" Mr Redmayne, do you think you can win from me? "
London, 1928
Hujan deras membasahi Hogwarts. Sudah lama aku tak merasakan hujan yang sederas ini sebelumnya.
Seperti layaknya hatiku, yang sedih sejak kepergian kakakku Newt Scamander.Tatapan itu.. Tatapan yang tak seharusnya aku lihat. Sejak saat itu, aku tak bisa tidur dengan tenang. Aku hanya bisa melihat potongan fotonya yang aku tempel di sisi tempat tidurku.
Walaupun aku sudah lulus tahun lalu, tapi aku masih ingin tinggal disini. Aku membantu Profesor Dumbledore mengajar. Katanya, dia bisa melatihku untuk mengalahkan Grindelwald dan menyelamatkan Newt.
" Redmayne, kau tidak pulang? " kata Dumbledore sambil duduk di depanku.
" Besok aku akan pulang, hujannya deras. Aku malas untuk pulang" kataku sambil menatap hewan peliharaanku Niffler yang ada di pangkuanku.
" You miss him right?"
" Very Much. Seharusnya aku yang ikut Grindelwald. Bukan dia "
" Jika kau yang ikut, dunia akan dalam bahaya. Kau kan bisa membaca pikiran, kehendak dan masa lalu mereka" Kata Dumbledore sambil mendekatiku dan memegang bahuku.
" Bantu aku untuk mencarinya, kumohon." kataku sambil memegang tangannya erat erat.
" Baiklah. Ayo kita bantu dia. Bawa Nifflermu juga"
Dumbledore lalu meninggalkan Asrama Griffindor.Aku mengambil jaketku, membawa Dark Powder dan Gold Powder lalu membawa Nifflerku dan ku taruh di Jaket kesayanganku.
Aku berlari menuju ruangan Dumbledore dan masuk dengan perlahan.
" Profesor Dumbledore? Aku sudah siap" Kataku sambil memasukkan tongkatku ke jaketku
Dumbledore menghampiriku lalu memegang tanganku dan berapparate ke perbatasan British.
" kita... Akan ke benua lain?" kataku sambil melihat ke bak kecil tempat aku berapparate dengan Newt dulu.
" Tentu saja, kita akan ke Swizz. Aku yakin Grindelwald ada disana"
Dan Wusssshhhh! Sampailah aku di Kementerian Sihir di Swizz. Dan ternyata tempatnya baguss sekaliiii~ aku rasanya ingin berlama lama.
" Ayo Redmayne. " Dumbledore berjalan di depanku dan aku mengikutinya dibelakang.
Semua orang melihatku dan menatapku dengan tatapan yang bersahabat.
Aku memasuki Lift bersama Dumbledore dan orang orang mulai membicarakanku, karena aku Legilimens aku bisa mendengar apa yang mereka katakan meski mereka tak mengucapkannya.
" Profesor, kenapa semua orang membicarakanku? "
" Hmm.. mungkin karena kau di anggap turis " Kata Dumbledore sambil tersenyum.
Lift berhenti ke sebuah lorong yang terang.
Dumbledore keluar dan aku mengikutinya." kita di sini karena ada Portkey yang tidak terlacak oleh Kementrian."
Dumbledore membuka pintu yang elegan dan aku mengikutinya.
Kita berdua sampai di sebuah ruang tengah yang modern, furniture nya bernuansa gelap dan sangat elegan." Profesor, kita dimana?" Kataku sambil memegang Nifflerku yang ingin kabur.
" Rumah Grindelwald"
Dumbledore menunjuk lukisan Grindelwald yang terpampang jelas di atas perapian.
Tatapan itu.. Mengerikan." Well Well Well, sepertinya kita kedatangan tamu tak diundang"
Suara itu... Aku mengenalnya.. Gallert Grindelwald.Dia keluar dengan Newt dan Credence di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello And Goodbye
FanfictionMengucapkan Hello itu ternyata mudah, tapi mengucapkan Goodbye itu sebaliknya. You're my hardest Goodbye Brother. Cerita ini mengandung Spoiler Fantastic Beast The Crimes Of Grindelwald. Jika tak ingin terspoiler, bacanya setelah nonton aja ya. C...