesuatu Sakie buru-buru mengangkat kembali kepalanya.
"Dya,lu tau ga? Anak IPA-6 ?"Windya natap Sakie dengan perempatan muncul di dahinya.
"Anak IPA-6 yang siapa?""Yaa gue ga tau,makanya gue nanya lu,"
"Iyaa,maksudnya yang mana? Kan anak IPA-6 banyak,ga cuman satu doang,"
"Iya sii,itu loh! Yang putih,tinggi, terus apa lagi ya?.........ohh iya! Yang punya banyak fans!"
Windya memelotot,rautnya terkejut karena barusan Sakie berteriak.
"Ya elah biasa aja kali,ga usah pake teriak juga,gue di samping lu kimak,"
"Hehe yaa miaann elah,gue kan reflek juga,"
"Kann kebiasaan lu,eh bentar deh, punya banyak fans? Revan maksud lu?"
Sakie mengedikkan bahu tak acuh.
"Dya,ngantin yuuk ah, laper gue,""Kuy,"
Windya dan Sakie beranjak keluar dari bangku.
Sebelum Redy menghentikan mereka.
"Woy mau kemana lo?"
"Bukan urusan lo!" bales Sakie yang mood nya belum baik setelah dihukum Pak Didik.
"Padahal gua mau traktir,eh ga mau ya udah," Redy yang tadinya ikut berdiri,berniat duduk kembali sebelum lengannya dicekal Sakie.
"Eeh ngebatalin niat baik itu pamali loh,"
"Bodoo,lo juga yang nolak,"
"Ayoolah Red,gue lagi bokek nih,lu kan baek ye kan?"
Redy berpikir lalu mengajak geng nya ke kantin.
****
"Yeeey,makaan gratis yeheeu," Sorak Sakie berbinar,moodnya kembali.
"Ndi,gue mager jalan,pesenin gue yaaah," rengek Sakie dengan mata memelas andalannya.
"Yaelah,naik angkot ae neng, yaudah sini semua biar gua pesenin sekalian," Tawar Fandi.
"Gue Strawbery Milshake, Red velvet cake, sama manisan semangkuk," pesan Sakie.
"Gue Caramelo, sama Pangsit lumer," Pesan Windya.
"Gue Cappucino sama mie ayam aja," pesen Jeno,lainnya menyahuti.
"Btw lu traktiran dalam rangka acara apaan Jen?" tanya Sakie setelah Fandi pergi memesan.
"Kemaren Team Basket gua menang,gua dapet bagian uang pesangon,duit gua udah banyak,yaudah gua bagi-bagiin aja ke jelata kayak kalian,terutama Sakie,"Mata Sakie menyipit dengan raut malas tercetak jelas di wajahnya mendengar ucapan Jeno,kalau Red Velvet cake nya sudah datang mungkin ia sudah menemblokkanya ke wajah angkuh Jeno.
"Serah lo," kali ini Sakie memilih mengalah,karena selain takut moodnya kembali memburuk,toh kali ini traktiran dari Jeno. Ia cukup membeli makanan mahal tadi.
"Ehh bro!" Sakie mendengar Jeno berteriak pada seseorang. Kemudian disusul dengan lambain tangan Jeno.
Biasanya Sakie juga tidak akan penasaran dan tidak peduli dengan hal seperti ini,namun kali ini nalurinya menyuruh untuk memutar kepala dan melihat siapa yang dipanggil Jeno.
Napas Sakie tercekat ketika mengetahui siapa yang dipanggil Jeno.
Si pembawa sial.
Dan lebih sialnya lagi dia berjalan ke arah meja Sakie dkk.
Ketika di dekat Sakie,tepatnya Cowok itu menghampiri Jeno yang memang secara kebetulan duduk di dekat Sakie,Cowok itu melempar tatapan sinis ke Sakie. Tak mau kalah Sakie pun balas menatap sinis.
"Duduk aja disini bro! Tuh kursinya masih 2,bisa lo pake sama temen lo," tawar Jeno.
Sakie melotot,lalu melihat kursi kosong yang berada tepat di seberangnya.
Sekali lagi cowok itu menatap Sakie yang pucat pasi,lalu menyinggung senyum sinis.
Ia mengangguk dan menarik kursi yang di maksud Jeno,diikuti oleh temannya.
_tbc_
#kepala gua cengek sumpahh# Gua telat mandi bangke :V#

KAMU SEDANG MEMBACA
What Happen With Us?
Novela JuvenilGue ga yakin Gue baik baik aja sama persahabatan kita. Tapi gue bisa apa? Gue cuma seekor kupu-kupu lemah yang ngga sengaja nemuin bunga mawar,tapi justru terjerat dan berakhir terluka karena duri itu sendiri. -friendzone- bahasa no baku,typo bertab...