"Selamat siang pak, ada yang bisa saya bantu?"
"Um... aku membutuhkan beberapa bunga. Sebenarnya, buat yang banyak. Kau tahu, seperti yang besar dan untuk - seseorang itu."
"Seberapa marah?"
"Hah!?"
"Seberapa marah orang itu ?"
"Uh, haha, sebegitu jelasnya kah ? Sangat marah, kau tahu. Jadi, er... aku mabuk dan meneriakkan banyak kata - kata buruk padanya, dan itu berlangsung sangat cepat dan tidak lagi sama sejak itu, jadi, aku berpikir bahwa meminta maaf adalah hal terbaik"
"Ah, jadi, untuk memulai, apa bunga kesukaannya ?"
"Dia tidak terlalu suka bunga, tetapi aku tidak tau apa lagi yang harus kuberikan kepadanya."
"Hmm..., bagaimana dengan lilacs, pak ?"
"Seperti apa lilacs itu?"
"Lilacs itu kecil, dan biasanya berwarna ungu, pak"
"Dia benci warna ungu"
"Dia tidak akan marah, jika bapak bilang bahwa warna ungu adalah simbol dari cinta pertama"
"Kau sangat bijak untuk seorang remaja yang mengenakan t-shirt Black Sabbath"
"Terimakasih pak"
"Sama-sama. Jadi, aku seharus- Hanna, apa yang kau lakukan di sini ?"
"Aku... Uh, aku datang untuk membeli beberapa lilacs untukmu"
"Lilacs, mengapa ?"
" Internet bilang, lilacs adalah simbol dari cinta pertama, dan kita agak renggang akhir - akhir ini, jadi kupikir mengapa tidak.... Tapi, apa yang kau lakukan di sini?"
"Aku datang untuk membeli lilacs juga"
"Oh"
"Yah"
"Nah, kurasa kalian tidak membutuhkan lilacs lagi"
"Tidak, sebenarnya, kami akan mengambil satu - satu, kau tahu, simbolis "
"Ah, baik tuan, ini dia"
"Dia sungguh bijak. Dia menyarankanku lilacs, apakah kau percaya?"
"Tentu"
A/N: Italic untuk Jade, simple text untuk pelanggan pertama, bold untuk pelanggan kedua.
YOU ARE READING
Kisah dari Toko Bunga
Short StoryIni adalah versi Indonesia dari flower shop tales karya thevildflower Selamat menikmati.... Jade bukanlah Jade tanpa membagikan certanya, dari toko bunga di seberang jalan. //dialogue story// Copyright @thevildflower twenty-fifteen. All Rights Reser...