Jika waktu bisa membuatku begitu
bersyukur bersamamu, maka aku pun bisa membenci semua waktu ku saat bersamamu. Semudah itu.-
Lobby kantor GMM begitu penuh sesak sekarang ini. Jejeran bangku diatas mini panggung dengan meja panjang dan beberapa mic menghiasi ruang sebelah kiri. Kilatan flash kamera dimana-mana, padahal acara sama sekali belum dimulai. Tidak hanya para wartawan, fans yang sudah berkumpul sejak pagi juga turut sibuk memenuhi memory card mereka. 5 menit lagi, dan idola yang mereka tunggu-tunggu kemunculannya sejak 4 tahun lalu itu akan menampakkan diri untuk pertama kalinya dihadapan publik secara resmi.
Kwang super sibuk sekarang. Mondar-mandir- sebentar mengambil sisir diruang make up; sebentar lagi keluar kemudian kembali dengan sebotol air mineral; lalu keluar lagi menelepon seseorang; setelah itu kembali lagi sambil memijat keningnya. Dia seperti itu selama hampir tiga puluhan menit, dan itu membuat Hin yang melihatnya merasa gerah. Kesal sekali melihat P' nya itu tidak jelas begitu.
"Berhentilah keluar masuk seperti itu P' ! Memangnya kau apa? Setrikaan?"
Itu bukan Hin yang bilang. Itu Off. Dengan bibir mencebik, menatap malas manager nya. Dia sudah pusing karena cuaca sedang sangat panas, dan sekarang ac di ruangan juga tidak begitu berfungsi.
"Lihat ! Kau bingung seperti ini, sementara Hin begitu tenang bagai air. Ini sungguh lucu. Hah."
Off melanjutkan gerutuannya.Sementara Kwang menatap sadis pemuda itu, dan Hin? Dia hanya tertawa di kursinya.
"Kau tidak mengerti, Ai Off ! Ini Hin !! Dia sudah 4 tahun tidak melakukan hal seperti ini." Kwang dengan pembelaannya.
Off hanya mendengus. P' Kwang terlalu melebihkan, batinnya. Padahal Hin sama sekali tidak terlihat gugup, meskipun Off sedikit ragu dengan perasaan sesungguhnya pemuda itu. Coba saja lihat dia sekarang, terkikik senang ditempat duduknya. Hah, padahal Off sedikit mengkhawatirkan pemuda itu.
"Ai Hin, 5 menit lagi."
Manager Yui mendekat ke arah Hin, sedang melihat dengan seksama penampilan Nong nya sambil sesekali merapikan kemeja yang dikenakan anak asuhnya itu.
"Kau gugup?" Wanita paruh baya itu bertanya pelan.
Hin tersenyum, mengangguk kecil kemudian memeluk sekilas Khun Mae nya. Setelahnya pemuda itu berjalan kearah pintu keluar dengan diikuti kedua managernya.
--
"Khun New, bagaimana dengan project terbaru anda?"
Seorang wartawan perempuan melemparkan pertanyaannya. Di depan sana, New duduk bersama dua orang manager disampingnya. Pemuda itu tampak tersenyum sebelum menjawab.
"Jadi bagaimana?"
Alice membuka suara setelah terdiam sejak acara pers yang sedang mereka tonton dimulai. Tepat di sofa tunggal dihadapannya, Tawan duduk dengan semangkuk sereal dipangkuannya.
"Dia melakukannya dengan baik." Tay masih belum mengalihkan tatapannya dari TV layar datar diruangan itu.
Kemudian Alice menyahut,
"Kau harus memberinya ucapan selamat."Tawan terkekeh mendengar hal itu. Dia tidak bisa membalas perkataan Alice secara tepat. Pemuda tampan itu mengunyah serealnya lambat-lambat dengan kening berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
H.E.R
FanfictionKita pernah sedekat Nadi, lalu kemudian sejauh Matahari- Tay-New 💙 #TawanVihokratana #ThitipoomTechaapaikhun #Tay #New #Polca #taynew