Seminggu. Sudah seminggu Kyungsoo menjalani hidupnya yang terasa asing.
Pria tinggi yang bernama Chanyeol itu datang ke rumah setiap hari, mengantarkan pekerjaan, membimbing Kyungsoo bagaimana harus melakukannya karena bagaimanapun di ingatannya dia masih berusia tujuh belas tahun. Ia melakukan semua pekerjaannya dengan cukup baik, masih butuh adaptasi, tapi ia memang sudah menyukai ilmu arsitektur sejak SMP, jadi sekarang tinggal mengulang penguasaan pada detailnya saja.
Baekhyun sendiri juga melakukan pekerjaannya di universitas seperti biasa.
Namun yang Kyungsoo tak mengerti, di sela-sela waktu sibuknya sebagai dosen honorer dan mengerjakan tugas-tugasnya untuk persyaratan menjadi dosen permanen, Baekhyun selalu menyempatkan diri untuk sarapan dan makan malam bersamanya. Ia sama sekali tidak pernah absen dalam hal itu. Padahal Kyungsoo sendiri tidak peduli Baekhyun mau kembali ke apartemennya tepat waktu atau tidak.
Kyungsoo pernah menanyakannya, tapi Baekhyun hanya menjawabnya dengan senyuman dan mengatakan kalau itu sudah menjadi kebiasaan mereka selama lima tahun terakhir, dan dia tidak mau mengubah kebiasaan, yang menurut Kyungsoo konyol itu.
Dan yang lebih mengherankan lagi, mereka selalu bertengkar. Bahkan di jam makan yang selalu diluangkan Baekhyun itu. Saat Baekhyun menggedor pintu kamarnya tiap pagi sebagai wake up call, Kyungsoo hanya menyahut dengan beberapa kata, dan pada akhirnya mereka bertengkar.
Saat Kyungsoo sedang membahas pekerjaannya dengan Chanyeol, Baekhyun pulang, Kyungsoo merasa tidak mengatakan sesuatu yang salah, namun percakapan mereka selalu berakhir dengan pertengkaran, membuat Chanyeol harus menengahi mereka setiap saat.
Saat Baekhyun sedang menonton TV, Kyungsoo melewatinya, namun entah bagaimana juga mereka pada akhirnya akan bertengkar.
Walaupun Kyungsoo sama sekali tak pernah sekalipun merasa kalau ia memulainya, ia juga tidak pernah merasa kalau Baekhyun memulai pertengkaran itu, tapi selalu itulah yang terjadi.
Dalam seminggu ini, Kyungsoo sudah tidak bisa menghitung berapa kali mereka bertengkar. Dan semuanya hanya seputar hal-hal sepele. Berita di koran pagi, sikat gigi, pengaturan handuk, makanan di kulkas, dan hal-hal tak penting lainnya.
"Bagaimana mungkin kita berdua bisa saling mencintai kalau kita bahkan tak bisa berada di ruangan yang sama lebih dari dua menit tanpa bertengkar," keluh Kyungsoo, bangkit dari lantai linoleum apartemen mereka sambil terengah setelah Baekhyun membantingnya dari sofa beberapa saat lalu. Ini sudah pertengahan minggu kedua, dan intensitas pertengkaran mereka bukannya berkurang, malah makin bertambah. Sekarang bahkan sudah melibatkan serangan-serangan fisik.
Baekhyun mencibir. "Seharusnya kau tanyakan itu pada dirimu sendiri."
"Bodoh," umpat Kyungsoo, mendorong Baekhyun dengan kakinya agar memberinya tempat di sofa. "Kalau aku tahu jawabannya aku tidak akan bertanya padamu, Byun B."
Kyungsoo terdiam ketika ia tidak mendapat perlawanan apapun dari Baekhyun. Ia menoleh, mencari tahu ada apa, dan sedikit terkejut melihat Baekhyun tengah memandangnya, ternganga.
"apa?"
Baekhyun beringsut mendekat. "Kau tadi memanggilku apa?"
Sebelah alis Kyungsoo terangkat. "Bodoh?"
"Bukan, yang tadi!"
"hmmm.. Byun B?" jawab Kyungsoo dengan heran
Keheranan Kyungsoo makin bertambah ketika senyuman lebar terpulas di wajah Baekhyun.
"Kau sudah ingat?" tanya Baekhyun penuh harap.
Kyungsoo terdiam sesaat, mengalihkan pandangannya dari wajah Baekhyun. Ini bukan pertama kalinya Baekhyun menanyakan hal itu dalam seminggu ini. Kenyataannya, sampai detik ini dia sama sekali belum ingat satu hal pun tentang enam tahunnya yang hilang. Kenapa Baekhyun memilih untuk melontarkan pertanyaan semacam itu dengan nada penuh harap begitu di saat seperti ini? Jujur saja, Kyungsoo sama sekali tidak menyukai pertanyaan itu. Ataupun nada penuh harap itu. Karena tiap kali Baekhyun bertanya, Kyungsoo hanya bisa menggeleng, dan entah bagaimana itu membuatnya dihantam perasaan bersalah. Perasaan yang harusnya sama sekali tidak perlu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST MEMORIES
FanfictionKyungsoo mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dirinya dalam keadaan koma. Saat terbangun Ia terjebak dalam ingatannya 6 tahun yang lalu. "Aku kekasihmu" "Apa maksudmu?! Aku straight!" ~ ~ "Kau ingat?" "Maaf" ~ ~ "Maaf Kyungsoo tapi aku lelah" . ...