chapter 3

153 15 2
                                    

Ya kini sementara dirumah Chanyeol (16:00)

"gw bersihin rumah dulu ya."ucap amel yang mulai lemas

"iya, hmm yg bersih"

"Ya" jawab singkat amel mengakhiri percakapan mereka.

     30 menit Amel ngebersihin rumah Ceye dan akhirnya kinclong tuh rumah.

"Mel, gw laper , tolong bikinin gw nasi goreng."

"hm? Kalo gw bikin nasi goreng , ntar makan malem gmn ?"

"ya makan nasi goreng yg lu buat."

"udh ga enak Yeol , mandi dulu sana." Ucap amel yang berusaha tidak beradu mulut lagi .

"hm"

      Jam 18:30

Tiba tiba tubuh Amel gemetar samapai dia lupa untuk memuatkan Ceye makan.
Amel kini tengah duduk disofa badanya menggigil , tapi Ceye ga ngerti kalau Amel demam. Ceye turun dari kamar. Sampai pada akhirnya dia menemukan Amel disofa. Namun sebelumnya dia menaruh pakaian kotornya.
  Chanyeol membangunkan Amel dari tidirnya. Akhirnya Amel pun terbangun.

"Amel tolong ambilin minum gw!" Perintahnya

"Iya tunggu bentar." Jawab amel dengan lemah

Amel pun memgambil minum untuk Ceye . Saat dia ingin kembali pandanganya buram dan dia terjatuh bersamaan dengan gelas kaca itu pun jg terjatuh.

'
"Mel!! Amel !! Bangun mel !!"

Dan tanpa sadar tangan Amel terkena pecahan gelas kaca dan darahnya terus bercucuran.

"Mel! Igo eottokhe !! Darahnya terus keluar!!" Ucap ceye dengan nada kebingungan .

Tanpa banyak mikir Ceye langsung gendong Amel dan membawanya kerumah sakit dan masuk UGD. Setelah sampai UGD . Ceye menelpon Najwa dan Carisa untuk datang ke rumah sakit . Ceye menelfon mereka .
 
Pintu UGD pun terbuka menunjukan sang dokter keluar dari ruangan dan berkata "dimana keluarga pasien ?
"em dok saya kekasihnya . "Ucap ceye membohongi dokter.
"Bisa ikut saya!"

"iya dok"

mereka berada dikamar UGD

"Amel , terlalu capek, mungkin ada sesuatu yg membuat dia lelah . Apa Amel sempat terkena air hujan karena saya lihat dia juga demam karena kedinginan mungkin amel baru saja kehujanan ?"

  Flasback

 Saat diperjalanan pulang dari rumah Carisa pada saat itu gerimis berubah menjadi hutan . Kini Amel tengah duduk dihalte menunggu bis. Waktu sudah begitu larut. Dari kejauhan ada mobil  hitam yg memgkilap yg melaju dengan kencang . Ya itu mobil Ceye. Ceye hanya melirik Amel yg ada dihalte. Tanpa menawarkan tumpangan . Ya hari saat larut Amel kini memutuskan untuk berjalan pulang dengan menerjang hujan.

"Ah iya dokter kemarin dok."

"Sebaiknya anda harus selalu berada di samping kekasih anda." Ucap dokter

"Ne dok gomawo."

Kini Ceye mendekati Amel dia menatap wajah tenang Amel yg masih pingsan. Matanya menuju tangan Amel yg terkena pecahan gelas. Ceye pun memegang tangan Amel yang terluka dengan amat lembut tidak seperti sosok chanyeol yang kasar .

"Maaf , aku begitu kasar dengan mu tadi sampai tidak mengetahui kau sedang sakit. Entah mengapa aku nyaman berada disampingmu Mel . Aku tak ingin melihatmu menangis dan terluka. Maafkan aku . Aku akan menjagamu." Ucap chanyeol dengan terus memandang wajah amel dengan penyesalan .

Entah tanpa sadar dalam pingsanya Amel melantur dan berkata "Jangan pergi , aku butuh seseorang". Entah dari manakah otak Ceye langsung menuntun tubuhmya untuk mendekati Amel dan memeluknya. Hanya pelukan kecil dan ia memilih duduk disamping ranjang dan rasa menyesal dan kebingungan dengan apa yang ia rasakan sekarang .
.
.
.
.
.
. Votmen ya
Thx
Author lg mikir buat besok

 Votmen ya Thx Author lg mikir buat besok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus kawan kawan.

Bad Boy is My love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang