Prolog

12 3 4
                                    

"seandainya kamu pergi, tak masalah bagiku. karena cinta yang sesungguhnya akan tau kemana dia akan pulang." - Alice bernardine benoite

Ini bukan cerita cinta bad girl and bad boy. Jadi ya beda gitu sama cerita lain.

Gadis cantik bernama Alice bernardine benoite yang berusia 16 tahun memiliki paras yang cantik.

Dia memiliki seorang sahabat laki-laki bernama Adhitama Elvan gildan. Mereka bersahabat sejak kecil. Karena kedekatan mereka yang semakin akrab mereka memutuskan untuk menganggap bahwa mereka seperti adik dan kakak.

Saat duduk di bangku SD mereka tidak satu sekolah tapi tidak membuat mereka jauh. Mereka tetap bermain setiap hari Bahkan Elvan selalu menemani Alice sebelum Alice tidur.

Lalu saat SMP mereka mendaftarkan diri di sekolah yang sama mereka berharap bahwa mereka akan satu sekolah atau mungkin bisa satu kelas.

Besok adalah pengumuman diterima atau tidaknya siswa di SMP pelita harapan. Alice dan Elvan berangkat bareng.

" Van kira kira kita keterima ga ya"

" Hmm pasti dong kan ini harapan kita dri dulu"

"Aamiin"

Setelah sampai disekolah mereka langsung menuju aula tempat pemberitahuan diterimanya siswa.

"Van nama gue ko ga ada si" panik Alice karena sedari tadi namanya belum juga di panggil.

"Sabar Lis gua juga blm di panggil berdoa aja"

"YaAllah semoga Alice sama Elvan satu sekolah"

Bersamaan mereka mengucapkan

"Aamiin"

"Alice bernardine benoite"
"Adhitama Elvan galdin "

Aaaaaa

Teriak Alice kegirangan karena mendengar namanya dan Elvan di panggil

" Van Van denger kan nama kita di panggil"

"Iyaa gue denger" dengan nada males

"Ko jawabnya kaya males gitu si Van"

"Gpp kalo kita satu sekolah maybe gua bakalan harus tiap hari jagain Lo nya"

"Terus kenapa lu g seneng"

"Gue seneng banget Lis ini yang gua harapan dari dulu" sambil memeluk alice.

"Iih lu ya kebiasaan suka bikin orang panik gua kira lu ga seneng satu sekolah sama gua"

"Mana mungkin gua g seneng satu sekolah sama Ade gua ini" sambil Elvan mencubit pipi cabi Alice.

" Lucu deh kalo lu lagi kesel gini pen nyubit pipi nya"

" Ehh enak aja mahal tau"

" Yaudah pulang nanti ga gua temenin lu main Barbie"

" Ehh iyaiya boleh cubit"

dengan  malas Alice meng iya kan.

"Sini sini iiii gemes deh" sambil mencubit gemas pipi Alice yang seperti bakpau.

"Udah ah lepasin sakit tau"

" Iyaiya, yaudah yu kita pulang nama kita kan udah di panggil."

"Siap Abang"

Sambil hormat Alice berjalan duluan bak orang pembawa bendera.






why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang