Tiga

111 10 1
                                    


Sinar matahari pagi menembus celah gorden berwarna hitam yang ada di dalam kamar

Sang empunya kamar masih betah berbaring di atas kasur, enggan beranjak dari sana walau ia sudah membuka matanya

Sekarang ia sedang sibuk bermain ponselnya masih malas untuk beranjak dari atas kasur

Setelah dua puluh menit berlalu Ia akhirnya bangun lalu langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya

Eve keluar dari kamarnya menggunakan celana training hitam dan kaos lengan panjang yang berwarna sama

Ia menuju dapur dan langsung duduk di meja makan, kebiasaan Eve dari kecil seperti ini

Setelah mandi langsung duduk di meja makan sambil memeluk lututnya dan sekarang sedang menonton dance covernya sendiri

Papanya baru saja datang dari ruang tamu bersama dengan abang dan kakaknya melihat Eve, mereka otomatis tersenyum

"Dek? "

"Papaa!! "

Eve menunggu papanya menghampiri dirinya baru mereka berpelukan, setelah berpelukan papanya langsung duduk begitu dengan abang dan kakaknya

Makanan akhirnya di antar oleh pembantu mereka satu per satu dan yang paling terakhir adalah Sang mama yang datang dari dapur

Wanita itu mampir mengecup dahi Eve, lalu menyajikan kopi dan teh, tentunya yang di sediakan pada Eve adalah susu

"Makan dulu dek"

Eve menyimpan ponselnya di saku celananya

"Mama ambilin ya? "

"Boleh"

Eve menunggu mamanya mengambil makanan untuk dirinya, sedangkan kakak abang dan papanya sudah makan duluan

" Nih dek"

"Makasih ma"

Eve mulai makan perlahan, sesekali menjawab pertanyaan yang diajukan padannya

"Balik kapan dek?

" Dua minggu depan"

"Nanti siap-siap ya, kita ada tamu"

"Pantesan bibi daritadi bersih-bersih terus"

"Papa minta satu permintaan dek, satu aja gak lebih"

"Apa itu? "

"Apapun yang terjadi nanti kamu trima ya"
"Permintaan papa nanti"

"Iya pa"

Eve merasa bahagia saat melihat papanya tersenyum tulus seperti dengan persetujuan Eve tadi ia sangat senang

.
.

Setelah makan tadi Eve kembali naik ke atas di suruh oleh mamanya untuk istirahat saja di kamar

Kamar yang mendominasi warna hitam ini di penuhi dengan foto polaroid Eve bersama orang-orang terdekatnya

Foto Eve dengan satu persatu sahabatnya, ada beberapa foto dirinya dengan sang kakak dan abang

Foto dengan orangtuanya dari ia masih kecil hingga ingin berpisah ia akan ke New York, tapi Eve terhenti di tiga foto yang berjejer

Eve tersenyum melihat tiga foto polaroid yang berjejer di depannya sekarang

Foto itu adalah foto dirinya dengan salah satu sahabat masa kecilnya yang sekarang Eve tak tau entah dimana dia sekarang

"Gw kangen lo hun"

Tunangan ❌Sehun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang