Satu; Mayat Korban

125 12 1
                                    

Seperti biasa, Kim Jaehwan selalu diminta untuk menyumbangkan suara emasnya setiap kali ada penampilan seni sekolah. Siapa yang tidak langsung jatuh hati ketika mendengar suara manis khas yang hanya dimiliki oleh pemuda berpipi chubby itu?

Hitomi juga salah satu orang yang suka mendengar suara Kim Jaehwan. Setiap pensi sekolah dia selalu duduk paling depan dan menarik tangan Nako untuk berdiri di barisan paling depan. Kalau bukan karena ukuran tubuhnya Nako tidak mau berdiri paling depan untuk sekedar melihat acara pensi.

"Suara Kak Jaehwan kok bisa merdu gitu ya.." celetuk Hitomi. Masih terngiang dikepalanya bagaimana Jaehwan menghayati lagu yang dinyanyikannya hingga membuat penonton meleleh karena suaranya.

"Iya merdu, saking merdunya gue gak percaya kalau dia teriaknya melengking, terus ketawanya pun pake nada tinggi." Sahut Nako. Hitomi memandang Nako dengan ekspresi cemberut.

"Lo tuh suka banget ya nistain Kak Jaehwan."

"Oh iya, tadi katanya lo mau perpanjangan peminjaman buku, kok pas balik ga bawa bukunya?" tanya Nako heran.

"Oh itu, hehehe... bukunya mau dipinjem Kak Jaehwan, jadi gue pinjemin deh." Hitomi nyengir kuda, "Kan lumayan bisa ternotis."

"Udah deh, mending sekarang kita ganti baju. Entar kita dimarahi telat jam olahraga." Nako segera mengambil pakaian olahraganya di loker dan gadis itu langsung ngacir duluan.

"Eh Nako tungguin dong!"

Tapi sayangnya Nako tidak mendengar teriakan Hitomi, akhirnya gadis itu lebih memilih berjalan sendirian sambil tersenyum. Ia baru ingat, kalau ketoilet ia akan melewati kelas Jaehwan dan ia bisa melihat pemuda itu. Jadi saat lewat dikelas Jaehwan, Hitomi iseng mengintip kedalam.

"Loh, kok ga ada orang ya?" heranya, kemudian Hitomi ingat bahwa kelasnya dan Jaehwan punya jam olahraga yang sama, beruntung memang. Netranya menelusuri penjuru kelas, nyaris saja ia berteriak kalau saja ia tidak buru-buru mengontrol suaranya. Ia melihat mayat berlumuran darah, sementara laptop yang ada di depan mayat tersebut terkena cipratan darah. Bukan itu yang membuat Hitomi terkejut, tapi orang yang ada di dekat mayat tersebut berdiri sambil memegang pisau.

Orang itu adalah Kim Jaehwan.

**

Jadi ini adalah cerita bergenre detektifku yang pertama. Sesekali mau keluar dari zona nyaman bikin yang yang manis-manis. Pengen mencoba sesuatu yang baru dengan membuat cerita genre ini dan semoga cerita ini berhasil :"

Apalagi aku juga mengubah gaya bahasaku disini hehehe

Inspired from: 4th Period Murder Mystery Movie

1 Hour; Jaehwan x Hitomi ✔Where stories live. Discover now