**
"AWW... sakit!"
Perempuan itu refleks terkejut saat merasakan ada benda keras yang mengenai kepalanya, dan perempuan itu langsung melihat kebelakang untuk mengetahui siapa yang telah melemparinya secara tidak sengaja hingga mengenai kepalanya, perempuan itu berjalan untuk menghampiri orang yang barusan telah melemparinya dengan benda keras seperti batu hingga membuat kepalanya terasa sangat sakit.
"Lo ya yang ngelempar gue barusan pake ini?" orang itu pun langsung menoleh kearahnya dan dengan santainya dua menjawab "iya emang kenapa, sakit ya?"
Mata Audrey memperhatikan laki-laki itu memakai pakaian dengan rapi dan rambutnya yang membuat ia terlihat tampan. Tetapi, yang membuat Audrey merasa aneh kenapa laki-laki itu bersifat seperti itu kepadanya.
"Hallo.. kok bengong kenapa emang ada yang beda ya dari gue?" Audrey pun tersadar dari lamunannya hingga membuat dirinya menjadi salting.
"Eh.... n-nggak kok, nggak ada." Jawab Audrey dengan gugup.
"Ohh.. Btw, lo anak baru ya? Kok gue baru liat." ucap Devano.
"I-iya gue anak baru disini, gue pindahan dari sekolah Harapan Bangsa." jawab Audrey.
Laki-laki itu melihat name tag yang melekat di leher nya. Dia melihat namanya adalah Audrey Gabriella. "Jadi, nama lo Audrey. Kenalin gue Devano Leonard. Salam kenal ya." ucap Devano.
"I-iya" jawab Audrey dengan senyum manisnya.
"Yaudah kalo gitu gue cabut duluan ya." Laki-laki itu meninggalkan Audrey. Audrey pun kembali ke kelasnya.
Hari ini adalah hari pertama dia MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) dimana masa yang paling Audrey benci karna menurutnya MPLS itu sangat menyiksanya dan bisa membuatnya gila.
Kring...
Bel sekolah pun telah berbunyi yang tandanya kegiatan MPLS segera dimulai. Audrey berjalan menuju koridor sekolah dan memandangi lapangan yang telah dipenuhi dengan banyak orang yang tidak dapat terhitung jumlahnya berapa.
"AUDREY.." teriak seseorang dari belakang yang membuatnya terkejut dan orang itu langsung mendekati Audrey. Audrey merasa terkejut dan tidak yakin karena orang yang memanggilnya barusan adalah Acelin dan Adeeva teman SMP nya dulu. Audrey tidak menyangka bahwa dia akan satu sekolah dengan temannya.
"Hai! Apa kabar?" ucap Aceline.
"Baik! Lo apa kabar?" ucap Audrey.
"Baik kok. Wihh gila gak nyangka gue kita satu sekolah lagi. Btw, lo kelas apa?" tanya Aceline.
"Gue kelas MIPA 1 dong, secara gue kan pinter" ucap Audrey percaya diri.
"Somobong lo" ucap Adeeva.
"Eh berarti kita sekelas dong. Yeah..." teriak Audrey dengan sangat senang. Akhirnya dia satu sekolah lagi dengan temannya yang bisa disebut sahabat, karena mereka selalu satu sekolah dan satu kelas sejak SMP. Teman yang selalu bisa bikin Audrey tertawa lepas pada saat Audrey sedang sedih.
"AYO ANAK-ANAK SEMUANYA BARIS SESUAI DENGAN KELAS KALIAN MASING-MASING." teriak guru didepan yang membuat semua siswa bergegas mengambil barisan masing-masing. Karena katanya guru itu adalah guru yang paling killer di sekolah SMA Internasional UMC 1.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Struggle
Teen FictionTrauma akibat patah hati ditinggalkan oleh kekasihnya. Audrey tidak ingin merasakan jatuh cinta atau falling in love karna menurutnya cinta itu membutakan segalanya, tidak lagi melihat sisi baik dan buruknya. Merasakan sakit hati yang tak terobati...