Hari ini panas banget, demi apapun lebih panas daripada hari biasanya. Kata orang-orang yang lalu lalang melewati Atsumu hari ini Neraka lagi bocor. Gak heran si, emang panas banget.
Dengan kacamata hitam yang sengaja ia bawa, Atsumu menatap matahari. "Perasaan gue aja atau emang matahari terlihat lebih dekat dari biasanya?"
Keringat mengucur deras, Atsumu lelah berjalan. Niatnya setelah sampai di gerbang perumahan, Atsumu akan naik angkot atau taksi yang berlalu lalang. Namun sampai sekarang tidak ada satupun angkot maupun taksi yang lewat, dengan terpaksa ia pun berjalan kaki.
Sungguh cobaan yang begitu berat.
Dewa sepertinya masih memiliki belas kasihan ke Atsumu padahal dosa dia udah numpuk banyak banget, kalau dihitung-hitung mungkin bisa buat cilok bang Akiteru seumur hidup.
Tak jauh dari tempat Atsumu berdiri, ada abang-abang dengan suara melengking tengah menawarkan dagangannya.
"MIJON MIJON!! FRAQUA FRAQUA!! CANGCIMEN!! CANGCIMEN!! SAYANG ANAK SAYANG ANAK"
Abang pedagang asongan yang berubah menjadi penyelamat Atsumu. Walaupun keringat mengucur deras yang membuat tubuh si abang bau keringat yang ulalalah beibeh syalalala icikiwir ihiy ihiy asoyy, Atsumu tak peduli.
🔸🔸🔸
Anak-anak yang sudah sampai, oleh beberapa guru di suruh baris dulu. Iya baris, di tengah teriknya matahari mereka malah disuruh baris di pantai. Katanya Kepsek mau memberikan sepatah kata atau lebih.
"Selamat pagi menjelang siang anak-anak!! Berdirinya Bapak disini ingin mengatakan sesuatu untuk kalian. Terimakasih untuk kalian semua yang sudah datang kesini, bapak merasa terharu kalian mau datang padahal kemarin kalian sudah bekerja keras untuk memperbaiki sekolah. Sesungguhnya kegiatan ini tidak wajib kalian ikuti, ini hanya sebuah hadiah untuk kalian. Apa kalian sudah melihat berita pagi ini? Bapak masuk tv loh, berita tentang sekolah yang membeli pantai atas nama sekolah memang benar. Jadi jika kalian ingin datang kesini dengan gratis boleh saja, asalkan di pintu masuk tadi kalian memperlihatkan kartu pelajar asli agar kalian diperbolehkan masuk. Sayangnya sekolah hanya membeli setengahnya saja. Ngomong-ngomong nanti malam akan ada pesta kembang api, bila kalian ingin melihat boleh saja, gila kalian sudah lelah bermain tentu saja kalian diperbolehkan untuk pulang. Karena sekali lagi kegiatan ini tidak wajib. Jika kalian ingin bermain di air, tolong jangan terlalu jauh. Itu ada tali pembatas, tolong jangan melewati tali pembatas itu. Bapak tidak ingin kegiatan yang menyenangkan berujung tragis. Oke sekian dari Bapak. Selamat menikmati"
Mereka pun langsung bubar, liburan seperti ini jarang terjadi. Jadi harus di nikmati. Tapi bagi Kenma, mau liburan ataupun sekolah sama saja. Sudah pasti dia lebih memilih duduk bersantai di bawah payung sambil bermain game, lalu ditambah angin sepoi-sepoi yang menerpa rambutnya. Tak lupa minuman segar ala pantai yaitu buah kelapa. Sungguh nikmat duniawi bagi Kenma.
Itulah yang ia bayangkan saat perjalanan menuju pantai, namun ekspetasi memang tak seindah kenyataan. Nyatanya ia malah berlarian kesana-kemari, lompat sana-sini, lalu terjatuh. Kenma memang pemain voli yang handal, jika itu di lapangan voli. Tapi voli pantai? Kenma tidak bisa berbuat apa-apa. Jika saja Hinata tak memaksanya untuk bermain voli pantai bersama Kageyama dan Terushima, sudah pasti Kenma tolak mentah-mentah.
"Ngomong-ngomong kok gue enggak liat kembaran lu? Kemana dia?"
Bokuto menyadari tidak ada yang ngebacot kakak-adik. Ternyata emang anaknya hilang satu. Padahal dia fans berat bacotan Atsumu sama Osamu, tiap kali mereka berantem pasti Bokuto ngomporin mereka biar makin panas. Gak tau sejak kapan Bokuto jadi suka ngomporin orang-orang yang lagi berantem.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA Haikyuu
FanfictionGausah banyak bacot. Lu mau masuk sini? Hati-hati aja tambah bego. 。。。 - Haikyuu © Haruichi Furudate - (Name) cuman jadi tokoh numpang lewat alias tokoh sampingan __________ ;020418