Sejak awal debut,dengan jutaan kenangan ini,tolong jangan pergi,tolong jangan pergi meninggalkan luka dalam bagi kami,jangan pergi dengan sudut mata yang basah itu!Berikan aku kesempatan bertemu dengan kalian.Namun kalian sudah pergi,apa yang harus...
Aloo gaes aku baru up lagi ceritanya.oke-oke mian kalo baru update ya.Sekarang baca dulu aja oke nanti akhirnya aku lanjut lagi.
Yaudah aku kasi dulu semangat deh buat kalyan wk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Udah semangat kannn?
Selamat membaca!
***
Amarah itu datang lalu pergi. Seperti Ekhm Dia.
"Kim Yeri!"
Apakah itu?
Yeri merasa dirinya diguncang-guncang.
Dan
Sebersit cahaya...
Mengakhiri segalanya.
"Yeri Bangun!" "Yeri" "Yeri kau tahu ini sudah jam tujuh" "Yer_" "HAH APAA?!"teriaknya sambil berusaha untuk duduk.Dengan nafas yang terengah-engah,ia mengambil ponsel yang ada di sampingnya.
"Ibuuu ini baru jam setengah 6"rengek nya. "Ibu tahu"jawabnya lalu membuka sebagian gordeng kamar Yeri. "Lalu?" "Ibu hanya khawatir,kau berguam tidak jelas sambil memegang selimut ,lalu lihat kau berkeringat"
Yeri pun menyentuh wajahnya.
"Tentu saja ibu khawatir,wajar kan?memangnya kau kenapa?sakit?atau kenapa?"
"Ahhhh tidak bu,aku hanya merasa gerah saja"sangkal nya "Bukakan jendela dan tenangkan dirimu" Akhirnya ibu Yeri keluar dan meninggalkan putrinya yang mematung.
'Day?kemana dia?'benak Yeri
"Ibu Day kemana?"teriaknya dari dalam kamar. "Ia pulang tadi,dan menitip salam untukmu.
*
"Ahh ibu menyebalkan.kenapa selalu begini.ketika aku meminta dibangunkan jam 6,ibu membangunkan ku dan berkata bahwa jam sudah jam 7 padahal ini baru jam setengah 6.Dan aku?selalu tertipu"Cerocosnya.
Ketika ia terdiam,Yeri mengingat sesuatu.
'Tunggu.Mimpi itu?apa maksudnya!aku tidak paham'lirih Yeri sambil terus membersihkan keringat.
'Konser?hutan?pergi?'itulah yang terngiang ngiang di kepala nya.
"Apakah ini karena pengaruh konser kemarin malam?"