Part 3

24 8 3
                                    

Sudah nasib kali ya selama 3 hari berturut-turut gue dapet hukuman mulu, sekarang malah disuruh nembak peserta mos yang sama-sama kena hukuman.

Ini cowok tinggi menjulang kayak tower, gue aja gak sampai sebahunya padahal umur gak jauh beda. Namanya June dari namanya aja udah kebayang gimana gagahnya tu cowok.

"Kalau gak diterima hukumannya nambah ya?" ujar Kak Lisa.

"Tuh denger jadi nanti lo terima aja." June masih diem stay cool sambil melengos memandang suasana di luar sana dari balik pintu.

Kalau lagi diem gini di lihat-lihat ganteng juga, dagunya itu sexy hehe...

"Jadi peraturannya ceweknya nembak bawa benda yang sudah dipilih sama kakak OSIS, terus cowoknya jawab pakai puisi dari benda tadi." jelas Kak Rose.

"Susah amat ketimbang cuma bilang iya atau engak, ribet tau gak." ucap June nge-gas.

Gak tau kenapa tapi ngelihat Kak Rose gini berasa ada something, senyum-senyum ada rasa asin gimana gitu waktu memandang si June.

Akhirnya gue nembak June pakai pohon kaktus, ini tanaman yang milihin Kak Daniel di ambil dari balkon depan kelas beberapa saat yang lalu, rasanya gue gak rela ya nembak June padahal cuma bohongan, maunya gue membak Kak Daniel aja.

"Perasaanku itu seperti ini walaupun gersang akan tetap bertahan sampai akhir."

"Cuittt cuittt."

"Cie... Cie..."

Seketika kelas jadi riuh gara-gara kalimat yang baru saja gue lontarin.

"Kamu itu seperti pohon kaktus, di luar berduri tapi dalamnya lembut dan berair." duh June ngomong apaan ambigu bikin satu kelas tertawa terbahak-bahak.

"Apaan gak bagus, lu harus di hukum lagi." ucap Kak Daniel seraya menahan ketawa.

"Tembak Rose." ide Kak Bambam seketika membuat Kak Rose membulatkan matanya.

"Ogah, ini sekolah apa biro jodoh dari kemarin yang di urusin cinta mulu." tutur June kemudian duduk nyatai di bangku belakang sederet sama bangku gue.

TBC...

Jangan lupa tingalkan jejak ya teman-teman vote, comment sangat di butuhkan. Terimakasih banyak dan sampai jumpa di part berikutnya

SMA's WaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang