Rindu

3 2 0
                                    

pagi menyapa dengan hamparan rindu
menebas segala titah pagi dengan pahatan senyum

tak perduli langit penuh jelaga
tak perduli jemari mendingin kaku

tak perduli bernafas tanpa ozon atmosfirmu
sesak ini begitu menghunus kalbu

membuncah hingga mencabik dinding sukmaku
ku tulis kalimat rindu pada aliran darah

ku rasakan rindu itu juga mengekang jiwamu
pada dinding gemeretak rasa itu terlukis jelas

biarlah kerinduan menjadi indah
pada jiwa yang terdalam penuh sesak

biarlah rasa yang mendingin membantu menjadi indah
dalam pahatan cinta yang tak lekang waktu

dengarlah bisikan rindu pada dedaunan
yang terkirim lewat tetes tetes embun pagi

jangan pernah katakan kau menjauhiku
ku genggam jemarimu dalam mayaku

agar kau tak lagi terlunta dalam titah aksaramu
menarilah bersamaku dalam kanfas kaca yang membiru

air mata aksaramu penuh rindu, dalam terjal yang terpahat
ku mengerti dirimu, karena aku ada dalam kata rindumu

RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang