OPPA!

647 90 10
                                    









Woojin merogoh tas kecil —yang biasa ia bawa saat olahraga karena ponselnya bergetar. Dahinya mengernyit saat nama kekasihnya muncul di layar ponselnya, matanya melirik sebentar ke jam di pergelangan tangan kirinya.

Tumben banget dia nelepon jam segini.

"Halo, Hye?"

"Olahraga kok ga ngajak-ngajak?"

"Biasanya juga ga pernah mau. Lagian tumben banget jam segini nelepon."

"Emangnya ga boleh?"

Woojin menatap layar ponselnya karena mendengar Sohye menutup panggilannya, tapi suara Sohye masih terdengar jelas di telinganya.

"Kok ga dijawab?"

Woojin terlonjak seraya menoleh ke belakang mendapati Sohye berdiri di depannya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Emang aku ga boleh nelepon jam segini?"

"Bukan ga boleh, cuma tumben aja, Sohye..."

Woojin membuka kunci pintu kamar kosnya. "Ayo masuk, malu dilihatin orang-orang."

Beberapa penghuni kos yang lainnya memang sedang memperhatikan mereka.

"Tumben banget hari Minggu bangun pagi. Nyamperin ke kosan pula."

"Ini." Sohye meletakkan kotak makan di meja belajar Woojin. "Aku bawain kamu sarapan."

"Kamu kenapa, Hye? Aneh banget hari ini," kata Woojin saat duduk di tepi tempat tidur dekat dengan meja belajarnya.

Sohye menyerahkan kotak makan pada Woojin. "Gapapa, lagi pengen aja."

Woojin mengangguk dan menyantap sarapan yang Sohye bawa. "Tiap hari Minggu begini terus coba Hye. Sekali-kali kita olahraga bareng."

"Minggu depan jemput aku."

"Bener ya? Nanti aku jemput, kamunya masih tidur."

"Kamu telepon aku, bangunin aku."

"Tapi janji, kalau dibangunin jangan merengek bilang masih ngantuk."

"Iyaaa..."

Woojin memang sudah hapal kebiasaan Sohye kalau libur. Begadang sampai dini hari untuk nonton drama korea. Pulang kencan malam minggu, Sohye langsung stay di depan laptop.

Setiap pagi Woojin menghubungi Sohye, mengajak olahraga atau hanya sekedar membangunkannya, tapi tidak pernah diangkat. Sekalinya diangkat, Sohye merengek. Akhirnya Woojin menyerah untuk menghubungi Sohye di Minggu pagi, apalagi mengajaknya olahraga bersama.

"Kamu udah lama di depan kosan? Dari jam berapa?"

"Hmmm... sekitar dua puluh apa tiga puluh menitan gitu."

"Kok engga nelepon dari tadi?"

"Kejutan dong, hehe..."

"Emangnya semalam engga begadang lagi? Atau jangan-jangan kamu belum tidur dari semalam?"

Sohye menggeleng. "Engga. Pulang jalan sama kamu, aku langsung tidur."

"Engga nonton drama lagi?"

"Semenjak jauh-jauhan sama kamu, aku udah berhenti nonton drama. Serius."

"Kenapa?"

"Hubungan kita aja udah drama, Jin. Nonton drama malah nambah-nambah pusing."

Woojin hanya mengangguk, menghabiskan sarapannya.

"Lagipula aku ga butuh oppa-oppa korea lagi kalau tiap hari ada kamu di hidup aku."

Sontak Woojin yang sedang meneguk minumnya pun langsung tersedak.

"Kan di dunia nyata aku, kamu oppa-nya."

Woojin memandang Sohye aneh seraya mengendikkan bahunya.

"Oppa!"
















OPPA!

SELESAI

Terima kasih atas dukungan dan komentarnya ^^

Salam, heavenable
2018

OPPA! ; pwj-kshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang