"Seminggu sudah gue menjadi siswi SMA Muhammadiyah", dan menurut gue lumayan karena ada sahabat yang selalu membuatku bahagia, meskipun terkadang membuat kelas jadi berisik.
" Di sini gue ,felysya dan amel sedang berbincang tentang hal-hal konyol", karena terlalu asik tidak melihat kalau sudah di perhatikan oleh banyak temen kita lainnya.
"ketika sudah sadar ternyata banyak anak cowok disebelah kita,"sebelum kita bertanya ada satu cowok yang narik tangan amel untuk keluar.
"saat amel di tarik sama tuh cowok gue dan felysya sengaja ngikutin dari belakang".setelah itu mereka berhenti di taman yang sangat sepi,dan kita berdua bersembunyi di belakang dinding dekat taman untuk mengawasi mereka takutnya ada sesuatu buruk yang terjadi pada amel.
"Gue dan felysya hanya melihat saja jadi tidak tau apa yang dibicarakan mereka berdua,"hingga amel meninggalkan anak laki itu menuju ke kamar mandi.
"Di dalam kamar mandi amel menangis",hingga dia tidak sadar kalau sedang kami perhatikan.Akhirnya kami menghampirinya dan berusaha untuk menenangkannya.
"Setelah amel berhenti menangis kita kembali ke kelas",meskipun ada banyak pertanyaan yang ingin gue dan felysya tanyakan ke amel. Tetapi kita urungkan, karena keadaan amel sekarang masih kurang baik ,dengan mata sembab , tatap mata kosong,dan wajah kurang semangat.
"Akhirnya setelah sampai kelas kita duduk di tempat kita masing-masing,"dan memperhatikan guru matematika meneramgkan tentang persamaan eksponen.
Plis rate ,vote ,and comment if you want say something.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of A High School
Teen FictionTiga sahabat yang selalu ada di suka duka. Walaupun dengan karakter yang berbeda tetapi tidak mempengarui persahabatan mereka.