A short story from a wattpad story "The Group Chat", "Side Story", and "Side Chat" by @chikafrida .
• It's all about doctor and designer love story •
Aldio Paratama - Elena Pratista
Update tergantung pencipta dan panutan♡
Agar mengerti jalan ceritanya, silahkan baca work kak chikafrida yang "Side Story" chapter "Dokter" ya heuheuheu
~~~~~
Elena Pratista
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
5 November 2018
"Sebenernya aku extra buat ambil cuti, biar weekend bisa jalan2 sama kamu ke Bandung. Maaf ya gak bilang ke kamu." Aku membaca ulang pesan yang baru Dio kirim ke aku. Dan tanpa basa basi lagi, aku memencet icon 'call' dan menelpon Dio.
"Halo?" Terdengar suara berat Dio dari seberang telepon.
"Kamu tuh! Bisa bisanya, ya."
"Hehehe.. Maaf dong, El. Aku kan pengen kasih kamu surprise.."
"Ya ngasih surprise sih ngasih surprise. Tapi jangan nyusahin diri kamu sendiri gini dong, Di."
"Aku nggak merasa kesusahan kok. Kan aku juga seneng, bisa kasih surprise ke kamu.."
"Iya kamu seneng. Akunya yang khawatir. Kalo kamu sakit gimana?"
"Hahahahhaa! Udah udah. Tidur sana. Aku juga masih harus—"
"Harus apa?? Nyelesein baca buku yang tebelnya nggak tanggung tanggung itu??" aku memotong pembicaraannya lagi dan dibalas dengan helaan napas dari seberang sana. Moodku yang tadinya mulai membaik, jadi memburuk lagi setelah Dio bilang kayak gitu.
Nggak ada jawaban dari Dio, aku kembali berbicara "Ngerti dong, Di. Kamu juga perlu istirahat. Fisik dan otak kamu juga perlu istirahat. Aku bawel kayak gini juga buat kebaikan kamu. Aku khawatir sama kamu, Di." Lagi lagi hanya helaan napas yang aku denger dari Aldio. "Aku tidur duluan." Aku memutus panggilan telepon secara sepihak dan buru buru menon-aktifkan handphoneku. Aku bener bener nggak mood untuk saat ini.
9 November 2018
"Elle, itu udah ditunggu Aldio di ruang tamu." Mama masuk ke kamar dan menghampiri aku yang duduk di depan meja rias.
"Udah ah jangan cemberut gitu. Udah didatengin tuh. Baikan sana." Mama emang udah tau kalo aku lagi kesel sama Dio karna aku cerita. Dan setelah kejadian di telepon malam itu, aku belum ada contact lagi sama Dio. Di samping alasan aku lagi kesel, aku juga bener bener sibuk di butik.
"Ayo keluar. Ini udah malem. Biar nggak capek capek kelamaan di jalan" Mama mengusak kecil rambutku dan meninggalkan aku di kamar
Sesampainya di ruang tamu, aku liat Dio ngobrol sama papa sambil minum teh.
