Disclaimer: Harry Potter milik J.K. Rowling seorang.
Warning: Next-Generation, OOC (?), OC, typo(s) berada dimana-mana, EYD berantakan, alur tidak jelas, dan amatiran.
Summary:
Bagaimana jadinya jika seorang Albus Potter mengurus toko bunga?
“Ayah , kau tidak bercanda?”
“Apa menurutmu Aku sedang bercanda, Albus?”,
Liburan yang jauh berbeda dari biasanya.
Liburan yang akan menuntunnya bertemu dengan seseorang.
.
.
.
Potter’s Florist
.
.
.
Albus Potter. Itulah nama anak lelaki yang memiliki mata berwarna hijau itu. Ia duduk di sofa berwarna merah maroon di sebuah ruang keluarga yang cukup luas. Sesekali ia menyesap cokelat panas yang berada di meja kayu di dekatnya. Matanya tertuju pada sesuatu di balik jendela. Padahal di balik jendela itu hanya ada taman kecil yang tidak begitu menarik untuk dipandangi terus-menerus. Oh, rupanya ada yang mengganggu pikiran Albus.
“Ah, liburan kali ini apa yang harus kulakukan?”, gumamnya memecah keheningan.
Liburan? Benar, Albus telah menyelesaikan tahun kelimanya di Hogwarts. Ia sedang memikirkan apa ia akan berlibur ke The Burrow? Tidak! Bukannya Albus tidak menyukainya, tetapi ia sudah bosan di sana. Bayangkan saja dari tahun pertamanya di Hogwarts sampai tahun keempat, Ayahnya selalu menyeret—ralat mengajaknya ke The Burrow. Akan tetapi, sepertinya ada yang aneh di hari pertama kepulangan Albus kali ini. Biasanya beberapa jam setelah Albus datang, Ibunya akan segera menyuruhnya untuk mengemasi barang-barang yang akan dibawanya ke The Burrow. Namun, sampai matahari sudah menghilang dan tergantikan oleh bulan yang bersinar, tetap tidak ada tanda-tanda dari Ibunya untuk mengajaknya ke The Burrow.
Hingga, Ayahnya— Harry Potter menghampirinya.
“Apa yang sedang kau pikirkan Albus?”, tanya Harry setelah duduk di sofa yang sama dengan Albus.
Hening. Albus masih melamun.
“Albus!”, Harry memanggilnya agak keras.
“Oh, Ayah? Ada apa?”
“Aku tahu kau ingin liburan ke suatu tempat bukan?”. Ayah satu ini memang tahu saja keinginan anaknya.
“Eh i-iya”. Bagaimana Ayahku bisa tahu?, batin Albus. Tentu saja dia kan Ayahmu Albus.
“Kau mau ke Jepang? Ayah memiliki toko bunga di sana. Selain kau mengurusnya, kau bisa sekalian berlibur di sana”, ujar Harry santai.
“To-toko bunga?, tanya Albus tak pecaya. Jika ia sedang minum, pasti ia akan menyemburkannya.