BAPER

16 2 0
                                    

    ~~~~~Selamat membaca :)~~~~~
-

------------------------------------------------------------

Pagi hari pukul 06.15 suara alarem terdengar nyaring namun tak berhasil membuat Arla bangun.

"Alra.. Kamu sudah siap belum nak" suara Launa sambil mengetuk pintu kamar Arla namun tidak ada jawaban yang terdengar hanya bunyi alarem, Launa jadi curiga kalau putrinya belum bangun dan ternyata benar.

"ya ampun Arla jam berapa ini kamu masi tidur aja.. Bangun cepetan" dengan sekuat tenaga Launa menggoncangkan tubuh Arla.
"emmm... Iya ma iya nanti Arla siap siap 5 menit lagi ya ma" setengah nyawa Arla menjawabnya.
"nggak ada tawar menawar bukan pasar! Cepetan mandi siap siap temen kamu udah nunggu"
"1 menit deh ma.."
"cepet mandi temen kamu udah nunggu..!!" Launa teriak .

Mendengarnya Arla langsung bagun dari tidurnya Arla kaget bukan main teman siapa yang dimaksud Launa.
"temen Arla siapa mah ?" Arla mengerutkan kening kebingungan.
"temen sekolah kamu"
"cowok? cewek?"
"cowok"
"hah? Siapa ma" Arla semakin kebingungan siapa yang dimaksud Launa.
Tanpa pikir panjang Arla langsung bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar meninggalkan Launa.
"Arla mau kemana ! Nanti kamu over telat mandi dulu Arla !!"
"Arla mandi diluar aja mah"
Mendengarnya Launa menggelengkan kepala.

Arla tidak langsung menuju kamar mandi, Arla menuju ruang tamu mengintip siapa yang dimaksud Launa, lelaki tersebut memakai seragam putih abu arla kebingungan "seragamnya putih abu kaya kaka kelas aja, tapi Arla nggak punya temen kaka kelas horor ih siapa" launa menghampiri lelaki itu.

Dan Arla kaget bukan main karena lelaki yang dimaksud mamahnya adalah Bagas "eh elo gas.. ko bisa kesini?" tangan Arla mendadak dingin.
"jemput elo" jawaban simple Bagas.
"lo tau dari mana rumah gue? Kemaren lo buntutin gue ya? Atau jangan jangan lo kemaren diem diem nyuruh orang buat buntutin gue?"
"bawel ya lo banyak nanya gatau apa
sekarang jam berapa" ditelinga Arla suara Bagas terdengar sedikit sewot.
"ah.. Yaudah gue siap2 dulu lo tunggu sebentar gausah sewot gitu kalo mau berbuat baik harus ikhlas nggak boleh sewot sewot gitu nanti..." belum selesai Arla bicara tapi sudah dipotong dulu oleh Bagas "iya iya buruan udah jam setengah 7 ini.."
"yaelah sabar kali bang.." Arla langsung lari menuju kamar mandi,
Bagas tersenyum melihat Arla berlari menyadari sikap Arla yang bawel dan penurut yang menurutnya menggemaskan.

15 menit berlalu Arla sudah selesai bersiap siap "yuk gas berangkat" Bagas bangkit dari duduknya
"eh bentar gas belum pamit sama mamah, bentar ya" Arla menghampiri Launa di dapur yang sedang menyiapkan bekal untuk putrinya "mamah Arla mau berangkat"
"iya diminum susunya kamu kan nggak sempet sarapan" Arla langsung meminumnya "trus ini mamah buatkan roti isi untuk kamu dan untuk temenmu nanti dimakan ya"
"iya mamaku tersayang"

Arla kembali menghampiri Bagas bersama Launa, Arla berpamitan kembali dengan Launa mencium tangan Launa dan diikuti oleh Bagas. "iyaudah kalian hati hati yah" kata Launa "iya tante assalamualaikum" salam Bagas.

Sepanjang jalan Arla berpikir ada apa dengan Bagas, kemarin dia mengajaknya pulang bareng sekarang dia menjemputnya berangkat sekolah
"Bagas kenapa ya, apa bagas suka sama gue tertarik sama gue gitu, ah tapi masa si dia suka sama gue aduh Arla jangan baper duluan Arla jangan semakin jatuh pada rasa.. Mungkin dia memang baik care ke semua orang" dalam hatinya.

Mereka sudah sampai "yah gas gerbangnya udah ditutup, lo si kelamaan bawa motornya" Bagas terdiam tak menjawab celotehan Arla padahal mereka telat bukan karena Bagas.
"ini gimana dong gas" rengek Arla
"yaudah tunggu sampe gerbangnya dibukalah" bagas turun dari motor dan berjalan meninggalkan Arla
"eh lo mau kemana"
"mau makan laper, ikut nggak"
"ikut gas tungguin"

Mawar LaunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang