Sejak tadi suara petikan gitar terus berbunyi, menciptakan suara yang merdu bagi setiap orang yang mendengarnya. Suara itu berasal dari seseorang yang saat ini sedang berada di taman belakang kampusnya tempatnya menuntut ilmu. Sudah bisa dipastikan jika seseorang yang sedang bermain gitar itu, pasti memang sudah sangat ahli dalam memainkan alat musik tersebut. Terbukti dari suara petikan gitar yang dihasilkan sangat memanjakan telinga pendengarnya.
Orang itu siapa lagi kalau bukan Park Jimin. Saat ini dia berada ditaman belakang kampusnya, bersantai dibawah pohon rindang bersama temannya Hwang Minhyun sambil memainkan gitar kesayangannya, mengisi waktu luang, menggu mata kuliah selanjutnya dimulai.
*Banyangin aja kalo Jimin maen gitarnya kaya gini*
Suara alunan gitar yang dimainkannya masih terdengar, sampai matanya tidak sengaja melihat seorang gadis sedang berjalan, gadis itu sedang melihat lihat sekitar,sepertinya gadis itu sedang mencari seseorang.Matanya terus memperhatikan gadis tersebut. Hingga gadis itu berjalan menuju bangku dekat air mancur, menghampiri laki laki yang sedang duduk di bangku tersebut. Laki laki itu bangun dari bangku, ketika melihat gadis tersebut sudah berdiri dihadapannya.
Meskipun jarak nya dengan kedua orang tersebut tidak dekat, membuatnya tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan mereka. Tetapi dia yakin kedua orang tersebut sedang terlibat percakapan yang serius, semua itu terlihat dari mimik muka si cowok yang tampak kesal. Sayang, dia dapat melihat bagaimana mimik wajah si cewek sekarang, karena si cewek membelakanginya sekarang.
"Oy, Chim. Ngeliat apa si lo?" Minhyun melihat kearah dimana mata Jimin mengarah, tetapi dia tidak tahu apa yang sedang diperhatikan temannya ini, sebab disana ada banyak orang.
Minhyun yang sejak tadi sedang memainkan game di hp nya, heran ketika tidak mendengar lagi suara alunan gitar dari sampingnya. Ketika dia menoleh ia melihat temannya itu sedang memperhatikan sesuatu yang dia sendiri tidak tau itu apa.
Jimin. Dia sedikit tersentak ketika Minhyun disamping ini berbicara "Engga, kepo amat sih lo"
"Dih, siapa yang kepo? Gua cuman takut lo kesambet sama penunggu nih pohon, kan serem" jawabnya sambil kearah pohon dibelakang mereka.
'Dosa ga sih nabok temen pake gitar' batin Jimin.
-----
Setiap orang pasti memiliki ketakutannya masing masing. Sama seperti yang lainnya, seorang Seulgi juga memiliki hal yang dia takuti. Hal yang sekarang paling dia takuti melebihi apapun, yaitu harus bertemu dengan seseorang yang sudah dia pacari hampir satu tahun ini, sedang menunggumya ditaman kampus.Seulgi melihat cemas sekitar mencari kekasihnya itu. Dia menghampiri bangku dekat air mancur, disana dia melihat pacarnya menunggu disana.
"Ha...hai" sapanya takut takut, kepada sang pacar yang sepertinya belum menyadari kehadirannya.
Sang pacar pun berdiri menghadap kearahnya.
"Hmm" jawabnya
'Fix banget, cowok gue marah" batin Seulgi merutuki dirinya sendiri.
Tidak ada senyum diberikan pacarnya ketika membalas sapaannya. Bahkan hanya jawaban singkat yang dia dapat.
Dia mengakui kalau memang dia yang salah disini, tidak meminta izin kepada sang pacar ketika hendak pergi menonton konser bersama Joy. Yang pacarnya tau dia hanya dirumah saat itu.
Pada saat itu memang pacarnya sedang tidak ada di rumah. Pacarnya sedang ada diluar kota, untuk melaksanakan turnamen futsal dari kampus. Pacarnya berada di bandung selama sabtu dan minggu. Baru pulang pada minggu malam.
Seulgi yakin jika dia meminta izin pada waktu itu, pasti dia tidak akan diizinkan oleh pacarnya. Tapi disatu sisi dia juga tidak enak hati dengan sahabatnya Joy.
"Gi...mana, turnamennya kemaren?" tanya Seulgi lagi. berusaha tidak tegang, walaupun kenyataannya dia takut.
"Jelasin!. Maksud foto itu apa?"
"So..soal itu, aku minta maaf" rasanya sekarang Seulgi ingin menangis, melihat sang pacar pada nya begini.
"Aku minta kamu buat jelasin, bukan malah minta maaf!?"
Seulgi hanya diam tertunduk. Dia tidak bisa lagi menahan air matanya untuk tidak keluar.
"Oke kalo kamau gabisa jelasin, aku kecewa sama kamu!" setelah mengatakan itu, pacarnya pergi begitu saja meninggalkannya di taman.
Setelah ditinggalkan sendirian ditaman, Seulgi terduduk dibangku sambil menangis. Hatinya sakit, tapi dia juga tahu bahwa dia pantas mendapatkan ini.
Disisi lain Park Jimin dari posisi nya tadi, melihat semua yang dilakukan oleh kedua orang itu. Dia melihat bagaimana si cowok pergi begitu saja meninggalkan si cewek. Serta si cewek yang saat ini sedang menangis di bangku taman.
Tbc.
BONUS
Park Jimin
Ga heran kalo banyak fansnyaKang Seulgi
Kim Wonwoo
Nah, kalo ini pacarnya Seulgi
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL || PJM
Fanficpairing: Jimin ~ BTS Seulgi ~ Red velvet bingung mesti nulis deskriprsi cerita kaya gimana. intinya kalo kalian nemu cerita ini dari pada kepo mending baca aja hehe buat yang ga suka sama pairing nya engga usah dibaca juga ga papa.