Chapter 2

5.7K 337 5
                                    

~♤~

"Jangan terburu-buru, Gordon. Biarkan Dia menikmati waktunya dunia manusia sampai umur 18 tahun. Setelah itu barulah kau bawa Dia kemari" Orang itu memberi peringatan.

"Akan saya laksanakan" Pria itu membungkuk hormat.

"Awasi Dia. Jangan sampai pasukan kegelapan bisa mencium aromanya"

"Baik"

●●●

Ini sudah hari ke-5. Tapi Pria tua itu selalu datang dan menempati meja yang sama. Meja nomer 24. Memesan makanan yang sama, lalu menanyaiku dengan pertanyaan yang sama.

Kali ini aku mengantarkan pesanannya lagi. Kuharap setelah ini Pria tua itu lekas pergi. Aku merasa seperti diteror. Aku merasa  setiap langkahku tidak lepas dari pengawasan. Aku tidak bebas. Aku ingin kembali ke rutinitasku. Tanpa Pria tua dan misterius ini.

"Permisi, ini pesanannya tuan. Selamat menikmati" ujarku terpaksa.

"Sudah berapa lama kau bekerja disini?" Oh God, pertanyaan itu lagi. Aku menghela napas kasar.

"Apa maumu?!" Mataku menyipit menatap Pria itu. Ada kilatan amarah di mataku. Kurasa, jika aku punya kekuatan sihir aku akan membunuh Pria ini secepatnya.

"Gordon. Pangggil saja aku Gordon"

"Kutanyakan sekali lagi, apa maumu?" Aku mengehela napas jengah.

Pria itu, maksudku, Gordon tersenyum samar.
"Ikutlah denganku. Tempatmu bukan disini?" Aku memutar bola mata malas. Perkataan Gordon selalu penuh teka-teki.

"Lalu dimana tempatku seharusnya? Apakah di alam ghaib? Konyol sekali!" Jawabku sarkas.

"Kau dan aku sama. Tapi kau dan dia berbeda. Tempat kita bukan disini" Gordon menunjuk salah satu pelayan. Aku menatap Gordon dan pelayan itu bergantian. Sungguh, pria ini benar-benar tidak waras. Hei! Kita sama-sama manusia, right?

"Akan kujelaskan semua tapi tidak disini. Ikutlah denganku" ucap Gordon.

"Kurasa kau benar-benar gila" Aku bersiap meninggalkan Pria gila ini.

"Kutunggu sampai kau berulang tahun. Jika kau tetap tidak mau ikut denganku, kau dalam bahaya."

"Kau tidak akan bisa mengendalikannya sendiri" lanjut Gordon lalu meninggalkan meja nomer 24 tanpa menyentuh pesanannya sedikitpun.

Pria yang sangat aneh.

Kuputuskan untuk tidak memikirkan omong kosong Gordon. Lagi pula untuk apa aku memikirkannya? Dia berbicara seolah Ia tahu segalanya.

"Ada apa? Wajahmu muram sekali" Athena menanyaiku sesudah aku sampai di dapur.

"Tidak ada apa-apa"

"Pria tadi, bukankah ia pria yang selalu datang selama 5 hari terakhir? Selalu datang di jam yang sama, menempati meja yang sama, bahkan dilayani oleh orang yang sama. Apakah kau ada masalah dengan Pria itu?"

"Dia hanyalah Pria tua yang gila"

●●●

Minal Aizdin Wal Faizin🙏
Mohon maaf lahir dan batin guys💚

Vote and Comment "Next" yang banyak ya. Kalau kalian vote dan comment, insyaallah aku cepet up nya.

Dan jangan lupa, ingatkan aku kalau ada penulisan kata atau kalimat yang kurang berkenan.

So, aku tunggu vote comment kalian💚

Enjoy the story guys:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CROWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang