Darleen masih bertahan mengagumi paras indah kekasihnya itu.
Ya.
Kekasih.
Kim Namjoon. Pacar dari Jung Darleen yang udah 3 tahun ini bareng-bareng.
Dia brondong. Satu tahun lebih muda dari Darleen. Dulu kenal karena gak sengaja ketemu waktu Darleen jadi panitia di festival fakultas dan Namjoon kebetulan jadi salah satu utusan dari fakultasnya.
Dan sekarang Darleen lanjut S2 sementara Namjoon sedang berjuang meraih gelar sarjananya.
Masih satu kampus memang sampai sekarang. Tapi waktu untuk bertemu tak lagi seperti dulu saat masih sama-sama berada di bangku S1. Terlebih Namjoon sekarang sedang sibuk dengan tugas akhirnya. Semakin sedikit waktu yang bisa dihabiskan untuk berdua.
Hanya bisa mencuri-curi waktu seperti sekarang ini. Walaupun waktu luang mereka lebih sering diisi dengan tidur, asal bersama, tak jadi masalah buat Darleen.
Apartemen kalian terpisah agak jauh. Tapi kalian selalu gantian mengunjungi apartemen masing-masing.
Jangan mikir yang iya-iya dulu.
Tapi emang kalian suka yang iya-iya sih *canda hyunggg
Kalian memang sering menginap di apartemen masing-masing. Tapi Namjoon sangat menghargai Darleen dengan sangat. Ia tak pernah menyentuh Darleen tanpa seijin gadisitu. Dan selalu, safety first.
Ya. 3 tahun bersama, dan dia sangat menghormati kekasihnya. Dia hebat. Harus Darleen akui.
Darleen tampak terlarut dalam lamunannya hingga tak menyadari kalau Namjoon terbangun. Merasa sedikit terusik karena usapan jari-jari kecil di wajah tampannya.
Dia meraih tangan Darleen lalu menariknya hingga gadisnya berada di dalam pelukan hangatnya.
Jelas saja itu sedikit membuat Darleen kaget. Karena sama sekali tak menyadari kalau Namjion sudah bangun.
"Aku tau aku ganteng. Tapi jangan melamun gitu dong ngeliatin akunya."
Suara Namjoon terdengar serak, khas bangun tidur. Tapi justru suara seperti itu membuat Darleen sedikit gugup entah kenapa."Kamu kebangun ya? Maaf aku gak maksud bangunin kamu."
Darleen ngerasa bersalah karena udah bikin Namjoon bangun. Padahal dia terlihat begitu lelah.
Cup.
Gadis itu merasakan keningnya basah. Namjoon baru saja mengecup tepat dikening dengan pelan.
"Kamu ngebangunin yang 'lain' sebenernya." bisiknya masih dengan suara seraknya.
Dia melonggarkan pelukannya lalu menatap kekasihnya dengan senyum jahil.
Tentu saja membuat wajah Darleen berubah merah seketika. Lalu satu pukulan kecil mendarat di dada bidang Namjoon.
"Mesum!!!!"
Cup.
Kali ini satu kecupan mendarat di bibir ranum milik Darleen. Membuatnya bungkam seketika.
Sementara Namjoon hanya tersenyum senang melihat gadisnya yang semakin merona merah.
"Lucu banget sih pacar aku ini." Dia mencubit pipi Darleen gemas. Membuat gadus cantik itu cemberut seketika.
"Namjoon!! Dibilang jangan suka cubit-cubit juga!" Darleen memukul lengannya sedikit keras.
"Salah sendiri kamu gemesin gini."
Namjoon mengacak-acak rambut Darleen sebelum berbisik seduktif di telinganya.
"Bikin aku pengen makan kamu, tau nggak?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Consequences
Fanfiction"Say you love me." "I love you" "Kita putus aja ya?" "Tapi aku beneran cinta sama kamu." "That's a lie." Mungkin semua akan baik-baik saja seandainya cinta dapat mengalahkan ego.