Bagian 4 : Ayo kita kencan

3.4K 169 4
                                    

Dika berjanji akan menjemputku sore ini jadi aku harus menyelesaikan pekerjaanku lebih cepat dan segera pamit pulang pada arkan. Aku akan belajar banyak hal dari dika, tapi bagaimana caranya agar dika mau mengajariku? Dika pasti curiga jika tiba2 aku memintanya mengajariku cara berkencan, apa sebaiknya kujelaskan saja situasiku yang sebenarnya pada dika? Tidak. Dika tak boleh tau kalau aku sedang merayu seseorang, itu memalukan, biarlah aku terlihat tak tau malu dihadapan arkan, tapi aku tak mau terlihat memalukan dihadapan dika.

Kuketuk pintu ruangan arkan sebelum aku masuk dan meletakan berkas yang dia minta.
"hari ini boleh aku pulang lebih cepat pak arkan? Aku punya janji penting"
Arkan memperhatikanku penuh tanda tanya, sebelum dia bertanya aku sudah menjelaskan terlebih dahulu padanya.

"aku berjanji akan menunjukan kencan luar biasa padamu, jadi hari ini aku akan mempelajari banyak hal dengan seseorang"
Kulirik arkan yang masih membisu dengan wajah dinginya, dia masih terus memperhatikanku tanpa memberi izin atau menolak permintaanku.
"apa kau lupa kalau aku memintamu untuk tak perlu mempelajarinya?"

"ohhh jadi kau serius saat mengatakan itu, tapi maaf aku sudah membuat janji dengan sahabatku dika" arkan tidak terkejut sama sekali saat kusebut nama dika, bukankah dia mengenal dika?

"jadi orang yang kau maksud sahabatmu itu elmodika? Kau akan memanfaatkanya? Atau kau akan menceritakan yang sebenarnya tentang situasi kita pada elmo? Wah kau sesuatu sekali"
Melihat dari raut wajahnya sepertinya arkan tidak mau dika mengetahui apapun yang sedang terjadi pada kami jadi sudah kuputuskan aku tak akan mengatakan apapun pada dika.

"tenang saja pak arkan, aku tak akan mengatakan apapun pada dika, aku juga sudah memikirkan cara yang tepat untuk membuatnya mengajariku"

"itu berarti kau akan memanfaatkanya, kau tak perlu melakukan itu"
Aku tak tau apa yang arkan pikirkan, kata memanfaatkan seperti mengandung arti kalau aku akan merugikan dika, tapi aku tak sejahat itu.

"aku dan dika sahabat baik, aku tak mungkin punya niat jahat yang bisa merugikan dika, mungkin aku memang memanfaatkanya tapi, dika menyukai hal2 seperti itu jadi bagaimana mungkin dia akan merasa dirugikan"
Kuhela nafas panjang sebelum akhirnya kulanjutkan perkataanku

"aku akan memintanya jadi pacarku sehari saja. Mungkin dika akan merasa aneh dengan permintaanku, tapi aku yakin dia tak akan menolak. Selama ini dia yang selalu memintaku jadi pacarnya, jadi kalau tiba2 aku yang meminta dika jadi pacarku, aku yakin dia pasti akan menyetujui keinginanku." aku tersenyum penuh percaya diri, aku tak bisa membayangkan bagaimana reaksi dika jika aku memintanya jadi pacar sehariku.

"kau menyukai elmo?" arkan bertanya menyelidik, mencoba membaca reaksi terkejutku. Aku harus segera pergi sebelum arkan menyadari jawaban dari pertanyaanya yang sudah bisa ditebak dari raut wajahku yang mulai bersemu merah.
"oh itu rahasia, baiklah kalau begitu aku pulang dulu pak arkan, dika mungkin sudah menungguku dibawah. Sampai jumpa di hari minggu karna besok aku izin tak datang, aku punya urusan keluarga" aku menunduk sebelum akhirnya keluar dari ruangan arkan.
***

Hari sudah semakin petang saat kami tiba di tepian pantai ancol. Aku sengaja mengajak dika kesana untuk menyaksikan sunset seperti yang selalu kami lakukan saat masih sekolah dulu. Aku jadi bingung sendiri bagaimana harus memulai pembicaraan dengan dika. Walaupun dika selalu bersikap santai dan terbuka, tapi rasanya aneh juga kalau tiba2 aku mengajaknya pacaran.

"jadi kita benar2 hanya akan melihat sunset wie? Kupikir ada yang ingin kau sampaikan padaku"
Dika terlihat sedikit penasaran

"memangnya apa yang salah jika aku mengajakmu melihat sunset? dulu kita sering melakukanya? Ngomong2 apa kau punya pacar?"
Aku mencoba mencari tau, aku takut jika dika punya pacar aku bisa saja membuat dika dalam masalah.

Give Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang