Satu

1K 7 1
                                    


Di dalam sebuah kelas itu terdapat berbagai macam tipe manusia. Ada yang suka tidur, pembuat onar, dan ngebaperin teman sebangku. *eh

Termasuk di Gangnam Private School , suara memekakkan itu kembali terdengar.

"Heh Junedi! Balikin tipe-x guee!!"

"Woi Taehyung jangan naik meja napa!"

"Daehwi! Itu liptint emak gueee!!!"

"Astaga Guanlin, jadian yok!"


Disudut kelas, 4 gadis-Lisa, Jennie, Rose, dan Jisoo duduk dengan tenang. Jennie memutar matanya malas, dia benci dengan keributan. Sementara Lisa sibuk menjadi kelinci percobaan Jisoo dan Rose, karena ketiga gadis penggila make up itu baru saja membeli sekarung Chanel Beauty.

"Guys, kekantin yuk! Aku benar-benar benci situasi ini," Jennie mendecak.

"Sebentar! Aku harus menyemprotkan setting spray nya!"

Rose buru-buru menyemprot asal muka Lisa dan membereskan make up nya. Lisa menatap dirinya dengan senyuman tipis,

"Not bad. Good job, unnie!"

Mereka bertiga baru menyadari kalau Jennie sudah melenggang meninggalkan kelas. Benar-benar human Chanel tidak sabaran.

Sesampainya di kantin, Jennie benar-benar menyesal. Seluruh tempat duduk disana penuh. Mata kucingnya menatap tajam seluruh sudut, membuat beberapa adik kelasnya menunduk takut. Kim Jennie si konglomerat dan penindas-julukan yang melekat padanya.

"Jennie! Disini, bodoh!"

Dengan entengnya Lisa berteriak seperti orang kesetanan, membuat seluruh pandangan kantin beralih padanya. Jennie menghampiri Lisa, Jisoo, dan Rose.

"Pelankan suaramu, Manoban."

"Hehe, maaf unnie."

"Lisa, aku lihat dari Vogue ayahmu baru saja membuka restoran terbesarnya di LA?" Rose mengalihkan atensinya ke Lisa setelah membaca sekilas berita di timeline nya.

"Ya, dia berhasil menggaet Ariana. Mungkin itu alasan utama namanya ada di halaman utama Vogue," ujar Lisa malas.

"Hei, jangan begitu. Seharusnya kau sangat bersyukur. Setidaknya uang sakumu bisa bertambah banyak," kekeh Jisoo.

"Sudahlah, aku tak ingin membahasnya,"

Lisa mengelap sudut bibirnya dengan serbet dan beranjak pergi. Selalu seperti ini. Tampaknya hubungan Manoban dan Bruschweiler tidak akan menyatu lagi.

"Apa aku perlu menyusulnya?"

"Jangan, Rosie. Biarkan Lisa sendiri. Habiskan pancake mu," titah Jennie.

"Baik, unnie."

•••


Lisa melangkah cepat. Dia tidak peduli dengan tatapan dari adik-adik kelasnya. Lalisa Manoban, putri tunggal Marco Bruschweiler, koki sekaligus milyarder ternama dari Swedia. Namanya melambung tinggi di trending setelah berhasil menggaet Ariana Grande menjadi model iklan restorannya.

BLACKPINK [21+]Where stories live. Discover now