4. Club malam

7 2 0
                                    


Nasya merebahkan tubuhnya di kasur empuknya. Matanya terpejam menikmati ketenangan dan kedamaian saat berada di kasur kesayangannya. Merasa lelah karna saat di sekolah Gadis itu selalu merasa tertekan dan ketakutan. Ya siapa lagi kalau bukan karna iblis itu.

Ingatannya mulai tertuju pada saat dimana pesan misteri yang dikirim oleh si pengirim misteri. Nasya bangkit dari tidurnya kemudian membuka pesan misteri itu dan membacanya lagi. Ia mendesah kasar dan jantungka kembali berdegup kencang.

2 jam lagi menuju malam. Suasana yang sangat disukai gadis itu. Namun tidak untuk sekarang, sepertinya saat ini ia tidak ingin bertemu dengan malam. Ia tidak ingin mendatangi gedung sekolah apalagi malam malam. Kan Nasya orangnya sedikit penakut. Bukan hanya takut karna hantu tapi juga takut pada orang yang nanti akan bertemu dengannya

Nasya mengusap wajahnya gusar. Ia berdiri dan memasuki kamar mandi. Lebih baik ia mandi agar fikiran dan badannya terasa segar kembali.

__ __

"Kamu ngapain ngajak aku kesini?" Ucap seorang cewek berambut sebahu namun terlihat cantik dan manis apalgi saat melihat senyumannya yang saat ini tengah diberikan pada seseorang dihadapannya

Cowok itu tersenyum tidak berhenti menatap objek didepannya
"Merindukanmu"

Gadis itu tersenyum malu malu dan menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinganya

"Kamu cantik kalo lagi blushing"
Lagi lagi ucapan cowok didepannya itu membuat nya tidak bisa berhenti tersenyum barang sedetikpun

Gadis itu mendongak saat sang cowok mencium kening nya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Bibirnya semakin mengukir senyum saat merasakan kehangatan dan kenyamanan di keningnya

"Kintan.."

Dengan spontan mereka berdua menjaga jarak dan menatap orang yang baru saja bersuara memanggil sang gadis yang saat ini wajahnya terlihat sangat tegang, ketakutan dan merasa bersalah

Senyum miring tercetak jelas di wajah tampannya saat ia melihat reaksi keduanya.

"Gw bisa jelasin"
Zeno mulai membuka suara dan raut wajahnya terlihat cemas namun santai

Sedangkan cowok yang sedang menahan emosi itupun membuang ludahnya kebawah dan menatap sinis Orang di depannya yang terpaut jarak 1m darinya

"Gaperlu. Gw pergi"
Ucap cowok itu dingin dan berjalan meninggalkan dua sejoli yang tengah diam mematung.

Zeno mengusap wajahnya gusar. Ia tahu perbuatannya salah namun apa boleh buat? Hati yang berbuat bukan dia sendiri.

Terdengar suara isakan disampingnya, dengan pelan zeno memeluk cewek berambut sebahu itu kedalam dekapannya memberinya ketenangan. Zeno rasa hubungan nya dengan Faro akan semakin merenggang setelah kejadian ini.

__ __

Faro turun dari motor nya saat baru sampai didepan rumahnya. Ia mengeluarkan sesuatu dari katong celananya dan menyalakan sepercik api ke batang berasap yang saat ini ia pegang. Ia mengeluarkan kepulan asap dari mulutnya dengan santai namun tatapan matanya tetap tajam.

Tiin..

Sebuah mobil berhenti tepat disebelah motornya. Dengan gaya Formal nya ia berjalan melewati sang anak yang saat ini tengah menatapnya datar.

"Datang ke kamar ayah. Ayah punya penawaran untukmu" ucap sang ayah berbalik sebentar tanpa melirik Faro dan kembali melanjutkan langkahnya memasuki rumah mewahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GUYS ARE DEVIL-HEARTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang