Taehyung memutuskan untuk keluar dari apartemen, karena inilah yang selalu dilakukannya; menghindar, berpura-pura tidak melihat semuanya. Nyaris jam tiga pagi, dia baru kembali. Dan Taehyung terkejut menemukan jejeran botol alkohol dengan Jungkook yang terkapar diatas karpet. Pemuda itu separuh sadar, mulutnya meracau tidak karuan.
"Astaga, ada apa Jungkook-ah? Kenapa kau minum-minum begini dan kenapa kau—" Taehyung melihat lusinan putung rokok diasbak, hatinya pedih, "merokok sebanyak ini?"
Taehyung mengangkat tubuh Jungkook, memindahkannya kekamar mereka. Kamar yang sebelumnya digunakan Jungkook untuk bercinta. Rasanya sakit, membayangkan pemuda itu dijamah oranglain selain dirinya. Tapi tidak, Taehyung tidak boleh serakah. Asalkan Jungkook kembali, Taehyung tidak peduli, sesakit apapun itu.
Dia mengusap wajah tidur Jungkook, sudah lama Taehyung tidak melihatnya. Taehyung sangat rindu, bolehkah— bolehkah dia menyentuh Jungkook untuk malam ini saja? Bolehkah Taehyung serakah untuk malam ini saja? Dengan ragu, Taehyung mencium kening Jungkook, harum rambut Jungkook menyusup ke indra penciumannya dan membuat kerinduannya semakin menyeruak. Ciumannya beralih ke kedua mata indahnya yang terpejam, mata indah yang selalu berbinar jernih saat Taehyung menatapnya, air mata menggenang dipelupuk mata Taehyung saat mengingat binar itu, kemudian kedua pipinya, pipi yang dulu selalu Taehyung kecup dan cubit saat gemas. Hidung bangirnya, dan bibirnya.
Taehyung tercekat. Buliran air mata menetes begitu saja tanpa dapat dicegah, dia sangat rindu, rindu sekali. Air matanya menetes menjatuhi pipi kekasihnya, dia benar-benar tidak sanggup melakukan ini. Taehyung takut, jika tidak segera melepaskan, akan semakin sulit baginya untuk menahan diri. Maka dia menjauh, tapi dia terhenti saat sebuah nama keluar dari bibir Jungkook.
"Taehyung hyung." Jungkook meracau, mata Jungkook yang sebelumnya terpejam perlahan terbuka. Mengerjap tidak fokus menatap figur Taehyung.
"J-jungkook-ah? Kau bangun?" Taehyung berbisik gugup, takut Jungkook akan mendorongnya menjauh setelah mencuri ciuman darinya.
Namun mata Taehyung membola terkejut saat Jungkook menarik tengkuknya dan menyatukan bibir mereka kembali. Jungkook menciumnya seolah kelaparan, Taehyung terperangah tidak percaya, setitik kebahagiaan menyusup kedalam dada Taehyung. Bolehkah Taehyung berharap bahwa masih ada cinta untuknya disudut hati Jungkook walaupun hanya secuil saja? Taehyung membalas ciuman Jungkook sama laparnya, melumat bibir merah merekah yang selama ini amat dirindukan Taehyung. Melumat tekstur kenyal dan basah dengan bibirnya.
Jungkook mengerang, Taehyung merangkak naik dan menindih Jungkook, menciumnya semakin ganas, rindunya tidak bisa ditahannya lagi, lidah ikut menelusup kedalam mulut, jarinya meraba kedalam kaos Jungkook. Membelai lapisan kulit putih hingga Jungkook meremang.
"Jungkook-ah," bisik Taehyung penuh kerinduan, perasaanya melebur menjadi satu, "Jungkook-ah..." bisiknya dengan suara gemetar.
"Ngh— ah—
"Yugyeom..."
Seluruh gerakan Taehyung terhenti. Hatinya mencelos begitu mendengar nama lain keluar dari mulut Jungkook. Sesak mengambil alih, Taehyung terdiam membeku diatas tubuh kekasihnya. Sekali lagi, Jungkook memanggil nama itu.
"Yugyeomie... kenapa berhenti?"
Kenapa?
Tentu saja karena ini aku bukan Yugyeom.
Jungkook mengejar bibir Taehyung dan melumatnya lagi, namun Taehyung hanya diam dan tidak membalas.
Kening Jungkook berkerut, "Kau kenapa? Ayo cium aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me - taekook
FanfictionDua tahun Taehyung dan Jungkook menjalin hubungan, semua baik-baik saja sampai Jungkook berubah- entah kenapa. Taehyung tidak mengerti, apa yang salah diantara mereka hingga jadi sejauh ini? Kim Taehyung x Jeon Jungkook TopTae! Bottomkook! Boyslove...