04

2.5K 44 1
                                    

Halo!
Maafkan caramel atas Chapter baru yang begitu lama sekaliiii di update..

Happy reading!

_

Burung burung bertebangan berkicau mendatangkan suara yang keras di ruangan yang sepi, sunyi, dan gelap ini.

Mulai mengucek kedua mata, "Ahhhh... yang benar saja! burung itu ribut nya minta ampun" batin Aleta

Tangan keluar dari selimut itu menuju ke meja kecil tempat melekatnya sebuah ponsel yang terdengar suara pesan masuk entah dari siapa itu

"Huhh? Ada apa dengan anak ini?" Pesan yang masuk dari Nadine

"KEBOOOO!!" pesan yang singkat dari seorang Nadine

Tangan ku benar benar gatal ingin menjawab pesan nya, "Gangguin aja"
"Kangen lo?"

Aku merasa tidak perlu menunggu pesan dari Nadine yang tidak penting ini,
segera aku turun dari ranjang dan membuka gorden jendela agar membantu mata ku terbuka dengan lebar

Merenungkan sejenak di depan kaca jendela, entah. Aku hanya ingin menghangatkan perasaanku. Tapi kenapa malah membuat ku bergairah ketika memikirkan seorang Raka

"Apa ini? membuat ku ingin bergairah saja!" gumam ku

Aku membayangkan bagaimana nantinya kalo aku dan Raka melakukan permainan yang hebat, "Mungkin akan membuat tubuh ku bergetar, dan tentu akan nikmat. Ah tidak sabar!!" 

Permainan yang hebat itu menurutku hanya seks.

"Hah?!! apa yang sedang ku pikirkan barusan ini?" Batin ku

Berhenti sejenak memikirkan hal itu. Aku sudah mengumpulkan nyawa ku di pagi hari ini, segera aku pergi untuk mandi

Gadis itu berdiri tepat di depan pagar milik rumahnya.
Dengan gaya nya yang manis, menundukkan kepala bermain handphone dan pakaian nya yang begitu feminim.

"Hey!" seseorang datang menghampiri dan menyapanya

Menengok, "Raka..." ucap Aleta
"Sedang apa kamu disini?"

"Naiklah" ucap nya dengan pelan

Aleta masuk ke dalam mobil itu.

Interogasi dimulai, "Mau kemana? Kenapa berdiri di depan pagar?" tanya Raka

"Aku mau ke Supermarket terdekat" jawab nya

"Kenapa tidak memberi ku kabar?"

"Aku gak mau kamu repot..."

"Apa gunanya aku untuk mu? Kewajiban ku adalah mengikuti apa yang kau mau dan membuat mu bahagia, Aleta!" terdengar suara dari seorang Raka dengan nada tegas

Aleta tersenyum,
perasaannya tercampur aduk.
Antara rasa ingin reflek peluk Raka atau ingin senyum senyum saja dan membiarkan dia berbicara seperti itu.

Menengok ke arah nya yang tersenyum manis, "Kenapa? apa ini lucu? aku khawatir dengan mu!" balas Raka

"Hahaha.. Ya kamu lucu sekali!!" mulai menertawakan karna kelucuannya, "Tapi aku minta maaf tidak mengabari mu sedari malam kemarin"

"Lain kali jangan seperti itu!" tegas seorang laki laki

"Baik, tuan ku" ucap Aleta

Tiba di Supermarket.

"Aku ingin membeli sesuatu untuk makanan sehari ku, apa kau tunggu di mobil?" tanya Aleta

"Tidak, aku ikut!"

"Baiklah"

Terlihat Mengambil 3 buah Apel, 2 buah Semangka dan dimasukkan ke dalam keranjang

Mengambil 2 pack pembalut dan dimasukkan ke dalam keranjang

Raka menyadarkan apa yang Aleta masukkan, "Aleta..."
"Datang bulan?"

Aleta tersenyum, "Hmm.. menurut mu?"

"Ya seperti itu" jawabnya

"Iya"

Raka tersentak dan menatap wajah nya

Di mobil,
"Kamu sedang datang bulan, jadi tolong jaga baik baik dirimu!" ucap seorang Raka

Aleta tersenyum lagi.
"Iya iya, sayang"

Tiba di suatu tempat,
Tentu gadis yang Raka bawa itu bingung.

Mereka duduk di sofa.
"Raka... Apa ini apartemen mu?" tanya Aleta

"Iya, aku sengaja membawa mu kesini" balasnya

"Tapi..."

"Tidak usah peduli!"
"Siapa saja yang ada dirumah mu sekarang ini?" tanya Raka

"Hanya aku dan bibi... papa dan mama pindah ke Bandung, disana ada rumah nenek"

"Sejak kapan?"

"Kemarin" balasnya

Raka menarik tangan Aleta, "Sini"
"Ini kamarku.." ucap nya dengan membuka pintu

"Ah kamu ini.. Anak rocker sekali! hahaha" balas Aleta

Menjelang malam mereka berada di sofa dengan keadaan sedang menonton TV,

Menengok, "Apa kamu gak lapar?" tanya Raka

"Tidak.."

"Heh?? Kapan kamu terakhir makan? Tidak! Kamu harus makan! Tunggu disini, aku beli" dengan tegas Raka langsung meninggalkan Aleta di sofa

Tidak sampai 5 menit dia datang dengan membawa kantong plastik berwarna putih, "Sayang.." ucap Aleta melihatnya

"Apa aku terlalu lama?" dengan membuka kantong plastik itu lalu menaruhnya di meja dekat Aleta

"Tidak sama sekali, aku cuma mau bilang Terima kasih banyak.." mengucap dengan lembut

"Ya! makan lah itu" dengan menunjukkan jari nya ke makanan, "Aku suapin?"

"No! aku bukan anak kecil"

"Baik lah"

Malam tiba, terlihat Aleta sudah mengantuk di sofa itu.

Raka yang melihatnya tidak tega dan segera ia menyadarkan Aleta, "Sayang... tidur di kamar aku aja"

Masih mengucek mata, "Hmmmm.."
"Tapi.. Bagaimana dengan mu?" tanya Aleta

"Sudah jangan pikirkan aku, aku bisa tidur di sofa"

"Tidak apa apa?"

"Iya.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Better than youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang