"Vi.. di panggil Bu Nyimak di kantor, katanya ada urusan penting"
-----
"Lah bu emangnya harus saya ya?" Ucap Viona tak terima karena terpilih sebagai pencatat siswa atau siswi yang melanggar peraturan sekolah. Viona akan terima jika Ia hanya memerhatikan teman sekelasnya tetapi, Ia terpilih sebagai pencatat siswa kelas XII bagaimana mungkin, sedangkan ia baru duduk di kelas XI.
"Karena kamu tercatat sebagai siswi yang memiliki sikap sempurna di sma ini, semua guru membicarakanmu." Puji bu Nyimak. Namanya seperti itu karena ia menuntut siswa meperhatikan dan mendengarnya dalam pembelajaran alhasil ia mendapatkan Gelar 'Bu Nyimak' padahal nama aslinya Nuni.
"Ibu, saya ini terkesan cuek loh, bukan berarti sikap saya bagus, dan lagi saya takut kalau anak kel---" Belum selesai Viona mengucapkan argumennya Ibu itusudah memberikan selembaran kertas yang membuat Viona tidak dapat membantah perintah Bu Nyimak.
'PERINTAH INI TIDAK BOLEH DIBANTAH, KARENA INI MERUPAKAN KEPUTUSAN KEPSEK SENDIRI!!
SEBAGAI PENCATAT SISWA/I KELAS XII YANG MELANGGAR PERATURAN ADALAH VIONA ANINDIRA.
TUGAS:
1. Mencatat siswa yang berpakaian tidak rapi.
2. Mencatat siswa yang tidak disiplin.
3. Melaporkan siswa yang merokok atau membully adik kelas.
4. Mencatat siswa yang berkata kasar atau kotor.
Jika ada yang membantah peraturan tersebut, membully,
Mengancam dan menyogok Viona maka siswa/i tersebut akan
Mendapatkan nilai sikap yang buruk dan tidak diluluskan.
'SELAMAT BERTUGAS'
Setelah membaca itu Viona menatap Bu Nyimak yang sudah memasa senyum manisnya yang terlihat menyeramkan bagi Viona karena garis mata Bu Nyimak itu melengkung ke atas dan sangat tajam. Merasa tidak ada lagi yang bisa dipertimbangkan akhirnya viona menerima dengan berat hati, lalu pergi menuju kelas.
***
"Vio Lo tadi disuruh apa sama Bu Nyimak?" Tanya Edrea Zeta Leteshia. Yang sering di panggil Zeta atau pun Rea. Ia merupakan teman Viona sejak awal masuk SMA ini. Entah kenapa Ia sangat betah dengan sikap Viona yang terkesan cuek.
"Bukan apa-apa." Jawab Viona singkat dengan wajah datarnya.
"Serius lo? Mau ke kantin gak gue laper nih."
"Yuk." Jawab Viona lalu berjalan menuju kantin. Ia meninggalkan Zeta yang sedang memperbaiki rambutnya didepan kaca.
"Woy Tungguin gue kek."Pekik Zeta lalu pergi mengejar Viona.
Zeta sampai ngos-ngosan mengejar Viona,
"Lo lama sih" Ucap Viona lalu menyangkutkan pulpen yang ia bawa ke sebuah buku journal. Zeta menatap buku itu heran dan penasaran.
"Itu buku lo bawak untuk apa sih?" Tanyanya dnegan penasaran.
"Gue mau kasih tau, tapi lo jangan bocorin," Kata Viona yang di jawab anggukan semangat dengan Zeta. Viona menceritakan semua kejadian saat ia di ruang guru dengan Bu Nyimak ralat Bu Nuni.
****
"Gue bantuin yah Vi, please dehh" Ucap Zeta memohon agar dapat membantu Viona. Awalnya Viona tidak mau karena yang diingatan Zeta hanya Cogan, cogan dan cogan, makanya Ia ingin membantu Viona karena kebanyak n cogannya itu anak anak nakal.
"Lo mau bantuin gue apa mau liat cogan?" Tanya viona to the point.
"Ya... gue bantuin lo lah... sekaligus cuci mata, yukk langsung ke kantin 7" Jawab Zeta lalu memeluk lengan Viona dan berjalan menuju sarang tawon maksudnya sarang anak anak nakal.
Viona dan Zeta mengambil tempat duduk di pojokan no 2, bukan berari di paling sudut, Viona snagata tidak tahan duduk disana Ia melihat asap rokok yang mengepul, siswa bernyanyi-nyanyi dengan gitar, yang paling membuatnya tidak betah, Ia melihat segrombol kakak kelasnya yang memakai pakaian ketat, sepatu bebas, baju pendek dan rambut yang di cat warna warni, ada di antara mereka yang merokok.
"Wah Gila ya...mentang mentang paling tua di sekolah ini lupa sama peraturan, gimana nih Vi baru sehari aja satu buku udah penuh mungkin" Ucap Zeta yang baru kembalisehabis memesan sate.
"Yaudah Lo bantuin gue nyatet hari ini."
"Tapi Vi kalo merek tau Lo yang bertanggung jawab bisatamat riwayat lo disini."
"Itu juga sih gue pikirin, tapi udahlah ya kita liat aja nanti." Jawab Viona santai lalu kembali memperhatikan lingkungan sekitarnya. Tak lama kemudian pesanan makanan mereka pun tiba, baru saja Viona dan Zeta menikmati makanannya, ada yang bereteriak dan naik ke atas kursi.
"Woyy.. gue ada berita nih" Teriak seseorang itu, lalu semua yang ada di kantin langsung mengerumuninya dan ada bisikan bisikan penasaran. Begitu pun dengan Zeta tapi tidak untuk Viona.
"Ada apa sih cong?" Tanya teman dari laki-laki tadi.
"Jadi gini, katanya ya guru ngadain penilaian sikap untuk anak kelas 12 dan kalo catatan sikap nya banyak kita langsung gak di lulusin, gimana nih?"
"Emang siapa sih? Biar kita labrak aja"
"Iya berani macem-macem sama kita entar ketu geng kita marah lagi." Ucap beberapa siswa yag tidak terima dnegan hal itu.
"Nah itu dia gue gak tau yang nyatet nya siapa.Yang jelas sih dia punya nilai sikap yang bagus di sekolah ini." Ucap Fahri, lelaki yang mengumumkan berita itu.
Zeta yang ikut berdiri di sela-sela kerumunan itu langsung menatap ke arah meja Viona. Tetapi Viona sudah tidak ada lagi disana.
"Loh viona mana?" gumam Zeta, Ia melihat ke arah sekitarnya mencari keberadaan Viona, tetapi tatapannya tiba-tiba terkunci saat Ia melihat ketua para cogan menatapnya seolah tahu apa yang sedang di pikirkan oleh Zeta. Melihat hal itu, Zeta segera berlari keluar dari kantin menuju kelas.
____
SEKIAN TERIMA KASIH :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ScratcheS
Teen Fiction"Lo itu gak jauh jauh dari sampah!" Viona seorang gadis remaja yang terkesan cuek, dan tidak peduli dengan hal yang tidak ada hubungan apapun dengannya bertemu dengan seorang remaja laki-laki yang sangat populer karena ketampanan dan kenakalannya. S...