Tuberose (chapter 7) present by Rosébear

1.5K 202 43
                                    

Tuberose 07 [KaiSoo ff]

Present by RoséBear

Warning: Everything include in the rating applies to the level of language, adult content, sexual situation in this story, Mpreg!

Disclaimer : Just a fanfiction!

Summary: Follow your passion, follow your satisfaction. You get danger!

Created: 171229

Di bawah bulan yang sedang bersinar. Sang malam telah menyaksikan, bagaimana semua kehampaan menjadi sebuah ketakutan.

Ia berdiri dengan semua keinginan. Menemukan jingga di dalam senja.

Lelaki itu... ya pemuda dengan rambut jingga yang sedang menarik kedua lututnya, mengurung pandangan dalam kehampaan. Melewatkan formasi bintang di langit yang bisa dia saksikan melalui cela atap bangunan.

"Kyungsoo..."

Panggilan lirih dari Kai menyadarkan pemuda itu. Pelan kepalanya menoleh dan dalam satu gerakan dia beranjak.

"K-Kai?"

Ketika dia sangat ingin memeluk sosok yang baru saja muncul dalam pandangan. Sesuatu yang sudah ditunggunya dengan melewati malam-malam panjang.

"Sssttt. Sekarang kau boleh menangis."

Matanya memang tidak pernah mengalirkan air mata sejak berada di ruang sempit ini. Meski terhalang silangan kayu yang begitu kokoh memenjarakan keberadaan Kyungsoo.

'Dua hari lagi adalah pertempuran besar. Seseorang harus dikorbankan, dan seperti yang kita tahu Kaisar bahkan tidak memiliki anak perempuan. Dia mengubah rencananya untuk menyingkirkan Kyungsoo. Kupikir sejak dia menyadari keistimewaan Kyungsoo, menghancurkan tempat asal ratu dan menjadikan keluarga kecilnya hidup bahagia. Dia benar-benar mengerikan menggunakan alasan mencari kehormatan dewa perang.'

'Kaisar tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Ratu tidak akan pernah mengandung anaknya. Sejak kecil dia sudah disterilkan.'

'Apa maksud tuan?'

'Saat kecil ratu pernah datang ke negara ini, kakeknya yang merupakan raja pada masa itu mengatakan jika dia ingin salah satu cucu perempuannya tidak bisa mengandung untuk menjadi pengajar agama dan Byun Baekhyun terpilih.'

'Aku tidak mengerti bagaimana para orang tua itu berpikir. Kupikir anak adalah kebahagiaan untuk seseorang terutama wanita.'

Kai mengingat dengan jelas alasan kenapa kemudian dia menemukan Kyungsoo berada di penjara yang mengurungnya seorang diri. Pemuda mungil itu tampak sangat kurus dalam hitungan hari.

"Hiks..."

Isakannya semakin bertambah saat Kai memaksa kedua tangannya melewati sela kayu dan memeluk Kyungsoo erat.

"Maafkan aku karena begitu lama menemukanmu."

Dia berbisik pelan di sela-sela pucuk kepala Kyungsoo.

"Maafkan aku."

Bisikannya seperti alunan melodi nan lembut yang mengurangi isakan Kyungsoo.

'Jika Kaisar sadar ratu tidak akan pernah mengandung. Sesuatu yang sangat buruk pasti tetap akan terjadi. Hanya saja kita dalam situasi yang berbeda.'

Tarikan Kai semakin kuat. Dia benar-benar tidak ingin kehilangan pemuda ini. Setiap kata yang berlalu lalang sebagai alarm kesadaran telah membangkitkan tekad pemuda ini

TUBEROSE [KaiSoo ff On Going/Mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang