Disarankan membaca story ini sambil mem-play musik diatas ^.^
//
Lyn berjalan diantara koridor sebuah ruangan. Sesekali dia melihat kearah arloji yang berada di pergelangan tangannya, 07:30 AM .
Yaa saat ini waktu baru menunjukan pukul 07:30 pagi, tapi lyn sudah berada di kampusnya.
Tapi dia bukan satu-satunya mahasiswa yang sudah terlihat di area kampus besar itu, beberapa mahasiswa memang sudah banyak berlalu-lalang diantara bangunan-bangunan itu.
Ada yang sedang duduk-duduk diantara taman itu dan bercanda ria bersama temannya, ada yang sedang sarapan atau sekedar minum kopi di kantin, berjalan sendiri, membaca buku di dekat lapangan, dikelas, maupun di ruang praktik kampus itu.
Lalu apa yang gadis itu lakukan pagi-pagi seperti ini di kampusnya?
Tak ada.. bahkan hari ini pun seharusnya dia tak perlu datang kesana karna tak ada jadwal kelas yang harus dihadiri hari ini.
Dia hanya merasa bosan dirumah dengan cuaca yang sangat bagus pagi itu, dan juga... dia punya suatu beban yang mengharuskannya datang ke tempat itu hari ini.
Untuk apa?? Untuk mengembalikan mantel tebal milik seorang pria yang bahkan dia pun belum mengenal jauh seperti apa pria itu, dia sebenarnya hanya mengetahui nama nya.
Tidak tahu asal-usul pria itu, tidak tahu seperti apa sifat pria itu, dan tidak tahu harus bersikap apa setiap kali bertemu dengan pria itu.
Jika dilihat seperti itu, gadis ini terlihat seperti menutup diri kan? seperti seseorang yang jauh dari pergaulan, gadis yang tidak mempunyai banyak teman.
Tapi sebenarnya dia bukan menutup diri, bahkan kalau sudah kenal dengan gadis ini, dia bisa dibilang bersifat urakan, gadis tanpa punya rasa malu dihadapan orang yang akrab dengannya.
Lalu mengapa dia seperti ini? bagaimana bisa dia tidak mengenal banyak teman-teman satu angkatannya? atau bahkan teman-teman satu jurusan dengannya? tidak, atau bahkan teman satu kelasnya saja dulu.
Dia hanya merasa lebih baik memprotect dirinya sendiri dengan cara tidak terlalu mempercayai orang-orang baru atau orang-orang yang belum terlalu dekat dengannya.
Dia jarang berbicara dengan teman-teman sekelasnya, yang dia lakukan hanya tersenyum saat teman-temannya menyapanya. Itulah terkadang teman-teman atau orang-orang disekitarnya terkadang berfikir bahwa gadis ini memang menarik diri dari pergaulan.
Padahal tidak seperti itu, dia hanya harus diberi kepercayaan lebih untuk bisa diajak bicara.
Dia butuh seseorang yang bisa membuatnya nyaman berada disekitarnya, seperti yang Lee Hi, Clara, Jinhwan, dan beberapa teman lainnya yang bisa mengerti cara menghadapi gadis tinggi berambut panjang ini.
Gadis itu berjalan menghampiri sebuah susunan lemari didepannya, itu adalah loker para mahasiswa, tempat mahasiswa menyimpan barang pribadi mereka.
Lyn membuka loker itu dengan menekan beberapa kata sandy yang terdapat didepan panel itu, lalu dia memasukan sebuah goodie bag dari kertas berwarna merah yang dari tadi dia jinjing.
Yaa, itu adalah mantel bobby yang dipinjamkan pria itu semalam.
Lyn berniat mengambalikannya saat pria itu sudah terlihat kehadirannya, dan juga saat situasinya memungkinkan untuknya memberikan goodie bag tersebut.
"Kak Lyn??" terdengar suara lelaki dari arah kanannya saat dia sedang menyimpan goodie bag itu dengan kepala yang tertutup pintu lokernya.
Otomatis lyn menghentikan kegiatannya dan menyembulkan kepalanya kebelakang sedikit untuk bisa melihat siapa pemilik suara tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day - With You [Bobby]
RomanceKetika takdir dan waktu yang berbicara. Meskipun sudah sampai pada titik dimana usaha tak mampu lagi untuk diperjuangkan. Semua... Tuhan yang tentukan. Manusia hanya mampu berencana dan berusaha sampai pada akhir kemampuannya. One Day... aku perca...