Kisah ini penulis dapat dari cerita seorang yang selalu memiliki hal apapun dalam hidupnya. Hingga suatu saat dirinya berada pada titik terlemahnya, memaksanya harus merelakan banyak hal dalam kehidupannya. Tokoh utama dalam kisah ini penulis mengubahnya menjadi "aku" agar mudah dipahami pembaca.
***
Hidup memang selalu menghadirkan banyak kisah untuk diperbincangkan. Aku yang semasa hidupku memiliki semua hal yang hampir semua orang mendambakannya, membuat diriku menjadi pusat perhatian bagi sekitar. Dari sanak saudara, teman-teman, ataupun dimata wanita. Kepopuleranku menjadi magnet tersendiri yang selalu menarik mereka untuk mendekatiku.
Salah satunya adalah Renata, cewek terpopuler di kampusku yang kini menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupku.Sejak setahun lalu Renata telah resmi menjadi pacarku. Karena parasnya yang sempurna, aku pun tak memiliki kemampuan untuk menolaknya. Dan memang dia adalah pesona di kampusku.
Dimata teman-temanku , aku yang paling diunggulkan. Selain memiliki pacar yang terpopuler yang diincar banyak orang. Aku juga memiliki semua hal yang mereka tidak miliki.
Karena Lahir di dalam sebuah keluarga yang bisa dibilang kaya, yang hartanya tak akan habis sampai tujuh turunan.Jangankan hanya untuk sekedar mentraktir makan Renata dan teman-temanku. Membelikannya barang barang mewah pun aku lakukan demi memenuhi permintaan pacarku itu. Satu buah jam tangan merk alexander christie seharga jutaan rupian yang melingkar di pergelangan tangannya pun pemberianku. Banyak juga dari teman-temanku yang meminjam uang kepadaku dengan berbagai alasan.
"Buat bayar uang kuliah nih.."
"Uang kosan belum di transfer nih.."
Sampai ada yang meminjam uang hanya untuk beli makan kucing. (Kucing garong mungkin bro/sist....)
"Kasihan kucingku makananya habis.."
Hal-hal semacam itu menjadi terbiasa dalam keseharianku terutama Renata yang memang cewek manja. Mungkin kecantikannya memang pantas membuatnya untuk menjadi cewek materialistis.
***
Jika aku kehilangan keistimewaanku, akankah kalian akan selalu ada disampingku dan masih menganggapku manusia?
***Setahun pun berlalu. Hingga suatu saat keluargaku terbelit masalah dengan salah satu bank. Hingga membuat hampir semua aset-aset keluargaku disita.
Hari - hari yang ku jalani seketika berubah 180 derajat. Teman - temanku yang dulu selalu ada di dekatku seakan seperti menghindariku satu per satu. Yang dulu bersedia aku repotkan demi kepentinganku jangankan untuk membantuku, berada di sampingku pun tak mau. Yang dulu selalu bersedia mendengar ocehanku, ku ajak bicara pun tak mau, apalagi mendengarkan curhatku.
Dan Renata, dimana dia saat ku butuhkan?
Sehari setelah kebangkrutan keluargaku terbeberkan ke seluruh isi kampus. Renata menghampiriku hanya untuk memutuskanku.
Dimana Renata yang dulu selalu menempel padaku seperti magnet yang tak mau lepas?
Dimana teman-temanku yang dulu selalu meminjam uang padaku?Renata selalu mengabaikan panggilanku dan berlalu menjauh dariku. Seperti jijik melihatku tanpa dompet tebalku, tanpa mobil mewahku, dan tanpa barang-barang mewah lainnya.
Sementara temanku berpura-pura sibuk dengan urusannya masing-masing."Andi aku pinjam uangmu sebentar, nanti aku ganti."
Andi : "mau kau ganti pakai apa ? Semua hartamu aja udah disita."
"Alex aku pinjam uangmu sebentar, nanti aku ganti."
Alex : "sorry bro, udah buat bayar kuliah." sambil menepuk bahuku sekali lalu berlalu."
Aku masih berharap ada temanku yang berbaik hati yaitu tono, yang meminjam uangku untuk makanan kucing. (Kucing garong yg kemaren bukan ya? )
"Tono..
Aku pinjam uangmu sebentar, untuk bayar uang kuliahku bulan ini saja"Tono : "aduh..maaf bro bukannya aku gak mau pinjemin. Buat bayar kuliahku sendiri aja aku susah, apalagi untuk minjemin kamu."
Jika aku kehilangan keistimewaanku. Akankah kalian semua yang dulu selalu ada bersamaku akan tetap selalu ada dan menganggapku manusia?
Yang hanya berjalan kaki tanpa menaiki mobil mewah. Tanpa dompet berisi lembar-lembar uang untuk mentraktir kalian makan. Atau tanpa jam rolex keluaran terbaru seharga puluhan juta itu.Akankah kalian menganggapku ada?
Disaat aku tidak memiliki apa-apa.
Akankah aku yang dulu kalian banggakan, akan tetap menjadi kebangaan?
Apakah kalian yang dulu senantiasa kuperintah akan tetap mau mendengar perintahku? Dan mau mendengarkan ocehanku?Lalu bagai mana jika aku kembali bangkit dengan semua usahaku dan menjadi jaya lagi?
Apa yang akan kalian lakukan?
#end
Come on bro/sist, hidup tak sekeji itu untuk melihat seseorang dari apa yang dia miliki.
Sekali lagi itu hanya musibah yang menimpa seseorang. Dan jangan pernah meremehkan keberadaan seseorang dalam kehidupan kita , serendah apapun martabatnya.Bro/sist....
Hidup ini berputar, siapa saja bisa berbalik keadaan. Dari yang semula kaya menjadi miskin. Dari yang semula tampan menjadi keriput. Hidupmu juga tak akan selamanya seperti itu. So, hiduplah dengan hubungan baik selama hidupmu. Maka ada banyak kebahagiaan di dalamnya.
Semoga kisah itu menjadi inspirasi buat kita. Dan membuat kita tau cara menjalani hidup bermasyarakat yang benar. Yang saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lainnya. Bukan memilih - milih sebuah hubungan yang menguntungkan saja.
***