Chapter 3

43 10 2
                                    

Neyra menuruni anak tangga rumah nya satu persatu guna untuk makan malam. Ia melihat disana sudah ada Mama dan Papa nya. Papa Neyra merupakan orang yang pekerja keras. Tetapi meskipun ia harus sibuk dengan kantor nya, Papa Neyra masih meluangkan waktu untuk keluarga nya. Contoh nya ketika weekend, Papa Neyra selalu mengajak keluarga kecil nya untuk sekedar menghabiskan waktu weekend mereka. Entah itu di rumah atau pergi keluar rumah.

"Malam Mama, Papa", sapa Neyra setelah ia sampai di ruang makan.

Neyra menarik kursi yang berada di samping Mama nya.

"Malam juga sayang", jawab kedua orang tua Neyra.

"Oh iya, gimana sekolah baru nya? Neyra seneng?", tanya Ardi-Papa Neyra.

"Seneng kok Pa, engga jauh dari sekolah Neyra yang lama dulu", jawab Neyra.

"Oh yasudah bagus kalo gitu", ucap Papa Neyra.

"Kamu sudah ketemu anak sahabat Papa Neyra?", lanjut Papa Neyra.

"Anak sahabat Papa? Oh yang pemilik sekolah itu?", tanya Neyra.

"Iya, sudah bertemu?", jawab Papa Neyra.

"Belum Pa, kan Neyra juga engga tau muka nya kaya gimana", ucap Neyra.

"Oh kalo gitu nanti Papa kenalin deh, kamu juga masih jomblo kan?", goda Papa Neyra.

"Ih apaan sih Pa",jawab Neyra dengan rona merah di pipi nya.

"Udah deh Pa, Ney makan dulu yuk. Ini tadi Mama udah masakin makanan kesukaan kalian berdua", ujar Mama Neyra dengan semangat.

"Wah makasih Mama", ujar Neyra berbinar menatap makanan di depan nya itu.

Kini hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang menghiasi makan malam keluarga kecil ini. Neyra bahagia sekali mempunyai keluarga yang sangat sayang padanya. Sesekali ia menatap Mama nya sembari mengulas senyum. Mama nya selalu memberi perhatian hangat padanya setiap pagi. Ia beralih menatap Papa nya. Papa yang bekerja keras dan suka bergulat oleh berkas kantor itu demi memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya. Tetapi meskipun Papa nya sibuk, Papa nya juga terkadang menyempatkan waktu untuk sekedar hangout bersama keluarga kecil nya.

Neyra menyudahi makan malam nya. Ia menuangkan air putih kedalam gelas yang telah diambil nya tadi. Ia meminum air putih tersebut dengan tergesa gesa hingga tersedak.

"Ney, kebiasaan banget sih kalo minum buru buru",  ujar Mama Neyra.

Neyra hanya menyengir tanpa dosa kemudian melanjutkan minum nya.

"Abis, Neyra ada tugas mah jadi buru buru. Yaudah Neyra ke atas dulu ya Ma,Pa", ujar Neyra meninggalkan ruang makan.

"Iya, sayang", jawab Mama Neyra. Papa nya hanya  menggelengkan kepala melihat kelakuan putri tunggal nya yang kini menginjak usia 16 tahun.


🌑🌑🌑🌑🌑


Sesampainya ia di kamar, ia segera membuka tugas yang diberikan guru matematika di sekolah barunya tadi. Terlihat raut kesal di wajah Neyra saat ini. Neyra merupakan anak yang tidak begitu pintar dalam mata pelajaran satu ini.

"Huft, banyak banget sih tugas nya. Mana gue engga pinter matematika lagi", ujar Neyra yang mencebikan bibir nya.

Ia masih bergulat dengan angka dan rumus di depan nya. Sesekali ia membuka catatan guna mencari rumus yang belum diketahui nya.

Akhirnya tugas matematika ia pun selesai. Ia merebahkan tubuh nya di atas kasur king size milik nya. Ia mengecek ponselnya, tetapi enggan untuk menjawab pesan entah itu dari sahabat nya, grup kelas dan lain nya. Neyra memutuskan untuk tidur,karena hari ini ia sudah cukup lelah. Tak terasa mata nya mulai terpejam dan masuk ke alam mimpi.




Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang