Satu

225 18 1
                                    


Pagi ini cuaca di New york sangat bagus sama seperti seorang wanita berambut pendek sebahu yang kini berjalan di pinggiran kota

Wanita ini hanya berjalan santai menyusuri jalanan kota new york sebelum pergi nanti malam

Malam nanti rencanannya ia akan ke korea berkunjung ke tempat dimana orangtuanya tinggal

Seperti yang kalian ketahui wanita ini adalah blasteran korea-indonesia ,dia di new york untuk menyelesainkan sma nya

Ia sampai di depan pintu sebuah flat apartemen yang ia tempati sendirian, karena mengingat semua keluarga serta sahabatnya ada di korea

Eve membersihkan badannya dan mengganti pakaiannya lalu berbaring di tempat tidurnya ia menunggu jemputan untuk ke bandara

Dua puluh menit ia berbaring ia mendapat telepon bahwa bodyguard ayahnya telah sampai di loby

Eve menyeret koper sedang berwarna navy kaluar dari flat apartemen nya lalu turun ke bawah

Di depan ia bisa melihat mobil mewah berwarna hitam yang tidak asing lagi baginya, tak lain bodyguard ayahnya

Eve langsung masuk ke dalam sedangkan kopernya di simpan di bagasi oleh sang bodyguard

"Langsung ke bandara nona? "

"Ya"

"Nggak mampir? "

"Gak"

Para bodyguard sudah biasa dengan kelakuan Eve yang kelewatan cuek terhadap orang sekitar

Setelah sampai di bandara Eve masih di kawal hingga di dalam lalu Eve masuk ke dalam pesawat

Setelah menunggu hanya sekitar 10 menit pesawat yang di tumpanginya lepas landas

Eve hanya menikmati pemandangan di luar jendela sambil mendengar lagu lewat earphone nya

*

Eve sampai di Seoul sudah agak siang tapi cuaca sedang buruk karena untuk saat ini seoul sedang diguyur hujan

Eve menyetop taxi lalu langsung menuju ke rumahnya, hanya perlu 15 menit taxi yang ia tumpangi berhenti di depan satu rumah mewah

Eve langsung membayar ongkos taxi lalu langsung turun dan berjalan di tengah hujan menyusuri taman rumahnya sebelum sampai di depan pintu

Eve memencet bell, pintu dibuka oleh salah satu pembantu yang bekerja dirumah eve

"Masuk nona"

Eve hanya tersenyum tipis bahkan sangat tipis tak terlihat seperti senyuman dimata orang lain

Eve menyeret kopernya lalu naik ke lantai tiga tempat dimana kamarnya berada, di lantai dua rumah ini memang hanya ruang makan dan ruang santai

Saat masuk ke dalam kamarnya aroma vanila langsung menusuk indra penciuman nya, kondisi kamarnya pun tak ada yang berubah

Bahkan boneka stitch berukuran raksasa yang Eve tinggalkan di atas kasur posisinya masih seperti itu, tak ada perubahan

Eve mengganti pakaiannya menjadi kaos hitam polos dan celana training yang warnannya senada dengan kaos yang ia kenakan

Ia hanya berbaring sambil memeluk boneka yang menjadi kesayangannya itu dan sesekali memainkan ponselnya

Ayahnya memang seorang presdir di perusahaan yang sangat ayah dan ibunya bangun dari titik paling awal

Ibunya? Sudah berada di surga bersama Tuhan, kenyataan bahwa Tuhan lebih menyayangi ibunya

Eve memiliki dua kakak dan keduannya laki-laki dan mereka berdua juga sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing

Tunangan ❌Sehun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang