Menangis 2

102 5 1
                                    

Aku merasa lega walaupun air mata keluar dari mataku , tetes demi tetes air mata yang hanya mengandung arti ketakutan.

"Nak Olvia , ada apa sebenarnya hingga kau menangis begini , bagaimana ceritanya , coba jelaskan pada ibu"

Serasa hati ku berat untuk menjelaskan pada ibuku , akan tetapi demi ketenangan ku akhirnya aku menyeritakan kejadian tadi kepada ibuku.

Ibuku sontak langsung memeluku dan sedikit meneteskan air mata. Penuh kasih sayang nya akhirnya dia bisa sedikit menenangkanku.

"Nak ibu mau bilang sama kamu , ibu harap kamu mendengar dan memahaminya , bahwa kamu bisa berkomunikasi dengan mereka yang tak terlihat , kemampuan ini dulu terdapat pada nenek mu , aku harap kamu bisa bertahan ya nak dengan kemampuanmu ini.Hanya beberapa orang saja yang bisa bertemu dengan Lelania , coba kamu bisa bertanya sama mbah Asih tentang hal ini"

Aku benar-benar tidak paham dan tidak mau menerimanya bahwa aku bisa melihat mereka. Hatiku saat ini benar-benar kacau , aku langsung lari ke kamarku.

"Dek ada apa sih kok nangis gitu , kakak ceritain dong"

Aku harus berbohong lagi agar kakak tidak mengetahui dan ikut campur akan hal itu.

"Gak apa-apa kak , tadi cuma hampir mau kepleset dijalan kok"

"Ih kamu ya Liv kaya anak TK aja , sambil ketawa"

"Yaudah ayo temenin kakak main Ludo , jangan nangis terus dong"

Aku mencoba melupakan nya dan aku menemani kakak bermain game Ludo. Tiba-tiba terdengar suara
"hu......hu....hu...."
"Pu......pu....pu...."

"Kak suara apa itu , dengar kagak?"
" Suara apa ? sunyi sepi gini kok"
" Masa kakak nggak denger sih , orang kenceng banget kok"
"Kamu bercanda ya sama kakak , jangan bercanda dong kakak jadinya kok merinding gini."
"Beneran kak sumpah"
"Ah kamu itu gitu gak asik , yaudah mainya udah kakak mau tidur , kamu juga tidur"

Perasaanku mulai nggak enak , dan aku mulai mencurigai nya suara tangisan itu , jangan-jangan itu suaranya Lelania, hih serem amat. Kenapa sih dia mengganggu ku , apa salahku , air mataku mulai menetes-netes, aku benar-benar tak tahan lagi

"Kenapa sih kamu menangis terus aku nggak bisa tidur tau!!!
Gak sopan amat sih , rumahmu kan bukan disini , Tolong pergi dari sini!!! , hiduplah tenang disana"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LELANIA "Noni-Noni Belanda"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang