A Sky Full of Stars

Chapter 1

     Namaku Neeti Swara Mohan, panggil saja Neetu atau sesukamu memanggilku apa, aku akan senang pada kalian yang sedang membaca kisah ini. Ingat, ini kisahku, bukan kisah kalian. So, jangan dimasuki ke dalam hati, ya, karena ini kisahku yang tak pantas untuk kalian injak. Ini kisah yang buruk bagiku. Kuharap kalian tahu dan menyukai kisah perjalanan metamorfosis hidupku.

    Usiaku 25 tahun. Ya, memang masih muda, tapi statusku menjanda. Alasannya, pernah bertengkar dengan suamiku, bercerai tak lama kemudian. Ia berselingkuh di belakangku. Sakit. Bahkan lebih sakit daripada sakit dipanah dengan ribuan panah. Aku ingin melupakannya meskipun itu sulit kala aku mencintainya sampai sekarang. Ah, sudahlah, itu bukanlah hal yang perlu diingat lagi. Masa lalu.

    Setelah bercerai, aku mengurung diri. Hal yang menjadi kebiasaan yang kulakukan ialah menulis lirik lagu sendiri, lagu cover, kadang dipadukan dua lagu—lagu cover dengan lagu ciptaanku—jika ada ide atau lagu yang pas untuk dipadukan. Dan ya, sudah banyak carikkan kertas yang sudah kutulis, lalu sisanya yang bisa dibilang gagal itu ada di tong sampah.

   Untuk menghilangkan rasa sedih, biasanya kulakukan refreshing dengan bermain musik sembari mengingat masa lalu dengan mantan suamiku yang sulit memudar meski berkali-kali kupudarkan, kuhapuskan.

Naino Ki Aarziyaan (Tamil version, Mandhira Kannile) – Chimanyi Sripaada

Mandhira kannile
Kadhal minnuthey
Punnagai oviyam neeye
Pinnalai kaatchigal
Munne thondruthey
Neerthidaa vannagal neeye

Ho kaalai neera thooral
Pozhivum neeye
Saalai ora kalla valaivum neeye
Ullam pogum chella
Payanam neethaane
Thaavugindra pullimaanim meley
Paayugindra veyyil keetru poley
Nenjin meethu
Nenjin meethu vanthaaye

Vaalibam nanaithavan neeye
Naazhigal ellaam neethaaney
Kavithaiyil sonnaal
Kaadhal puriyumo?

Pon nira maalai sariya?
Melloli iravu sarithaanaa?
Kaadhalai sollum
Kaalam yethuvo?

En peyarai mella maranthem
Un peyaraal ennai azhaithen
Un tholil saayumpothu
En kanavai unnil varainthen
Nadaipaathai pookalai pol
Pothuveliyil aasai valarthen
Ilamaarbu vazhinthidaamal
Un vaasam ennil niraithen

Vaanam kuliyal arai puginthida
Megham unnai thelikka
Vaazhve vaanavil aagirathe

Thaavugindra pullimaanin meley
Paayugindra veyyil keetru poley
Nenjin meethu nenjin meethu vanthaaye
Ho paathi manathil
Unnai piriyum velai
Ithazhin nuniyil idhayam
Thudikum thollai
Vaarthai indri
Moorchaiyaagi poveney

Vaalivam nanithavan neeye
Naazhigai ellaam neethaaney
Kavithayil sonnaal
Kaadhal puriyum?

Sandhiya karaiyile
Kaadhal nuraikuthey
Kangalil kaanbathu meyyaa?
Konjum kaatchiyaai
Kadale saatchiyaai
Kaadhalai sonnathum neeyaa?

Vaalibam nanaithavan neeye
Naazhigal ellaam neethaaney
Naadagam aadi theerthaai naayane
Pournami nilavugal vendaam
Aayiram piravigal vendaame
Kaadhalin muthalaam
Sparisam pothume

Vaalibam nanaithavan neeye
Naazhigal ellaam neethaaney
Naadagam aadi theerthaai naayane
Pournami nilavugal vendaam
Aayiram piravigal vendaame
Kaadhalin muthalaam
Sparisam pothume

    Ibu benar-benar mendukung hobiku, bahkan menyuruhku untuk mengikuti audisi musik sebagai awal jalan yang baik. Ibu ingin menjadikan hobiku ini sebagai jalan karierku. Terima kasih, Ibu. Aku sayang padamu, Bu.

     Aku mencoba apa yang Ibu sarankan; menjadikan hobi ini sebagai karier yang besar dan tidak mungkin bisa kudapatkan serta kulewati begitu saja. Mencoba, siapa tahu berhasil. Hanya membawa sebuah gitar dan suara kelas bawah sebagai modalnya untuk maju ke gerbang audisi musik.

     Berjuang hampir satu tahun lamanya, akhirnya berdiri di tingkat 18 dari awal audisi dimulai, dari 13.000 peserta yang mengikuti audisi ini dan gugur di tengah perjalanan. Ya, sangat bersyukur untuk itu!

     Sukses. Inilah yang kudapat. Meskipun begitu, aku orang yang sama, tidak berubah sama sekali. Untuk orang yang mengatakanku berubah, itu berarti dia telah melupakan seperti apa aku di kala bersamanya.

     Inilah yang membuatku jatuh di garis di mana Tuhan menggariskan garis takdirku. Sukses itu menyenangkan. Bahagia. Kini aku bisa membuktikan bahwa aku tidak serendah yang ia pikirkan saat dibandingkan dengan selingkuhannya.

______