Chapter 6

17 6 1
                                    

Anggia menabrak seorang laki laki, karena ia terburu buru ia hanya mengucapkan sepatah kata dan hanya menoleh singkat.

"Sorry" ucap Anggia dan langsung berlari menjauh dari caffe itu.

Alex yang melihat Anggia keluar dari caffe, ia langsung mengejar Anggia. Tapi saat di depan pintu, Alex melihat ada seorang laki laki yang perawakannya sudah tidak asing di mata Alex. Tapi karena Alex terburu buru, ia memutuskan untuk menghiraukannya saja. Toh, laki laki itu menundukkan kepalanya.

Setelah keluar dari caffe, Alex melihat sekeliling. Tapi, ia tidak menemukan keberadaan Anggia disitu. Alex menuju ke mobilnya, dan mengendarainya dengan kecepatan penuh. Ia sangat khawatir akan keadaan Anggia, pasti dia membutuhkannya.
Sekitar 15 menit Alex mengelilingi jalanan, terdengar suara notif dari ponselnya.

Queen Anggia♥

Kamu gak usah khawatir Lex, aku udah ada dirumah:)

Syukurlah, aku bingung nyariin kamu Nggi

Aku gak papa kok Lex. Thanks ya♥

Setelah membalas pesan dari Anggia, Alex bernafas lega. Ia berlalu pulang ke rumah.

Di lain tempat, ternyata Anggia tidak dirumah melainkan ia sedang ada di taman. Menumpahkan segala rasa sedihnya, ia menangis terisak. Ia tak menyangka bahwa kejadian ini akan terjadi pada dirinya. Penghianatan!

Anggia sudah merasa lelah hari ini, ia akan pulang dan beristirahat di rumah. Sesampainya dirumah, Anggia langsung menuju kamar nya dan merebahkan diri di kasur king size nya. Tak terasa mata Anggia mulai memanas, memikirkan kejadian di caffe tadi. Ia kembali menangis terisak, tak sadar mata Anggia mulai menutup. Ia memutuskan untuk tidur saja.

•••••

Kringgg...

Suara dering alarm terdengar di telinga Alex, ia segera mengambil alarm itu dan mematikannya. Dia beranjak turun dari kasur dan menuju ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu ia langsung pergi ke bawah dan menemui mamanya yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi Sayang" ucap Riani mama Alex.

"Pagi Ma"

"Sarapan dulu, mama udah siapin" .

"Iya" ucap Alex sembari duduk didepan mamanya.

Setelahnya sarapan bersama, Alex berpamitan kepada mamanya untuk berangkat sekolah. Dia bergegas menuju garasi, dan langsung mengendarai mobilnya untuk pergi kerumah Anggia.

"Selamat Pagi Tante" ucap Alex pada Jenni dengan ramah.

"Pagi Lex"

"Anggianya mana tante? Kok tumben belum kelihatan?"

"Mungkin Anggianya masih tidur Lex, coba kamu bangunin"

"Iya tante" ucap Alex dan segera naik ke tangga menuju ke kamar Anggia.

Memasuki kamar Anggia, Alex terkejut dengan keadaan kamar Anggia yang berantakan. Tidak biasa  kamarnya berantakan seperti ini.

Alex berjalan mendekat ke arah Anggia, dilihatnya mata Anggia yang bengkak. Mungkin karena efek nangis semalaman.
Alex mengambil kepala Anggia dan menaruhnya di pangkuannya.
Ditatapnya wajah Anggia lamat lamat.

Caramell (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang