Magenta

8.2K 1.1K 98
                                    

Mungkin jika dihitung dari motor Hyunjae beberapa hari yang lalu.
Kini, Baekhyun telah mengumpulkan tujuh belas motor lainnya.

Berbeda jenis tentunya.
Jika kebetulan sama- ia akan melirik milik anak buah yang ditantang.

Kali ini tak ada Chanyeol di rumahnya.
Lelaki jangkung itu kembali ke rumahnya setelah dua hari menginap di tempat Baekhyun.

Ia merebahkan tubuh mungilnya di sofa garasi.
Membuka ponselnya untuk memeriksa beberapa obrolan, atau sisa panggilan telepon yang ia lewatkan.

Ada lebih dari tiga puluh pesan, dan empat puluh panggilan.

Ia tersenyum.
Membuka satu persatu pesan dari orang yang sama.

Jari-jarinya mulai mengetik sesuatu.
Membalas dengan senyuman cantik di wajahnya.

Namun sebelum ia menekan tombol untuk mengirim, sebuah panggilan baru muncul memenuhi layarnya.

Tertulis nama yang sangat tak asing baginya.

" Hm? "

" Kau harus datang Rabu "

" Kau merindukanku? "

" Aku hampir gila karenanya "

Baekhyun terkekeh.

" Patuhi aku seperti biasanya "

" Hm~ Selalu "

" Aku tunggu kau. Pakai baju yang ku kirimkan "

" Lingerie? "

" Hahaha kau gila? Aku lebih menyukaimu memakai kostum kucing daripada pakaian jalang seperti itu "

Baekhyun tersenyum.

" Baiklah. Aku harus pergi. Jangan lupa untuk datang "

" Hm~ "

Klik!

Baekhyun menghela nafasnya besar.
Lalu berjalan keluar rumah, untuk memeriksa paket itu sudah disana atau belum.

Ia melempar ponselnya ke kasur tipisnya.
Lalu membuka pintu kayu yang seharusnya sudah berada di pembuangan sampah akhir.

Dan ya~
Sebuah kotak hitam dengan pita merah telah berada di depan pintu.

Ia mengambilnya.
Lalu tersenyum ramah ketika ada seorang wanita paruh baya yang menyapa dirinya.

Baekhyun tak mencoba menebak hadiahnya.
Pasti sesuatu yang mahal karena pemberian dari-

" Tuxedo? ", dahinya mengernyit.

Ia mengangkat jas keluaran brand mahal itu ke udara.
Sangat bagus.

Tapi- dimana kemeja juga dasinya?
Hanya setelan tuxedo saja?

Ada sebuah kertas putih disana.
Lagi-lagi dihiasi pita merah di bagian sudutnya.

Baekhyun membukanya.

' Kau harus menemaniku di sebuah sirkuit nanti. Akan kupastikan kau terhibur, seperti planning kita yang sangat sempurna.

Pakai tuxedo itu tanpa dalaman. Semua harus tau betapa indahnya milikku.

~ur King '

Cih.
Baekhyun berdecih pelan.
Lelaki itu tetap saja seperti itu, seakan ingin memamerkan kepada siapapun- jika Baekhyun adalah miliknya.

[END] DON'T MESS UP MY TEMPO (Chanbaek Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang