Ragu dan Rindu

268 17 2
                                    

Sebab kini, ceritamu dan ceritaku hanya sebagai pelengkap, bukan sebagai tujuan akhir. Namun, harapanku kaulah yang disiapkan untukku menjadi sebuah takdir.

Perjumpaanku denganmu bisa dibilang tidak melewati batas yang dipersiapkan. Bahkan, langit pun sangat khatam dengan kesan awal kita saling tersenyum. Indah bukan ? Kau yang kini menemani hariku di saat aku terpuruk, kau juga yang telah memberiku pemahaman untuk berjuang. Jujur saja, aku masih sangat sakit dengan kegagalanku membina cerita cintaku di masa itu, kalau kau tahu? Aku dicampakan bagai bom atom yang dilontarkan di kota nagasaki dan hiroshima. Baginya, aku hanya seorang mahasiswa yang tak bisa menghidupi kesehariaanya. Aku sadar diri aku hanya bermodal otak dan keahlian yang aku punya saat ini, untuk mengembangkan bakatku. Sudah ada niat untuk memberi sikap yang cukup mapan ketika lulus kuliah. Namun apa? Dia tidak sabar dia membuangku seperti kicahan piring, lalu dia berdalih aku tak dewasa, padahal jelas-jelas alasannya satu "aku tak punya cukup harta". Tak ada patah hati yang disengaja, tapi, kalau kau tahu rasanya sakit hati ketika ditinggalkan, lalu alasanya kau tak punya harta. Itu patah hati yang luar biasa ! Sebab diriku belum mampu untuk mempersiapkan itu. Ada waktunya.

Itu ceritaku yang lalu, aku hanya ingin berbagi denganmu, menceritakan keseharianku kepadamu, berbagi tawa denganmu, bahkan, keluh kesahmu pun menjadi bahan obrolan yang luar biasa bagiku. Aku tak memaksamu untuk selalu ada untukku, apalagi untuk mau melakukan hal bersama denganku. Tidak ! Aku tak ingin merusak kedekatan kita hanya karena egoku yang pernah salah aku tunjukan. Setiap hari, aku lebih banyak berintrospeksi, aku tak ingin menyalahkan orang-orang di sekitarku, bukankah, kita yang harus bertanggung jawab atas sakit hati yang kita peroleh?. Kita yang menjalankan hidup ini, seharusnya kita tak boleh menyalahkan seseorang yang pernah membuat kita sakit, kitalah yang seharusnya berintrospeksi, kenapa orang-orang itu tega menyakiti kita? Ada yang salah dari diri kita, itu yang harus kita perbaiki. Bukan malah mencaci orang lain dan menjadikan orang lain sebagai bulan-bulanan kegagalan hati.

Bagian ini menjadi bahan introspeksiku, kenapa kau tak berani menceritakan keseharianmu?, kenapa kau tak berani melangkah denganku? Iya, karena ada suatu trauma diantara kita. Aku pernah salah, aku pernah khilaf. Mungkin kau memikirkan itu semua, kau tak ingin semua kesalahan terulang ketika merajut asa yang panjang. Tapi, begini aku jelaskan kita ini harus sama-sama melakukan kesalahan terlebih dahulu, agar kita bersama bisa saling menguatkan dan tahu bagaimana cara menyikapi bencana yang terjadi di hati kita. Mungkin ini salah satu cara agar kita bersama-sama di kemudian hari, saling mengerti dan saling toleransi.
Aku sudah menyatakan perasaanku, aku ingin mengenalmu lebih jauh, aku ingin kita saling bercerita, agar kita tahu apa yang sama-sama kita rasakan. Bukankah ini salah satu cara kita berusaha membuka diri? Mau sampai kapan kita meratapi sakit hati, kalau kita sendiri yang tak ingin berusaha meluangkan waktu untuk mengolah diri. Kau tahu? Kini malamku habis memikirkanmu, aku rasa ada yang kau pendam, aku rasa ada batin yang bergejolak, kau takut aku takut, kita sedang diantara jembatan yang tersambung, namun tak berani saling maju untuk bersatu. Andai hati ini punya keberanian untuk mengungkapkan rasa nyaman, hal itu aku tahan, agar perbincangan kita semakin tanpa ikatan. Aku khawatir membangun komitmen baru, aku khawatir menciptakan cerita baru. Iya, aku merasa hanya aku yang ingin seperti itu, tapi, kau tak ingin. Bukan aku menerka-nerka tapi kegiatanmu saat berbincang denganku menunjukan hal seperti itu. Entah, ada yang berbeda saat aku menatap nanar matamu yang berbinar, ada sentuhan yang menggoyakan seluruh pikiran. Aku hampir bingung, apa ini jatuh hati? Atau kau idaman hati? Atau kau hanya ingin mampir melengkapi sakit hati?. Ah sudahlah hatiku selalu berontak terkontaminasi oleh zat-zat pelipur sakit yang dahulu masih bersarang.

Aku hanya berharap kau selalu bahagia, ada atau tidaknya aku. Aku juga selalu berdoa agar kau selalu dikuatkan dalam hal apapun. Pesanku, yakinkan dirimu untuk memilih hal yang benar-benar membuatmu bahagia. Jika aku tidak masuk daftar bahagiamu, singkirkanlah aku. Aku memang berhak di patahkan kembali.
Ada ragu yang mendalam untuk menguntaikan semua rasa ini kepadamu. Tapi, aku rindu jika tak bercengkrama denganmu. Memang sekarang lebih baik seperti ini, kau dengan duniamu, aku dengan duniaku. Biar alam yang mengembalikan rasa cinta diantara kita yang pernah di jatuhkan oleh orang lain. Aku tak tahu apakah aku ragu? Apa rindu kepadamu?. Yang jelas; walau kau hanya sebentar dan tak menetap atau nantinya kau akan menjadi permaisuri surgaku. Terimakasih, telah mengukir cerita di perjalanan ini. Semoga kelak kau sadar ada aku yang ingin berusaha untukmu.

- ku persembahkan sajak ini untukkmu-

Andai pertemuan kita di ungkapkan dari sejak kita bersama
Andai saat itu aku tak buru-buru mengambil jalan yang salah. Mungkin kini ceritanya berbeda. Kini kau seperti manusia yang takut akan cinta. Terobsesi pada sakit hati yang pernah kau terima. Hingga langkahku tak pernah kau percaya. Usahaku, hanya kau lihat sebagai janji manis. Aku sudah diujung tanduk terkapar dengan harapan. Semua sudah tak bisa membedakan mana yang tulus dan mana yang modus. Orang-orang rusak telah memunafikan perasaan yang dibina, lalu dengan mudah meninggalkan dengan alasan yang fana. Aku dan kau menjadi korban ketidaktahuan, saat sakit hati di kumandangkan, kita lupa untuk membangun cinta yang akan dikuatkan. Aku tak tahu akhirnya seperti apa. Jika ditengah perjalanan nanti kau memutuskan untuk bersama atau tidak, aku harap kau mau bersama-sama saling berbicara, bertegur sapa dalam obrolan dan membuka pikiran. Agar aku selalu mengerti bagaimana menyikapi hati yang telah patah. Dan aku mengerti, bagaimana menumbuhkan rasa cinta yang telah patah.

-dariku yang kini telah di lema akan ragu dan rindu-

Penulis : agung akhdani ( 1/desember/2018)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ragu dan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang