1. Iblis tampan

19 3 2
                                    


Laki laki itu berjalan dengan santai dan tampang datar yang selalu terpasang di wajah tampannya. Matanya menangkap siluet seseorang yang baru saja turun dari kendaraannya dengan tergesa gesa dan berlari Masuk ke gerbang. Ia sama sekali tidak berniat untuk mengejar waktu. Mau terlambat atau ngga, ia akan tetap masuk

Senyum miring tercetak dengan sempurna saat ia bertatapan dengan kedua manik mata ketakutan yang saat ini ia lihat. Hanya dirinya yang terlambat karna gerbang sekolah sudah ditutup 5 menit yang lalu. Padahal jarak rumahnya dan sekolah hanya 1km.

Ia tersenyum menang karna selalu membuat satpam penjaga gerbang selalu ketakutan bahkan  hampir setiap hari hanya dengan seringaiannya. Dengan gaya santai khas nya ia berjalan memasuki area sekolah. Seperti biasa banyak siswa maupun siswi yang terkagum kagum akan sosoknya yang tampan. Tidak ada yang tidak tau tentang pria tampan berhati iblis ini. Walaupun begitu ia tetap disegani dan digemari.

Saat di koridor ia melihat seorang gadis yang sedang menunduk sambil berjalan dengan santai nya ia menabrak bahu gadis itu hingga terjatuh dan lututnya terluka. Ia tersenyum miring dan kembali melanjutkan langkahnya. Gadis itu juga tidak marah ataupun membentak. Karna ia sudah terbiasa dan tau sikap iblis tampan itu

Dari arah jauh seorang gadis pendek eh ralat mungil melihat kejadian itu dengan  mulut yang menganga. Ia sangat kesal dengan kelakuan cowok itu yang tidak ada rasa bertanggung jawab karna sudah membuat seseorang terjatuh bahkan terluka. Ia mengepalkan tangannya. Ia tidak akan tinggal diam. Ia diam sama saja cowok itu menganggap lemah cewek. Oke kali ini ia akan bertindak.

__ __

Brakk

Semua yang ada dalam memekik kaget saat seseorang dengan brutalnya membanting tubuh teman sekelasnya sendiri keatas meja hingga ambruk tak berbentuk. Mereka yang menyaksikan sangat ketakutan. Cowok tampan berhati iblis itu berulah lagi. Zeafaro tidak peduli dengan  ekspresi terkejut bahkan  ketakutan dari dalam kelasnya. Ia hanya ingin memuaskan keinginannya untuk membuat sengsara Musuh bebuyutannya Zeno yang saat ini terkapar lemah diatas meja yang sudah tak berbentuk.

Cowok itu menaikan satu kakinya bertumpu diatas meja dan menarik kerah zeno yang hampir tak sadarkan diri. Ia tersenyum miring karna lawannya tidak bisa berkutik sama sekali hanya dengan satu gertakan

"Lo be-neran iblis"
Lirih Zeno bahkan hampir tidak kedengaran. Karna kesadarannya sebentar lagi hilang

Dan benar saat sesudah mengucapkan itu Zeno kehilangan kesadarannya membuat Faro tersenyum bangga. Ia melepaskan cekalalannya dengan keras dan berjalan keluar

"Anak anak hari ini kita kedatanga--"

Tidak dapat melanjutkan kata katanya. Bahkan Faro pun ikut berhenti namun dengan tampang biasa saja tidak ada raut ketakutan sama sekali. Karna Faro tidak takut dengan siapapun. Melihat guru itu tidak melanjutkan kata katanya lagi Faro berjalan keluar melewati bahkan menabrak bahu dua orang yang berada di pintu.

Namun langkahnya terhenti karna ada yang menahan tangannya
"Faro, saya mohon kamu jangan terlalu diluar batas"
Mohon sang guru dengan rasa takut saat mengucapkannya

Faro melepas cekalan itu dengan sekali hentakan
"Lo mau jadi sasaran berikutnya?"
Faro menaikan sebelah alisnya

Guru itu langsung gelagapan dan menggeleng dengan cepat

"Kalo gitu gausah ikut campur"
Ucap nya dingin dan menusuk lalu pergi begitu saja

"Tunggu"

Shittt!
Umpat Faro saat ada yang berani mengganggu jalan nya. Ia kembalikan bandannya dengan cepat dan menatap orang yang baru saja memanggilnya

Belum juga apa apa cewek itu sudah ciut hanya dengan tatapan nya.

Melihat orang itu belum bicara,Faro kembali mendekatinya membuat nya semakin ketakutan. Keringat dingin pun mulai bercucuran.

"Lo mau kaya orang itu juga?"tanya Fero sambil menunjuk kedalam kelas

Gadis itu membulatkan matanya saat melihat apa yang ditunjuk cowok dihadapannya. Ia bergidik ngeri membayangkan dirinya yang terkapar tak berdaya seperti orang itu. Dengan cepat ia pun menggelengkan kepalanya
"Oh. Jadi lo mau?"

Gadis itu semakin membelalakan matanya saat cowok itu menarik tangannya dengan kasar. Ia sebisa mungkin meronta namun  cekalannya sangat kuat. Bahkan  tangannya terasa perih seakan terkena sayatan cutter yang begitu tajam. Rasanya ia ingin menangis saat ini

"Aw!saa-kit"lirih gadis itu kesakitan.namun tak membuat cowok itu berhenti.

Faro menghempaskan tangan gadis itu kedinding tembok gudang dengan keras membuat cewek itu mengauh kesakitan dan menangis. Dengan tega nya Faro mengangkat dagu cewek itu  dengan sedikit tekanan hingga membuat cewek itu menjerit tertahan

Tangan Faro sudah basah dengan air mata cewek dihadapannya. Namun itu tidak membuat dia merasa kasihan, namun membuat nya senang. Ia senang membuat seseorang menderita karenanya.

"Hiks hiks lep-as"
Ucap gadis itu parau dengan berusaha melepaskan cekalan tangan Faro di dagu nya

Faro tersenyum miring. Saat ini jarak mereka sangat dekat bahkan hampir menempel. Faro ingin bermain main sebentar dengan cewek itu. Matanya menelisik setiap sudut wajah cewek dihadapannya. Faro sempat terkagum karna cewek itu memiliki paras yang cantik dan manis. Tatapan Faro turun kebawah kearah bibir merah mungil yang basah karna air mata.

Shittt
SIALL!!
Cewek ini udah bangkitin sisi tersembunyi gue

Merasa tidak nyaman dengan posisi seperti itu. Cewek itu mendorong tubuh Faro dengan sekuat tenaga dan mampu membuat Faro melepaskan cekalannya

"Ja-jauh jauh dari gue hiks-g gue mau ke-luar da-dari sini hiks"
Ucap cewek itu sambil terisak dan memohon

Faro tersenyum miring
"Lo gabisa lepas dari gue segampang itu"

"MAU LO TU APA?! GW BAHKAN GAKENAL SAMA LO!!"
teriak cewek itu karna emosi

"Gue mau lo" ucapnya dengan miring yang memiliki arti tersendiri

"Le-lepas-in g-gue pliss"
Cewek itu memohon sambil menunduk

Faro mendekat dan memeluk cewek itu. Membuat orang yang dipeluk diam terpaku untuk beberapa saat

"Pelukan ini ga gratis"
Ucapnya pelan di depan telinga si cewek tentu dengan senyum miring yang terus tercetak di wajah tampannya

Apa maksudnya??

__ __ __ __




Next?





GUYS ARE DEVIL-HEARTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang