Yd46

26 7 3
                                    

Semakin hari, kehidupan mereka semua semakin menyenangkan. Terlebih, kandungan brina sudah menginjak bulan ke 5.

*ngidam*adalah hal yang masih ada dikehidupan mereka. Eh, brina maksudnya :v

Seperti sekarang ini. Dia sedang mengusir kai untuk tidak ada didalam kamarnya.

"kaiiii kamu keluar donggg. Aku mualll banget liat kamuu disini. Malem ini kamu jangan tidur sama aku yaaa"

"ih kok gitu. Aku ini suami kamu lohh"

"ya tapi aku mual kaiii. Buruan keluarrr"

"iya ngidam sih ngidamm. Tapi gak gini juga kali"jawab kai sambil beranjak keluar dari kamar dan menutup puntu kamar keras

"maafin aku ya kai"lirih brina dan segera menutup pintu kamarnya

Brina sangat lega karena kai sudah keluar dari kamar mereka,jika tidak, brina akan terus mual mual.

Kini dia sudah nyaman dengan kasurnya tanpa kai

Beda dengan kai, kini dia sedang kesal dan duduk disofa ruang keluarga.

"masa iya ngidam gak mau tidur sekamar sama lakinya. Kesel gw"

"trus ini gw tidur dimana yak? Dikamar ray? Kan gw sendiri yang bilang ke ray kalo harus tidur sendiri. Disini? " ucapnya ke dirinya sendiri

"yaudah deh gapapa. Ett tapi bantal gw? Guling? Selimut?" lanjutnya

Karena dia sudah tidak tahan dengan kantuknya, akhirnya dia meletakkan tubuhnya disofa dan memejamkan matanya.

💙

06.30

Hari ini hari minggu, jadi brina bisa memuaskan tidurnya dengan nyenyak.

Tapi saat dia membuka matanya. Dia kaget tidak ada kai disampingnya.

"lah kemana nih buaya gw?"

Dia berpikir sejenak.

"oh iya! Kan semalem dia gw usir!"lanjutnya sambil berjalan agak berlari keluar kamar.

Pertama yang dia lihat saat keluar kamar adalah seorang pria tidur diatas sofa dengan memeluk lututnya sendiri

"Kai? "ucap brina pelan

Brina jalan mendekat kearah kai

Dia menyentuh tangan kai.

" dingin banget" brina

Brina kembali masuk kekamar dan mengambil selimut. Lalu dia menutupi tubuh kai sampai sebatas lehernya

"gara gara gw nih, dia tidur disini"

"gw emang istri yang jahat ya kaiii, blegug,, hiks" lanjut brina sambil menangis.

Entah kenapa semenjak hamil ini, dia sering sekali menangis tiba-tiba. Entah itu memikirkan apa yang dia lihat dan itu menyedihkan, dia pasti menangis. Padahal, brina yang dulu tidak se-mellow itu.

"kaii maafin aku.. Hiks" brina sambil menunduk

Kai hanya tersenyum kecil mendengar semua perkataan brina. Karena sejak tadi, dia sebenarnya tidak tidur. Hanya akting untuk menipu brina. Tapi dia tidak bohong, kepala sangat pusing saat ini. Dan badannya menggigil

Kai kembali lagi dengan aktingnya karena sekarang, brina tengah memegang dahinya.

"panas banget ya ampun"brina

Brina mengecup sejenak dahi kai dan berlalu ke arah dapur untuk mengambilkan air hangat untuk kai.

'ternyata akting tidur gak segampang yang gw liat disinetron'batin kai

Setelah 2 menit, brina kembali ketempat kai dan segera mengompres dahi kai.

"eunghh"akting kai seperti orang terganggu.

"eh maaf aku ganggu,dahi kamu panas banget"jawab brina sambil membersihkan bekas kompresan

Kai tidak menjawab dia langsung beranjak bangun dan masuk ke kamar untuk mandi

💙

"kai? Sarapan dulu yuk?"brina-sambil mengelus lengan kai

"nanti kamu tambah panas loh. Yuk makan"ajaknya lagi

Kai tidak menjawab lagi.
Dia langsung berjalan keluar kamar untuk ke meja makan dengan kepala pusingnya dan badan lemasnya

Sedangkan brina, dia masih meratapi apa yang ia lakukan ke kai tadi malam

"emang gw sejahat itu ya?"tanya brina ke dirinya sendiri sambil menahan air matanya

Dia segera menyeka air matanya dan berjalan menyusul kai dan ray dimeja makan

Dimeja makan, hanya ada keheningan. Mungkin, ray merasa aneh dengan keheningan ami dan papinya.

"nambah lagi kai?"

Kai hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan brina

Brina menghembuskan nafas pelan dan memejamkan mata sejenak

"ray nambah lagi?"

"enggak mi, ray udah kenyang. Ray mau ngerjain pr dulu buat besok"

"pinter anak ami, yaudah sana kerjain"ucap brina ke ray sambil mengelus pipinya.

Akhirnya ray beranjak dari meja makan diakhiri dengan kecupan diperut brina yang membuncit.

Brina menuangkan air putih kedalam gelas kai dan meletakkannya disamping piring kai.

Kai yang sudah selesai makan langsung mengambil gelas air itu dan meneguknya cepat. Dengan cepat juga, dia berlalu dari meja makan meninggalkan brina.

Brina segera membersihkan piring bekas sarapan mereka ditemani dengan bayinya, dan dengan tetesan tetesan air matanya. Sampai dia selesai membersihkan semuanya, tetesan itu tidak berhenti juga.

Dia ragu ingin masuk ke kamar MEREKA - kai dan brina-

Dengan ragu, dia akhirnya memberanikan diri untuk masuk kedalam kamar.

Betapa terkejutnya brina saat dia baru saja masuk kedalam kamar.

TrioYadongJSKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang