Pertukaran Jiwa

62 11 0
                                    

Happy Reading^^

(02-12-2018)

Huang Mei Xiu, Seorang model papan atas yang sedang naik daun. Kepopuleran nya membuat sang model bersifat angkuh terhadap sesama model dan penggemar.

Tidak sedikit dari mereka yang mencibir sang model karena sifat buruk nya. Hingga hari di mana peristiwa yang nembuat nya menyebrang masa lalu terjadi.

(Peristiwa saat itu)

Mei Xiu pulang dengan berjalan kaki menuju apartement nya yang berjarak 150 km dari lokasi kerja nya.

Suiit suiitt..

Siulan terdengar dari 3 pria yang tidak sengaja berpapasan dengan nya. Siulan itu membuat Mei Xiu merinding dan mempercepat langkah nya.

"Kenapa adik terburu buru ? Ada baik nya adik berkenalan dulu kepada kakak kakak tampan ini." Ucap salah salah satu pemuda yang mengejar nya.

"Lepaskan saya ! Apa andabtidak mengenal saya ? Saya adalah model dan saya bisa membuat anda anda semua memasuki jeruji besi !." Ucap Mei Xiu dengan penuh ancaman.

Bukan nya takut, para pemuda itu justru tertawa keras dan membuat Mei Xiu semakin ketakutan "Adik sombong sekali huhh,, masukan saja jika adik mampu !." Ucap pemuda itu menyeringai dan mendekati Mei Xiu.

Karena di landa ketakutan yang sangat amat. Mei Xiu pun lari menjauh.

Tapi para pemuda itu tak gentar dan terus mengejar Mei Xiu.

Oh tuhan ! Bantu lah aku ucap Mei Xiu di dalam hati dengan terus berlari dari pemuda yang mengejarnya.

Hingga tanpa sadar Mei Xiu berada di tengah jalan dan

Arrrgghhh...

Teriakan nya menggema di jalan itu dan membuat semua orang mengerumuni nya.

"Astaga, kasihan dia. Ayo bawa dia ke hospital." Ucap orang asing yang melihat nya.

Mei Xiu tidak bisa apa apa dan hanya bisa mendengar semua ucapan warga sampai akhir nya kegelapan menjemput sang model.

(212 Masehi)

Kerajaan Yang di timpa duka yang sangat dalam. Karena sang Calon permaisuri Huang Mei Xiu sekarat karena racun yang sudah menyebar di tubuh nya.

"Oh tuhan selamatkan Putri Mei Xiu." Ucap Miao Wei pelayan pribadi sang putri.

"Miao Wei,, a aku minta tolong padamu. Jangan beritahu hal ini kepada ibunda." Ucap nya sedih.

Miao Wei sedih mendengar ucapan tuan putri nya "Apa itu harus Putri ? Hamba takut Jenderal Huang marah dan menyerang Kerajaan Yang."

Mei Xiu menggelengkan kepalanya pelan dan kembali menatap Miao Wei dengan memohon.

Tatapan sedih Mei Xiu membuat Miao Wei iba dan mengangguk pasrah ke arah Mei Xiu.

(Di Luar Kamar)

Senyum licik terbit di bibir putri Xiu Yen. Karena dia merasa berhasil membuat Mei Xiu sekarat.

"Nona,, sebaik nya kita masuk untuk melihat kondisi calon permaisuri." Ucap Min Yu.

Kerutan tidak suka terbit di dahi XiuYen karena ucapan pelayan pribadi nya.

"Apa yang kau katakan ! Saya tidak sudi memasuki ruangan pelacur itu ! Sangat menjijikkan." Ucap nya sinis.

Min Yu hanya bisa menghela nafas berat karena melihat sifat tuan putri nya yang tidak berubah dari dulu.

XiuYen pergi dari depan pintu ruangan Mei Xiu untuk merayakan kemenangan nya.

Sedangkan di dalam ruangan Permaisuri Yang Xiao menatap nanar ke arah sang calon menantu dan coba tabah di ruangan itu.

Tabib Min yang memeriksa keadaan sang Calon Permaisuri hanya menggeleng pasrah ke arah Permaisuri.

Tarikan nafas panjang dan terakhir dari Mei Xiu membuat semua orang semakin terisak di ruangan itu.

Akhir nya dewa sudah berkehendak dan menjemput sang calon permaisuri dengan cepat.

"Cepat panggil Kaisar dan Putra Mahkota sekarang ! Cepat." Ucap nya histeris.

Sang Kaisar dan Putra Mahkota yang sudah ada dam perjalanan tidak sengaja berpapasan dengan XiuYen dan bertanya "Putri,, kenapa anda tidak menjengut calon permaisuri ?." Pertanyaan Putra Mahkota penuh dengan selidik membuat XiuYen menelan ludah nya kasar.

"Emm iya sebentar hamba ke kamar terlebih dulu."

Sebelum Putra Mahkota menjawab XiuYen seorang Pelayan telah berlari kearah nya dengan terisak dan memanggil manggil nya "Ampuni hamba yang mulia Kaisar, Ampuni hamba Yang mulia Putra Mahkota. Ibu suri meminta Anda berdua untuk segera ke ruangan calon putri mahkota." Ucap nya membuat Putra Mahkota terkejut.

"Putri Mahkota telah tiada yang mulia." Hati Putra Mahkota bagaikan di tusuk beribh jarum setelah mendengar ucapan sang Pelayan dan segera berlari ke ruangan calon permaisuri dan tidak perduli kepada teriakan sang kaisar.

(Tbc)

Jangan lupa Vote and Coment ya^^

Empress Zhang'S Black CherryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang