Empat

104 13 0
                                    

Mereka semua sekarang telah duduk di sofa yang tersedia di ruang tamu

Pembicaraan telah selesai setelah 20 menit yang lalu, mereka sekarang bersiap untuk keluar diner bersama di salah satu resto

Saat mereka sedang berdiskusi Eve pamit menuju kamarnya untuk mengambil ponselnya

Eve diam sejenak menatap cicin yang ada di jarinya, cincin yang sama seperti cincin yang ada di jari pria yang duduk di sofa ruang tamu rumahnya

Eve kembali turun karena sudah dapat teriakan dari lantai bawah karena mereka sedikit lagi akan pergi

"kamu sama Eve ya"

"Iya pa"

Mereka berdua masuk ke dalam mobil sport berwarna putih milik sehun pria yang menjadi tunangan Eve

Hanya keheningan yang menyelimuti mobil yang di tumpangi sehun dan Eve, keduanya memilih untuk diam

Sampai di depan restoran mereka berdua keluar bersama, keluarga mereka memesan makanan

Sedangkan sehun meminta izin untuk mengajak Eve ke taman yang ada di restoran ini..

Eve duduk di ayunan sedangkan sehun berdiri di sampingnya

"Eumm, ve? "

"Ya"

"Gw harap kita jalanin ini seperti pasangan umumnya ya"

"Ya"

"Lo masih gak berubah ternyata, masih dingin sama orang sekitar "

"Lo tau itu dari mana? "

"Gw tau semua tentang lo"

"Masa? "

"Lahir tanggal 29 maret di Sydney, SD di Indonesia, SMP di Indonesia, dan SMA di New York, tanggal 29 maret nanti umur 15 tahun, gak bisa minum kopi, gak bisa minum teh, suka susu coklat sama vanila, atlet bulutangkis sama renang juga nembak kalo manah kayaknya iya, hobi videografi sama fotografi, temen cewek Erika, aurel, Bella, temen cowok ada wintan, rldel, shenn, ohiya indigo, bisa baca pikiran orang"

"Kok? "

"Jago kan gw"

"Darimana lo tau"

"Gw cehun lo ve, yang lo bilang gege tersayang lo"

"Sehun? "

"Iya gw sehun yang sampe SMP lo panggil cehun"

Eve tak lagi memperdulikan sehun ia segera beranjak dari ayunan mengangkat dress nya berjalan cepat menuju toilet

Sehun hanya pasrah ia tau Eve pasti masih kecewa dengan dirinya

Sehun lebih memilih untuk duluan ke meja dimana keluarga mereka makan

"Eve mana hun? "

"Di toilet"

Sehun menunggu Eve untuk makan, tak lama Eve datang dan duduk di antara kakak dan abangnya dan berhadapan dengan sehun

Eve hanya melirik sehun tajam lalu mengambil garpu dan pisau lalu menyusul kakak dan abangnya makan

Sebelum ia makan ia curiga dengan daging steak di depannya seperti bukan daging sapi

Sehun berdiri mengambil makanan Eve lalu ditukar dengan punyanya

"Punya aku sapi, kamu kan alergi ayam"

Eve hanya menatap sehun datar lalu mengucap terimakasih dan melanjutkan makanannya

Makan Eve menjadi lambat karena beberapa kali ia di buat tertawa oleh kakak dan abangnya karena lelucon mereka berdua

Tunangan ❌Sehun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang